20

896 74 5
                                    

"Bang, keluar dulu boleh?" tanya Kak Jaewon ke Kak Kim.

Gue megang tangan Kak Kim agar dia gak ninggalin gue. Tapi dia memegang tangan gue dan bilang, "Lo perlu bicara," setelah itu dia senyum.

Akhirnya dia pergi, dan juga nutup pintu. Jujur badan gue kerasa lemes sekarang, tapi gue kira kalau nampar Kak Jaewon tangan gue masih sanggup buat ngelakuinnya.

"Rin..." panggilnya dengan nada yang lembut.

"Maaf, lo jadi tau siapa gue yang sebenarnya. Dan gue juga minta maaf karena bikin lo udah gak peraw-"

Plak! Plak! Plak!

Tamparan yang gue kasih gak segan-segan. Kalau gue dalam keadaan lebih kuat mungkin Kak Jaewon bisa mati karena gue dorong dari balkon atau gak mati karena gue pukulin dia sampai kena pendarahan dari dalam.

"Nyesel gue pernah menganggap lo orang baik," ucap gue.

"Rin, kalau terjadi apa-apa gue bakal tanggung jawab."

"Kak Kim bilang lo selalu pakai pelindung. So, gue gak perlu takut hamil muda dan yang ngehamilin gue bedebah kayak lo."

Kak Jaewon menggigit bibirnya, menyisir rambutnya ke belakang dan meraih satu tangan gue.

"Rin gue harus bilang ini."

"Bicara," titah gue.

Kak Jaewon menatap gue, "Karena kejadian tadi gak direncanakan, dan gue lagi pake banyak-banyaknya. Gue rasa gue gak pake pelindung."

•~•

"Han!" panggil Jaena yang lari terburu-buru.

Han yang tak acuh tetap melanjutkan langkahnya untuk pergi dari sekolah. Dirinya sudah penuh dengan rasa penasaran, dan kekhawatirannya memuncak.

"Han gue mau ngomong tentang Jaerin!" teriak Jaena.

Kalimat tersebut berhasil membuat Han menghentikan langkahnya. Dan berbalik badan walaupun ia sebenarnya enggan untuk itu.

"Apa?" tanya Han.

"Gue tau lo naruh perangkat di ponsel Jaerin. Dan gue tau dari Seungmin kalau lo kehilangan jejaknya, terus kata dia lo-"

"To the point," tegas Han.

Jaena menghembuskan napasnya kasar, menunjukkan layar ponselnya tepat di depan wajah Han.

"Temen gue bisa ngelacak ponsel Jaerin, ini alamatnya."

"Lee Felix?"

Alamat tertulis keberadaanya berada di kota lain. Gwangmyeong, kota yang tidak terlalu jauh dari Seoul.

"Iya, kenalan temen gue sih,"

Jaena menarik kembali ponselnya. Dan menoleh ke belakang, disana ada Seungmin yang melipat tangan di depan dada. Jaena menghela napas dan menatap ke arah Han.

"Oh iya Han, passwordnya Sydney."

"Password?" setelah Han nanya, Jaena meninggalkannya yang terbingung.

3𝐫𝐝 𝐄𝐲𝐞 [ Han Jisung ] ✓ (tahap revisi)Where stories live. Discover now