03

165 26 4
                                    

"Daehwi."

Lee Daehwi yang baru saja meletakkan tas punggungnya di atas meja jelas langsung menoleh.

"Ada yang mencarimu di luar," ujar Lee Euiwoong yang juga baru datang.

Kening Daehwi mengerut. "Siapa?"

"Aku tidak tahu namanya, tapi yang jelas dia dari kelas 1-3. Katanya penting."

"Ah, begitu. Ya, sudah terima kasih," ujar Daehwi yang lalu segera melangkah keluar.

Ekspresi pemuda berambut cokelat madu itu langsung menunjukkan keterkejutan saat tahu sosok Yabuki Nakolah yang sedang menunggunya dengan kepala tertunduk. Namun ia buru-buru menutupinya dengan berdehem hingga membuat gadis yang masih mengenakan tas punggung itu mendongak.

"Ah, Daehwi."

"Ada apa mencariku?"

"Karena tidak pandai berbasa-basi, aku mau langsung saja."

Daehwi mengangguk.

"Apa yang sedang kalian rencanakan?"

Kening Daehwi langsung mengerut. "Apa yang kau bicarakan?"

"Kau dan dua sahabatku sedang merencanakan sesuatu, kan?" tanya Nako.

"Nako, aku tetap tidak mengerti apa yang kau bicarakan."

Nako mendesah pelan sebelum melangkah maju. "Tolong jangan berbelit-belit, Lee Daehwi. Salah satu temanku pernah tidak sengaja mendengar obrolanmu dengan Guanlin serta Hitomi dan itu tentang lagu. Aku benar, kan?"

"Lagu? Ya, aku memang sedang menulis lagu," ujar Daehwi. "Tapi itu tidak ada hubungannya dengan Guanlin ataupun Hitomi. Aku mengenal Guanlin karena dia teman Euiwoong."

Nako berdecak pelan.

"Aku tidak bohong, Nako."

"Ya, sudahlah kalau begitu," ujar Nako akhirnya. "Tapi aku akan menganggapmu sebagai orang yang memprovokasi Guanlin dan Hitomi untuk menjauhiku. Paham?"

Setelah itu, Nako bergegas meninggalkan Daehwi yang kemudian mendesah panjang.

Maaf, Nako. Mereka yang melarangku untuk memberitahumu. Tolong tunggulah sebentar lagi.

¤¤¤

DUAAAK!

Beberapa siswi yang hendak maupun keluar dari bilik toilet jelas langsung terkejut mendengar suara itu. Bagaimana tidak? Yabuki Nako menendang tempat sampah toilet cukup keras hingga terjatuh.

Setelah menendang tempat sampah, gadis itu lalu membasuh wajahnya di wastafel sebelum menatap cermin di hadapannya dengan kesal.

Jelas saja. Ia pikir mudah mendapat jawaban dari apa yang Guanlin dan Hitomi sembunyikan beberapa hari ini dari Daehwi. Namun nyatanya pemuda juga sama saja.

Selain itu saat dalam perjalanan menuju toilet setelah berbicara dengan Daehwi tadi, ia tak sengaja berpapasan dengan Guanlin dan Hitomi yang sedang berjalan terburu-buru menuju kelasnya. Mereka sama sekali tidak terlihat ingin menemui dan meminta maaf padanya.

DUAAAK!

Nako menendang sampah sekali lagi hingga isinya berserakan ke mana-mana.

Lebih kesalnya lagi, kenapa juga hal itu harus terjadi di hari ulang tahunnya?

¤¤¤

Nako tadi menemuiku.

Gara-gara mendapat chat itu dari Daehwi saat jam pelajaran pertama masih berlangsung, di jeda jam berikutnya Guanlin jadi buru-buru keluar kelas. Apalagi tujuannya kalau bukan menemui Daehwi.

Song for You ; Yabuki Nako x GuanlinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang