Chapter 9 - Dragon Knight

215 19 6
                                    

Alucard meninggalkan rumah Estes dan dalam perjalanan pulang ke Mansion. Semalaman dia bercakap-cakap dan bertukar pikiran dengan Raja muda itu. Hal itu sedikit mengurangi beban pikirannya. Dia juga ingin menceritakan pada Ruby tentang pertemuan mereka setelah sampai di Mansion nanti. Sekarang gadis itu pasti sedang kesal karena dirinya pergi begitu saja tanpa memberitahunya.

Pemuda itu tersenyum sendiri menyesali sikap bodohnya. Tempo hari dia sangat kesal pada Ruby yang tidak memberitahunya ke mana dia pergi, dan sekarang dia juga melakukannya. Alucard berjanji akan langsung meminta maaf padanya setelah sampai di Mansion nanti.

Di tengah perjalanan, masih di wilayah perkebunan, tanpa diduga seseorang datang dari belakang dan menendang punggungnya dengan keras.

Alucard jatuh tersungkur. Pedangnya terpental tak jauh darinya. Sebelum dia sempat bangkit, seseorang itu segera melesat ke arahnya dan menghunuskan senjatanya pada bahu kanan Alucard.

"Ekkhh!!"

Seseorang itu tersenyum puas. Senjata tajam itu berhasil menusuk bahu belakang Alucard hingga menembus sampai ke bagian depan tubuhnya.

***

Ruby terlambat bangun hingga tidak sempat sarapan. Semalam dia menunggu Alucard yang pergi entah ke mana sehingga dia harus tidur larut malam. Tidak seperti biasanya pemuda itu pergi diam-diam. Ruby berpikir mungkin pemuda itu sudah memutuskan pergi ke Istana untuk menemui sang Raja.

Akhirnya, Ruby meraih sabitnya yang diletakkan di meja sudut ruangan kamarnya. Kelas yang dia ikuti hari ini baru dimulai sore hari, jadi sebaiknya dia pergi berlatih meningkatkan kemampuannya dengan menggunakan sabit kesayangannya.

Kagura berjalan menghampiri ketika Ruby sudah menuruni tangga. Sang gadis spiritualis muda itu nampak ceria pagi ini.

"Pagi, Ruby," sapa Kagura.

"Pagi, Kagura."

"Aku tidak melihatmu saat sarapan tadi. Kau tidak sedang sakit, kan?"

"Aku terlambat bangun, semalam tidak bisa tidur."

"Kenapa? Ada yang kaupikirkan?"

"Tidak," sahut Ruby. "Um, apa kau melihat Alucard?"

"Alucard? Tidak. Aku juga tidak melihatnya saat sarapan," terang Kagura.

Ruby terdiam sesaat. Itu artinya Alucard memang tidak pulang ke Mansion.

"Um, aku ingin berlatih. Kau mau ikut?" ajak Ruby akhirnya.

"Boleh."

Kedua gadis itu berjalan bersama menuju tempat pelatihan. Di sana Ruby juga tidak melihat Alucard. Kira-kira ke mana perginya pemuda itu? Saat Ruby hendak meminta bantuan monster buatan pada Orion, dia mendengar dua Nobilium yang lain sedang berkasak-kusuk di dekat mereka.

"Kudengar Dragon Knight sedang memberi pelajaran pada seseorang di luar sana. Dia membawa tombak Dragonnya. Itu berarti dia bisa saja menghabisi orang itu, kan?"

"Yang benar? Dari mana kau tahu?"

"Tadi ada yang melihat dia keluar dengan membawa senjatanya itu. Dia bilang sekarang mereka sedang berkelahi. Kau mau ikut mengeceknya? Aku mau lihat ke sana, katanya orang yang dilawan Dragon Knight itu seperti monster. Hebat sekali."

"Kau serius? Apa Tuan Aaron tahu hal ini?"

"Aku tidak tahu, tapi Tuan Aaron sedang tidak di Mansion sekarang."

"Ah, aku jadi ikut penasaran. Ayo kita ke sana. Kita harus hentikan mereka kalau bisa."

"Baik."

Mobile Legends: Descendant Of Calestine LandWhere stories live. Discover now