1.sore

35 0 0
                                    

Hembusan angin menerpa wajah yang sedang menunggu matahari terbenam ia sangat menyukainya. Arga mahasiswa yang sangat mengagumkan ke indahan sang langit di kala matahari turun.suara baritone kendaraan di sebrang jalan seperti alunan melodi baginya dan di temanin secangkir kopi terletak di sebelah nya,dan gitar kesanganya yang setia menemani nya.

Bandung semakin indah di kala sang senja tiba seakan langit menghiasi kota Bandung dengan tersenyum seseorang yang menantikan hadirnya pun ikut menyambut ke hadiran warna lembayung dengan sangat antusias,di mainkan lantunan melodi dari senar gitar yang ian petik sangat indah.langit semakin redup sang puan tidak bersedih hati karena ia percaya walaupun senja sekejap akan hilang tapi ia akan kembali lagi.

"Arga,sampai kapan kamu mau di atas balkon?" Tanya bobi

"sampai langit berubah warna jadi gelap" saut arga

"ayo turun makan malam dullu"

"iyaa bentar lagi bob" ujar arga

arga bergegas menemui sahabatnya."ja jangan jangan murung terus kamu tuh kasian badan kamu makin kurus"ujar rangga.

"haha tidak kok,saya tidak murung kalian tenang saja" ujar arga

"halah ja kamu tuh engga bisa bohongin kita.kita ini sahabat kamu dari dullu,jadi sekecil apa tinggakah laku kamu kami paham" ujar rangga.

"ahh yang bener kalian?"

"bener dong !" serentak bobi,rangga dan wilis

"oiya minggu besok kita ada planning untuk muncak.kalian pada mau engga?" Tanya wilis

"tentu dong harus itu mah."ujar bobi

"saya sih yes!" ujar rangga

Nah bobi dan rangga setuju giliran kamu ga,ya hitung-hitung buat liburan ke alam udah lama juga engga muncak bareng kalian kan.

"hmmmm..." arga berguman.

"so?"

"baik lah " ujar arga.

Lantunan musik terdengar sangat kencang ,canda,tawa,hiburan.ada di sini tempat nongkrong anak dago yang dimana tidak pernah sepi.

Senja sedang asik menulis dan merencanakan kegiatan apa yang harus di buat untuk organisasi yang ia pimpin.senja mahasiswa yang sangat aktif di kampus nya dan ia juga memiliki prestasi luar biasa dia handal dalam menulis banyak karnya senja yang di post di berita Koran.

"ja ayo nongkrong jangan di kosan mullu apa." Ujar wilis

"mau kemana sih emng wil?" Tanya arga

"ke lembang"

"yang lain ikut gak ?"

"pasti dong,mereka udh di jeep" ujar wilis

Mobil jeep melesat dengan capat.arus lalu lintas dari dago menuju lembang cukup rengang dengan mudahnya mereka mengebut dengan ria tanpa ada rasa takut ketilang polisi.angin lembang menyapa pemuda yang berkelana malam hari tanpa tujuan yang jelas.tiba warung kecil di pinngir kota lembang langanan mereka.maka tidak heran penjual dan pembeli mengenal mereka.

"akang-akang ini teh dari mana saja,baru muncul" ujar abah warung

"punten abah,baru aya waktu" ujar arga

"nak arga teh makin kasep pisan euy"

"haha abah bisa saja"

"bah arga mah engga usah di puji nanti makin nunjak,haha"ujar rangga

"sirik maneh"

"abah kita mesen jagung bakar empat,kopi dua,teh anget dua,ayam goreng empat."ujar wilis

"laksanakeun" ujar abah

Hari semakin larut angin pun tidak bersahabat dengan turunya air langit yang membuat kota ini semakin sepi dan membuat seseorangpun malas untuk keluar rumah.tapi tidak dengan empat mahasiswa yang terus mengelilingi kota bandung di malem hari walaupun cuaca sedang tidak mendukung.mereka bercerita,canda dan tawa membuat malam ini semakin berwarna dan mempererat persahabatan mereka yang di jalani dari sejak sd sampai saat ini.mereka pun kembali ked ago lebih tepatnya kosan mereka,walaupun tidak semua dari mereka mengekost bersama.tetapi mereka selalu solid.

"ga kamu udah siap untuk muncak besok?tanya wilis

"sudah,kamu tenang aja."

"haha iya tau kok yang dullu suka hiking" ujar wilis

Arga hanya tersenyum

Maka ,pada sabtu pagi yang telah di sepakati,bobi,rangga,wilis dan arga meluncur meningalkan kota bandung yang akan pergi ke jawa tengah lebih tepatnya mendaki gunung merbabu.mereka sangat antusias ketika akan segera mendaki.untuk mengantarkan para pendaki harus terlebih dahulu lapor ke pos penjaga.dan menaiki mobil jeep untuk mengantar ke lokasi.sesampai mereka turun dari mobi jeep mereka di sambut semesta yang sungguh luar biasa.kaki mereka menginjak tanah kaki gunung merbabu dan bersiap mendaki.

"Alam akan bersahabat ketika kamu tidak mengecewakanyan" ujar arga

"semesta menanti kehadiran sang penjelajah" ujar bobi

"kesedihan akan pulang,dan berganti kebahagiaan" ujar rangga

"langit akan menjadi saksi bahwa penjelajahan akan menjadi tempat terbaik,terindah dan menuntut ilmu" ujar wilis.

"dan kita selalu bersama apapun yang terjadi detik ini.maupun esok." Ucap serempak mereka

Mereka bergegas menaikin kaki gunung merbabu.angin makin lama makin terasa kencang.pijakan kaki pun harus kuat dan mata yang selalu melihat,tanggan selalu membantu,dan hati yang selalu berdoa.

"sejauh apapun berpetualang hanya tuhan lah yang akan menghendaki"

Pijakan tanah yang di lalui tidak semua kuat.bahkan menimbulakan kelongsoran,batuan yang kokoh belum tentu terdiam bisa saja batuan itu bergerak dan terjatuh menimpa sang pendaki.angin yang menghembus tidak membuat hawa semakin tenang.bahkan mata bisa menjadi tidak karuan.untuk mendaki tidak semudah mengembalikan telapak tanggan.butuh proses dan terlatih.

"Alam pun tahu di mana hati yang ikhlas ia selalu membantu nya"

"Bobi jangan menginjak batuan itu."ujar arga

"apaa?tidak kedengaran ga"sahut bobi

Tangan arga pun bergerak ke samping untuk member larangan bobi untuk menginjak bebatuan itu.

Bobi pun mengerti isyarat yang di beriakan senja.tanpa di sengaja senja tergelincir dan terguling karena pijakan yang tidak kokoh.

"argaa pengang tanggan aku."ujar wilis

Arga pun mengulurkan tanggannya ke wilis."huff untung saja.masih utuh kan aku wil?"ujar arga

"iya untung masih.lagian kamu tuh kalau nyari pijakan yang kokoh dong."

"iya maaf tadi lagi gak konsen wil."sahut arga

"kamu begong itu.mikirin apa sih ga?"sahut wilis

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 19, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ARGAWhere stories live. Discover now