Mom

3.3K 547 121
                                    

Sudah hampir sepuluh menit aku dan Levi hanya berdiri di pekarangan rumah seseorang. Tidak banyak yang ku lakukan, hanya berjalan ke berbagai arah, terduduk jika ada bangku terdekat lalu kembali menatap gerbang berukuran sedang rumah itu. Sementara Levi hanya mendudukkan diri di dekat pohon dan sesekali ia meneriaki ku untuk cepat mengambil keputusan.

Bagaimana jika ia salah rumah? Atau bagaimana jika ini benar rumah ibu? Apa hati ku sudah siap?

"Sekarang atau tidak sama sekali, (name) aku memberikan mu lima menit lagi dan jika kau masih belum memutuskan maka aku akan pulang."

Aku menoleh ke arahnya dengan tatapan kesal. "Tunggulah sebentar lagi cebol. Sabar dikit lah ya."

Ia hanya berdecih menanggapi ku.

Aku masih sibuk berfikir memikirkan dengan matang. Baiklah sekarang atau tidak sama sekali, siap tidak siap aku harus menerima apapun yang akan terjadi nanti.

Ketika aku hendak berjalan mendekati pagar rumah langkah ku terhenti oleh sebuah yang terdengar tidak jauh.

"Apa itu anda, kapten Levi?"

Jantung ku terasa berhenti berdetak seketika. Suara lembut itu cukup familiar dengan indra pendengaran ku. Ini pasti mimpi yang cukup nyata,  aku harap!

Levi mengangkat kepalanya demi menatap sumber suara begitupun dengan ku. Ketika aku menatap sumber suara kedua mata ku sukses terbelalak terkejut. Tak jauh dari tempat ku berdiri terdapat seorang wanita paruh baya tengah terdiam dengan memasang ekspresi yang sama.

Air mata ku keluar dengan sendiri nya. Apa yang harus ku lakukan? Mendekatinya dan berkata 'sudah lama ya bu?' Atau aku hanya diam disini menatap nya?

Syukurlah Levi dapat membaca situasi dengan cepat. Ia terbangun dan melangkah mendekati wanita paruh baya tersebut.

"Apa aku mengenal mu?" Tanya Levi memecahkan lamunan nya. Pandangan wanita itu teralih menatap Levi, ia segera membungkuk hormat.

"S-seperti nya tidak tapi saya mengenal anda. Anda adalah salah satu kapten dari survey corps kan? Setiap kalian melakukan ekspedisi diluar dinding saya selalu melihat anda di antara kerumunan warga dan disaat itu juga saya berdoa demi kebaikan dan keselamatan kalian."

Selama wanita paruh baya itu berbicara dengan Levi sorotan mata nya selalu menatap ku namun segera teralih menatap Levi dengan cepat terus seperti itu sampai ia menyelesaikan kalimatnya.

Harus ku sebut apa situasi seperti ini?

Levi mengangguk. "Terimakasih telah mempercayai kami."

Wanita itu mengangguk kaku. "A-ada yang bisa saya bantu tuan? Seperti nya kedatangan tuan ke rumah ku ini bukan hanya sekedar lewat kan?"

Aku hanya menunduk sedari tadi. Aku tidak suka, sangat tidak suka terhadap situasinya!

Levi memutar tubuhnya menghadap ku. "Bukan aku yang memiliki keperluan dengan pemilik rumah ini namun, gadis di sana."

Suara langkah kaki terdengar cukup keras membuat debaran jantung ku berdetak kencang bukan main. Aku ingin lari akan tetapi, kaki ku seperti tengah ada yang menahan nya tidak memberikan ku kesempatan untuk menggeser kaki sejengkal pun.

"Selamat pagi nona" sapa wanita paruh baya itu dengan suara sedikit bergetar.

Aku hanya mengangguk tak menjawab.

♤■♤■♤■♤■♤■♤■

Levi menyeruput teh hitam nya. Biar dimana pun asalkan ada teh ia akan bersedia mendudukan dirinya berlama-lama diatas meja makan. Gelagat ku gelisah tidak bisa diam membuat rasa kesal Levi terpancing keluar.

Still With Me, Here!||Levi X Reader 《END》✔Where stories live. Discover now