Peter, si pangeran yang tampan

2.5K 113 6
                                    

Di Kerajaan Lovini, hiduplah seorang Raja bernama Raja Hendrick. Raja Hendrick sudah berusia lanjut dan menginginkan jika Putranya yang bernama Pangeran Peter menggantikan posisinya sebagai raja apabila ia sudah mangkat. Pangeran Peter adalah pangeran yang sangat tampan. Banyak putri-putri dari kerajaan lain yang ingin menikahinya. Tapi sepertinya Pangeran Peter sama sekali tidak tertarik untuk menikah.

Raja pusing dibuatnya. Padahal umurnya sudah lanjut dan sebentar lagi ia akan pensiun sehingga membutuhkan keturunan untuk meneruskan takhtanya. Raja sering memandangi cermin untuk melihat rambutnya yang sudah memutih. Ubannya sudah banyak di kepala dan entah berapa jumlahnya.

Di kalangan sesama Pangeran kerajaan, Pangeran Peter sering dipanggil jones (jomblo ngenes), tapi Pangeran Peter tidak peduli dengan julukan yang diberikan oleh teman-temannya itu.

Pada suatu hari, Raja menginginkan berbicara dengan Pangeran Peter. Dipanggil nya putra satu-satunya itu. Pangeran Peter menghadap ayahnya di singgasana ayahnya. Pangeran Peter sudah menebak apa yang akan ayahnya bicarakan. Raja Hendrick pasti akan membicarakan soal jodoh, keturunan, takhta, wanita, dan pewaris. Benar saja. Ayahnya membicarakan hal itu padanya.

"Peter, umur mu sudah 27 tahun. Kapan kau akan menikah? Ayah sudah tua dan membutuhkan keturunan untuk meneruskan takhta kerajaan nak. Kau adalah pewaris kerajaan satu-satunya. Kapan kamu akan mencari jodoh anakku? Carilah wanita untuk dinikahi," kata Raja Hendrick. Baru berbicara saja sudah membuat kata-kata yang ditebak akan keluar dari mulut sang ayah oleh pangeran Peter.

"Ah ayah. Aku belum tertarik untuk menikah," kata Pangeran Peter seperti biasanya.

"Kau tidak malu ketika semua temanmu memanggilmu jones?" Tanya Raja Hendrick.

"Buat apa malu? Mereka kan hanya iseng," jawab Pangeran Peter santai.

"Nak... Mengertilah dengan keadaan ayah. Ayah sudah tua. Tapi kamu malah begini..."

"Selalu... Saja ayah berkata tentang hal itu. Aku sudah bosan ayah! Ayah! Aku belum mau menikah! Kenapa ayah memaksa?! Ayah tidak mengerti perasaanku!" Kata Pangeran Peter berteriak.

"Nak... Umur ayah sudah 65 tahun. Tinggal menunggu beberapa saat lagi, ayah sudah turun takhta. Ayah butuh penerus nak... Jika... Kamu tidak menikah, akan dapat penerus dari mana? Kerajaan ini... Tidak akan punya pemimpin..."

"Itu bukan urusanku!" Kata Pangeran Peter sambil keluar dari ruangan ayahnya. Ia segera keluar istana dan pergi menggunakan kudanya yang bernama Soldier. Sementara itu, Raja Hendrick menangis di ruangannya. Para prajurit berusaha untuk menenangkan nya.

                            🏛️🏛️🏛️

"Peter!" Panggil Raja Hendrick.

"Apa lagi ayah...?" Tanya Pangeran Peter dengan muka malas dan kesal.

"Besok ikut ayah ke Asrama untuk putri-putri yang bandel. Biasanya putri-putri yang bersekolah disitu sudah menjadi putri yang baik... Lebih baik daripada putri-putri yang tidak masuk ke asrama itu. Nah... Kamu akan ayah Carikan jodoh disana," kata Raja Hendrick.

"Apa-apaan sih ayah?! Ayah selalu saja mencarikan jodoh untuk ku! Aku tidak mau menikah!"

Raja Hendrick hanya dia saja.

Keesokan harinya, mereka berangkat ke The Princess Academy. Selama di perjalanan, Pangeran Peter hanya cemberut saja. Sedangkan Raja tampak berharap pada putranya. Akhirnya mereka sampai ke asrama tersebut. Putri Diamond menyambut nya di pintu gerbang.

"Oh Raja Hendrick dan Pangeran Peter! Selamat datang di The Princess Academy! Sungguh sebuah kehormatan besar bagi kami jika seorang Raja datang ke The Princess Academy seperti Yang Mulia. Oh ya... Ada keperluan apa sampai datang ke sini?" Tanya Putri Diamond.

"Mencarikan jodoh untuk Peter. Dia sudah besar tapi belum mau menikah. Semoga disini ketemu jodoh yang pas untuk dia. Putri yang sama bandelnya seperti dia agar dia mau menikah karena sifatnya sama," kata Raja Hendrick dengan sedikit bercanda.

"Oh, kalau begitu... Ayo masuk!" Kata Putri Diamond yang mempersilahkan keduanya untuk masuk. Putri Diamond memandu Raja Hendrick dan Pangeran Peter. Akhirnya mereka sampai di aula, tempat para putri berkumpul. Para putri sedang dikumpulkan di asrama untuk menerima pengumuman.

Putri Diamond menuju depan aula dan mengumumkan sesuatu.

"Hai para putri. Hari ini kita kedatangan tamu dari Kerajaan Lovini. Namanya Raja Hendrick dan Pangeran Peter. Raja Hendrick hendak mencari jodoh buat Pangeran Peter. Nah, kalian harus menghormati Raja Hendrick serta Pangeran Peter ya!"

Semua putri berbisik-bisik mengagumi ketampanan Pangeran Peter. Semuanya bermimpi untuk menjadi mempelai Pangeran Peter. Tak terkecuali Putri Clarice.

Bersambung

The Pricess Academy [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang