Bagian 2

3.1K 501 266
                                    

Vote dulu dong hehe 😘

Hallo semuaaaa~~~

Gatau mau bilang apa. Terharu banget ternyata ada yang berminat dengan ff gaje ini! 🤧🤧🤧 bahkan diluar dugaan kirain cuma dua tiga orang yang bakal mampir, ternyata lebihh ❤❤🤧
Makasih SooKai shipper sayangggg 😭❤❤❤
Gue janji ff ini bakalan tamat!!!

(Maaf update kemalaman. Yang belum sempet baca, skip aja dulu, utamakan tidur karena besok mau sekolah-bagi yang sekolah-)

Langsung aja kuyyy~~~
.
.
.
Happy Reading...
.
.
.
Hanya langit hitam dan kelam yang terlihat sejauh mata memandang. Situasinya saat itu adalah Hueningkai dan Soobin tengah berbaring diatap kontrakan, hanya beralaskan tikar seadanya serta berbantalkan lengan yang dilipat.

Usaha Kai membujuk Soobin untuk berbicara ternyata membuahkan hasil. Tidak main-main, Kai terus-terusan merengek dan berakting hampir menangis-dengan tidak gentle-nya- ketika Soobin mengancam akan pergi dari rumah.

Ah! Yang tadi itu sungguh....

Memalukan!

"Apa kau kedinginan?" Soobin membuka suara pertama kali.

Entah siapa yang mengajak entah siapa yang seperti pemimpin percakapan.

"Sedikit.."

"Mau memakai jaketku?"

"Tidak perlu"

"Nanti kau sakit"

"Aku bukan perempuan! Astaga hyung"

Soobin terkekeh kecil mendengar protesan Kai. Untuk saat ini, ia akan mengakhiri memberi bocah yang berbaring disebelahnya ini pelajaran, agar sikapnya lebih dibatasi lagi. Enak saja mengumbar-ngumbar hal yang seharusnya jadi privasi berdua!

Kai reflek mengeryit melihat senyuman Soobin. "Hyung kerasukan?"

"Tidak"

"Lalu, kenapa tertawa tiba-tiba?!" Ia bergidik melihat perubahan sikap pemuda jangkung disebelahnya.

Tapi disamping itu, yang paling membuatnya 'ngeri' masihlah kenyataan tentang Soobin yang menyukainya. Kai bahkan masih berharap itu sebuah lelucon, atau..mimpi sekalian!!

"Aku tersenyum. Kau tidak lihat?" Soobin tersenyum hingga kedua lesung dipipinya bermunculan. Sungguh manis.

"Yeah, tersenyum tiba-tiba, tiada angin tiada hujan. Aneh, sangat aneh karena beberapa detik yang lalu hyung masih menunjukkan wajah seolah hyung marah besar padaku"

"Aku tersenyum karena kau terlihat lebih cantik malam ini. Dan jangan salah, aku masih marah"

"Huh?"

Cantik? Seriously?!!

Tiba-tiba Hueningkai merasa risih dengan pergerakan kecil diperutnya, ia merasa seperti digelitik!

"Iya" Soobin menopang kepalanya dengan tangan dan mengambil posisi berbaring menyamping menghadap Kai. "...Kau terlihat cantik. Apalagi jika dilihat dalam jarak sedekat ini"

Jelas Kai salah tingkah lagi!

Rasanya serba salah, balik menatap salah, tidak menatap pun salah! Intinya ya...

...Salah tingkah! ><

"Ayo berpacaran.."

Kai reflek melotot dengan ekspresi bingung. "Ya!! A_Aku normal! Please. Jangan membuat semuanya menjadi rumit!"

Persentase Cinta (SooKai)Where stories live. Discover now