Part 1

304 6 24
                                    

Dress, sepatu hak tinggi, make up. Semuanya begitu sangat menyebalkan baginya.

Kenapa ada orang diluar sana suka memakai style seperti ini setiap ada acara. Karena menurutnya ini sangatlah menguras tenaga.

Sudah keberapa kalinya ia hampir terjatuh karena sepatu itu.

'kalo bukan karena kak daniel ngajak gue kemari, ogah banget tau gak dandan kayak gini'Keira membatin.

"Kamu tu ya kakak cariin kemana mana tau nya disini"ujar Daniel yang baru datang menghampiri Keira.

"Lagian kaki aku udah sakit banget kak, makanya aku duduk disini"ujar Keira kesal.

Daniel sangat tau kalau adiknya itu anti dengan pakaian seperti ini.

"Yaudah balik yuk"ujar Daniel akhirnya.

Iya kalimat itu yang sangat dinanti nanti Keira. Akhirnya ia bisa bebas dari semua ke tersiksaan ini.

"Bentar lagi la bro, buru buru amat. Lagian acara belum kelar lo udah balik aja"ujar laki laki putih yang sama sekali tidak diketahui Keira dan tentunya membuat ia semakin kesal.

"Adek gue udah minta pulang. Lagian dia besok harus sekolah. Sory ya bro"ujar Daniel pada temannya itu.

"Besok besok bawa pacar lo jangan adek lo. Bocah lo bawa kemari ya mana tahan lama"ujarnya sambil melirik Keira sebentar.

Atas ucapan beberapa detik yang lalu itu, Keira langsung berdiri dan menatap tajam pria yang ada disamping kakak nya itu.

"Gue emang masih sekolah tapi bukan berarti gue bocah. Lain kali mulut tu dijaga, sayang ya cwe lo punya pacar yang mulutnya nyinyir kayak lo"ucap Keira panjang lebar lalu berjalan menuju mobil nya diparkirkan.

"Sorry ya Hun, emang dia kalok udah capek sensitif. Gue luan ya"ujar Daniel

"Iya hati hati lo"

♧♧♧


Berkat telat pulang tadi malam, pagi ini Keira juga jadi telat pergi ke sekolah.

Untungnya gerbang sekolah ditutup setelah ia masuk kedalam.

"Keiiiii"

Teriakan itu membuat langkah keira terhenti. Ia memutar balik badannya malas.

"Apasih Ran, bukannya lari lo udah bel tuh"ujar Keira kesal dan menghentikan langkahnya.

"Santai aja kali sister, lagian kan ini jam olahraga"

Keira memukul kepala nya pelan.

"Oiya lupa. Dasar emang si Woojin bikin gue panik aja"

"Yee lagian elo sih pikun. Udah yuk temeni gue kantin dulu"ujar Rani langsung menggandeng tangan Keira ke kantin.

"Tapi Ran letak dulu kek tas nya"ujar Keira sambil mencoba melepas diri dari Rani.

"Lama. Udah langsung aja"ucap Rani dan segera menarik kembali lengan Keira menuju kantin.

Hate But LoveWhere stories live. Discover now