Part 12 : "Paku"

1.1K 154 30
                                    

Flashback On

Udara sejuk menyapa sore dipinggir taman yang penuh dengan dedaunan kering yang berjatuhan satu per-satu.

Sebuah bucket bunga digenggam, duduk dengan gelisah hingga sesekali melirik jam tangan. Entah padahal hampir setiap hari bertemu namun setiap ingin berjalan bersama rasanya seperti pertama kali bagi Chaeyoung.

Tak lama seseorang yang di nantinya menampakkan diri. Tersenyum lembut seraya berjalan mendekati Chaeyoung yang mana Chaeyoung sendiri sudah mati kutu ditatap dan diberikan senyuman seindah itu dari orang yang sangat ia suka.

"maaf pasti kamu menunggu lama." Sapa Yeji saat sudah berdiri tegap di hadapan Chaeyoung, dengan cepat Chaeyoung ikutan berdiri dan memberikan bucket yang sedari tadi menempel ditangannya kepada sang pujaan hati.

"terimakasih." Ucap Yeji dengan senyuman mengembang di bibirnya membuat Chaeyoung kembali tersihir akan pesona gadisnya ini.

Meskipun sudah cukup lama mereka berpacaran, namun bagi Chaeyoung rasa yang ada dihatinya selalu sama seperti pertama ia menjatuhkan hatinya pada juniornya ini. "Chaeyoung" panggil Yeji sebab Chaeyoung masih tetap terpaku memandangi Yeji sembari cengar cengir.

"ah maaf." Pipinya merona sembari tertunduk malu.

Yeji menangkup wajah Chaeyoung menggunakan tangan kanannya membuat Chaeyoung menatap dirinya, sebuah senyuman mengembang diantara keduanya.

Cup.

Yeji mengecup kening Chaeyoung singkat dan kembali menatap Chaeyoung, "jangan hanya memandangiku, mari berjalan bersamaku." Gumamnya seraya melepaskan tangannya dari wajah Chaeyoung dan kini meraih telapak Chaeyoung lembut.

Saat Yeji akan melangkah, Chaeyoung masih diam di tempatnya. Mematung setelah mendapat perlakuan Yeji barusan. "hmm apa ada?" tanya Yeji yang menyadari Chaeyoung masih mematung.

Kini dua buah mata menatap Yeji lekat. Chaeyoung mempoutkan bibirnya terlihat sangat lucu dan menggemaskan untuk seorang anak laki-laki. "jangan lakukan hal itu lagi secara tiba-tiba, kamu mau aku mati jantungan karena ulahmu itu?" gerutu Chaeyoung membuahkan sebuah tawa dari lawan bicaranya.

Yeji mendekat pada Chaeyoung sekali lagi, kini menangkup wajah Chaeyoung menggunakan kedua tangannya, menatap Chaeyoung gemas. "kalo manyun begini malah bikin aku semakin gemas padamu." Sebuah cubitan menghujam kedua pipi Chaeyoung.

"yasudah yuk kita jalan-jalan." Lanjutnya seraya menggandeng tangan Chaeyoung kembali dan mereka melanjutkan jalan-jalan sorenya.

Selama berjalan-jalan Chaeyoung dan Yeji berbicara banyak dan tak kadang Yeji tertawa dengan tingkah Chaeyoung dan leluconnya yang cukup garing namun baginya itu yang membuat Chaeyoung terlihat unik diantara laki-laki lain.

Disisi lain Chaeyoung menyukai Yeji karena tanpa alasan. Dia hanya menyukai Yeji, entah sejak kapan rasa itu muncul menghantui dirinya, namun yang Chaeyoung tau pasti hatinya benar-benar jatuh pada orang yang saat ini mengenggam tangannya termasuk hatinya.

Flashback off

Chaeyoung tersenyum getir mengingat semua kejadian itu. Hatinya kembali sakit mengingat kenangan manis yang masih tertinggal di benaknya.

"ah sudahlah." Batin Chaeyoung masih berusaha melupakan Yeji.

"jika seperti ini terus kapan aku akan melanjutkan hidupku." Gumamnya lagi seraya mendelete nomor telpon yang menghubunginya barusan. Chaeyoung segera bangkit dan merebahkan dirinya diatas kasur, mengusap wajahnya kasar. Sungguh berat napasnya sekarang mengingat percakapan di telpon barusan yang mengatakan bahwa Yeji benar-benar merindukan dirinya saat ini.

Miss Myoui Rented My HouseWhere stories live. Discover now