2.2 Aku Libatkan Hati Dalam Lukamu

1 0 0
                                    

Manusia : Sudah dicintai dengan apik, masih mencari yang baik.”

Kamu pantas mendapatkan yang terbaik. Aku tau kamu terluka maka gunakan aku, manfaatkan aku. Tapi, cukup pundakku jangan hatiku. Aku tau kamu marah, kecewa dengan kekasih lamamu. Lantas jika pun kamu memohon izin padaku untuk melibatkan hatiku dalam membalut lukamu, maaf aku tidak mengijinkan.

Tapi, yah aku berputar 180°. Aku melibatkan hati.

Kepalamu terlalu nyaman untuk pundakku, kamu lebih dari itu. Bagaimana cara kerja kepalamu? Apakah ada es krim di sana? Kaset lagu-lagu lama? Atau susu rasa pisang yang pernah kamu minum di sebuah perjalanan panjang? Atau jagung susu keju kesukaanku?

Katakan. Biar aku tiru.
Biar aku juga bekerja seperti itu. Supaya aku bukan tempat pertolongan pertama. Supaya aku bukan tempat singgah sementara.

Jangan berbicara. Suaramu.
Suaramu adalah yang paling indah, yang paling aku kagumi.

Tulis saja dalam sebuah kertas. Biar aku simpan, biar aku pajang di tengah-tengah kamar. Kalau aku lupa caranya aku akan baca. Kalau aku rindu aku bisa melihat, mengenang saat itu.

Kamu boleh bicara. Aku suka suaramu. Apalagi dalam bisikan telingaku. Merdu tapi dalam.

Aku rindu dalam bisikan.

Dalam Hitungan HariWhere stories live. Discover now