21. Cie-Cie

4.4K 866 230
                                    

200+ vote dan 100+ komen?
Next chapt

###
Sambutan meriah Eunha dapat saat sampai di tempat menginap. Itu semua karena dia datang diantar oleh Jungkook, suaminya. Pelaku utama adalah Mina cs yang sedang duduk-duduk tidak jauh dari tempat Eunha akan menginap bersama kelompok komunitasnya.

"Apa?" seru Eunha, menahan senyum malu karena tau sedang digodain teman-temannya.

"Mentang-mentang cari uang, beliin anak sembarangan!" Chacha yang sebenarnya berada di kelompok satu mulai mendrama. Tapi jelas, mereka bertiga sedang menyindir Eunha yang diantar Jungkook.

"Baru pulang dimarahin. Ngajak berantem?" balas Lisa, menimbrung.

"Sakit kalian berdua," komentar Eunha, tertawa.

"Ini beneran kamu mau nginep disini? Cewek-cewek semua?" Jungkook bertanya sambil mengamati bangunan serbaguna desa yang berhadapan langsung dengan bangunan Taman Kanak-Kanak.

"Iya. Dari kemarin-kemarin juga pada tidur disitu," jawab Eunha, mengalihkan perhatian ke suaminya.

"BANG SMS SIAPA INI, BANG? KOK, PESANNYA PAKAI SAYANG-SAYANG?" Lisa memang definisi dari teman berpenyakit gila yang tidak tau malu. Eunha menutup wajahnya dengan satu tangan. Ingin sekali tidak mengakui Lisa sebagai teman atau bahkan rekan sekelompoknya. Kok, Mina bisa tahan berteman dengan dia, ya? Kalau Chacha, memang sejenis dengan Lisa.

"Goblok deh, lu. Itu lagu buat perselingkuhan, Tolol," cibir Mina, agak kesal dengan kelakuan teman-temannya.

"Heh! Lu bertiga mau kue nggak? Nih, bawa ke dalem. Ngerusuh mulu!" omel Eunha, menahan malu sambil mengulurkan kotak kue yang tadi pagi dibawakan ibunya.

Seperti fakir yang belum makan sejak beberapa hari, ketiga gadis itu langsung berlari dengan sorak gembira mendekati Eunha. Mereka mengambil kotak kue tersebut lalu mengintip ke dalam.

"Ih, kue cokelat asuw. Cus, bawa ke dalem. Amankan dari mulut anak cowok!" Chacha memberi instruksi. Jungkook yang awalnya diam jadi tertawa geli.

"Sisain buat gua! Kalau kagak, gua doain lu mencret-mencret sampai komunitas selesai!" seru Eunha ke arah Chacha dan Mina yang berlari ke gedung serbaguna lebih dulu. Lisa masih berdiri didepan Eunha dan Jungkook, memperhatikan suami Eunha dengan raut berpikir.

"Kenapa?" tanya Jungkook, ramah.

"Nggak. Cuma, kayaknya pernah liat masnya," jawab Lisa, serius.

"Lu pernah ngojol dia kali?" sambung Eunha, meraih tad ransel yang ada dibagian depan motor.

"Bukan. Dia kayak mirip seseorang, gitu, Na." tukas Lisa, keras kepala.

"Siapa? Jangan bilang, member Kpop yang lu suka itu, deh?" balas Eunha lagi. Bedanya geng Mina dan geng Eunha memang disana. Kalau Mina Cs lebih suka Kpop, Eunha Cs lebih suka barat dan Jepang.

"Bukan, lah! Gua pasti hapal kalau dia mirip suami-suami nun jauh dimato gua," bantah Lisa lagi, kali ini berpikir keras. "Oh! Gua inget!" katanya.

"Apa?" tanya Eunha dan Jungkook bersamaan.

"Gua inget masnya mirip siapa?" wajah Lisa mengerut misterius.

"Siapa?" tanya Eunha dengan kening berkerut penasaran.

"Masa depan gua! HAHAHHAHA! KABOORRR!" Lisa langsung mengambil langkah seribu setelah berhasil mengerjai dua orang disana.

"EMANG DASAR KAMPRET LU LIS! JANGAN MINTA KUE GUA! WOY!" jerit Eunha kesal sementara Jungkook sudah terbahak-bahak.

"Setan tu anak! Udah didengerin juga!" dumel Eunha, menghentakkan kaki jengkel.

"Masuk sana. Sepi banget disini," sahut Jungkook.

My Dearest Ojol (Fin)Where stories live. Discover now