This Feel

6.5K 512 17
                                    

Aku pernah berfikir kehidupanku akan bahagia jika aku mati. Akan tetapi, aku kembali berfikir bahwa kehidupan dengan akhir kematian tidak akan memberikanku kebahagiaan. Aku mulai merasakan sedikit demi sedikit kebahagian merangkak masuk ke dalam kehidupanku. Perlahan tapi pasti takdirku mulai berubah seiring berjalannya waktu meskipun aku tau bahwa untuk meraihnya perlu melalui jalan yang sangat sulit.
.
.
.
.
.
......................This Feel......................

Hinata POV

Banyak hal yang aku lupakan semenjak hari itu. Otakku terus berputar mencoba mengingat kembali setiap kejadian yang telah terjadi. Pada hari ketiga masa pemulihan, aku dikejutkan dengan Uchiha-sama yang lagi-lagi tengah duduk di sofa kamarku sambil menatapku dengan tatapan yang tidak aku mengerti. Awalnya aku berfikir Uchiha-sama mengawasiku karena takut aku akan mengakhiri hidupku lagi. Aku melihat Uchiha-sama berjalan menuju ke arah pintu & keluar dari kamar tanpa mengatakan apapun. Jujur aku merasa sangat lega karena akhirnya aku bisa dengan leluasa bergerak tanpa harus melihat tatapan matanya yang tajam. Tapi rasa legaku hanya bertahan beberapa menit saja saat Uchiha-sama kembali ke kamar bersama Sakura-sama & seorang pria berambut pirang yang tidak aku kenal.

"Nee~.....Hinata, syukurlah kau semakin membaik...hehe... ".

"Eh~...". Bagaimana dia bisa mengenalku?

"Naruto-kun, berhentilah membuat keributan!".

'Pletaaakkk'. Aku sedikit terkejut saat Sakura-sama memukul kepala pria bersurai kuning itu.

"Sakura-chan, kau tega sekali.....".

"Diam! Kau tidak lihat saat ini Hinata-sama sedang sakit?".

"Hm~....gome'nesai".

"Gome'ne atas keributan yang telah dibuat oleh suamiku, Hinata-sama". Sakura-sama menunjukan senyumannya yang terlihat begitu manis.

"Hey, perkenalkan aku Uzumaki Naruto senang mengenalmu. Aaah..... Aku lupa..... Arigato karena kau telah menyelamatkan nyawa istri tercintaku ini". Naruto tersenyum dengan sangat lebar.

"Aku Uzumaki Sakura, istri dari pria baka ini". Sakura menyengir merasa canggung dengan keadaan sekitar. "Ano.... Arigato gonzaimas karena telah menolongku Hinata-sama, jika saat itu Hinata-sama tidak menolongku mungkin saat ini aku tidak akan bisa berdiri di sini".

"Hm~.... Doijobu, aku rasa Sakura-sama akan melakukan hal yang sama jika berada di posisiku saat itu".

"Hm... Arigato".

"Ha'i....mmmm.... Sakura-sama, bisakah anda tidak memanggilku dengan Hinata-sama, aku merasa canggung jika di panggil seperti itu".

"Mm.... Baiklah, kalau begitu kau juga harus memanggil namaku saja".

"Haaa....ha'i...".

"Kalau begitu aku juga ingin dipanggil berbeda, cukup panggil aku dengan nama Naruto saja".

"Eh~....". Aku merasa sangat canggung.

"Ayolah... ".

"Ba...baiklah... Naaa...na...ru...to...". Naruto tersenyum lebar saat melihatku memanggil namanya.

"Yosh..... Terdengar akrab". Naruto nampak bersemangat sambil mengacungkan ibu jarinya.

"Mulai sekarang kita adalah teman, Hinata". Sakura menunjukan senyuman hangatnya kepadaku.

"Mm...". Aku mengangguk mengiyakan perkataan Sakura.

Sakura kembali berjalan mendekatiku dengan membawa sebotol obat herbal. Mataku tertuju pada seseorang yang sedang duduk di sofa sambil mengamati kedua suami istri itu. Wajah datarnya sama sekali tidak menunjukan ekspresi apapun saat melihat tingkah lucu Sakura & Naruto-sama. Tidak sengaja tatapan mata kami bertemu, dengan cepat aku menundukan kepalaku & menyembunyikan wajahku di balik rambut panjangku. Entah kenapa aku merasa mata ruby itu terasa begitu dingin & menusuk.

My shadow (The end)Where stories live. Discover now