02. Penguntit (bagian 1)

3.7K 270 2
                                    

Author Pov

Pagi ini, setelah membayar semua rasa penatnya Yerin akhirnya bangun tepat pukul 9 pagi. Yah.. walaupun masih dengan keadaan mata yang berat, ia harus tetap bangun.

Hari ini ia harus mengikuti ujian harian yang akan diadakan tepat pukul 11 siang nanti dikampusnya. Jika ia terlambat, maka semua nilai yang dengan susah payah ia kumpulkan akan musnah dalam sekejap.

"Selamat pagi nona muda."
Seruan dari arah pantri membuat mata berat Yerin berkedip beberapa kali

Gadis ini belum sepenuhnya sadar rupanya. Dengan terkikih sang pelayan mendekati Yerin dan memberinya segelas susu.

Dengan sopan Yerin menunduk singkat sambil berterima kasih. Membuat sang pelayan merasa sungkan akan hal itu.

"Nona.. anda tidak perlu seperti ini,"
Ucap si pelayan

Yerin menepis perasaan sungkan pelayan tersebut dengan gelengan cepat. Lalu ia melemparkan senyum lebarnya pada sang pelayan

"Anda kan lebih tua dari saya, jadi saya harus menghargai anda. Tidak peduli status ataupun derajat"
Mendengarkan ungkapan tulus dari Yerin membuat pelayan itu merasa terharu

Selama ia menjadi pelayan keluarga Kim baru Yerinlah yang menghargai dirinya seperti ini. Sedikit mengelap air matanya, pelayan itu mengambil gelas susu yang kini telah kosong dari tangan Yerin.

"Anda ingin sarapan?"
Tanya pelayan itu sambil mengajak Yerin menuju meja makan

"Mmm.. maaf Bi, aku harus mandi dulu.."
Yerin memundurkan langkahnya perlahan

Ia kemudian membungkuk singkat lalu segera berlari ke kamar mandi. Cara berlarinya yang lucu membuat pelayan kembali terkikih sambil diikuti dengan panggilan seseorang dari arah meja makan yang ternyata sejak tadi melihat aktivitasnya dengan Yerin.

"Bibi Han.. jangan lupa buatkan bekal untuk anak kecil itu!"
Titahnya yang kemudian berlalu pergi dari sana

15 menit berlalu, Yerin yang telah selesai mandi akhirnya segera bersiap untuk keluar dari kamar mandi. Namun sayangnya, Ia lupa membawa baju mandinya.

"Astaga.. Yerin bodoh! Bagaimana aku keluar sekarang? Taehyung oppa masih disini tidak ya?"

Yerin mondar-mandir didalam kamar mandi. Mencoba mencari jalan keluar agar ia tak dilihat Taehyung dengan handuk pendek yang hanya bisa menutupi tubuh bagian atas dan setengah pahanya saja.
Bisa gawat bila hasrat pria itu muncul begitu melihat tubuh setengah polosnya ini.

"Ah.. bibi yang tadi!"
Dengan cepat Yerin segera mendekat kearah pintu kamar mandi dan membukanya sedikit

"Bibi? Apa bibi disana? Bibi?!!"
Yerin berteriak sekencang yang ia bisa

Tapi Bibi Han hanya menjawab singkat saja tanpa ada sosoknya yang datang menemui Yerin.

Hal itu membuat Yerin frustasi. Ia tak ingin keluar dari sana!

"Bibi.. bisakah aku meminta bantuan sebentar?!!"
Yerin kembali bersuara

"...."

Tak ada jawaban membuat Yerin semakin dibuat frustasi.

"Maaf tuan.. bisakah saya-"
Bibi Han yang bermaksud meminta ijin Taehyung untuk membantu Yerin tak sempat menyelesaikan ucapannya

Taehyung dengan angkuhnya, langsung beranjak dari ruang tamu dan pergi masuk ke kamarnya dan Yerin.

Bibi Han yang ditinggalkan hanya terdiam dalam kebingungan. Semenit kemudian ia terlihat menyunggingkan senyum tipis begitu melihat Taehyung keluar dengan baju mandi milik istrinya.

Always Mine! [TaeRin]✔️Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt