One

16 4 0
                                    

Waktu menunjukkan pukul setengah tujuh tapi Tasya masih tak bergerak sedikitpun dari tempat tidur nya.

Menggeliat pelan dan masuk kembali ke dalam alam mimpinya, "Anastasya," teriak seorang wanita cantik yg berdiri sambil melipat kedua tangannya di depan dada memperhatikan Tasya yg masih berada dalam alam mimpi

"Astaga ini anak udh jam berapa Tasya, bangun sayang kamu udh telat nih" Marina menggoyang²kan badan Tasya berharap ank itu bangun dari tidurnya tapi nyatanya Tasya tak terbangun

"Ok kalau kamu ngk bangun kartu kredit kamu Mama ambil," ancam Marina, dengan masih mengumpulkan kesadaran nya Tasya terbangun dan berdiri, Marina sampai kaget melihat Tasya tiba² bangun saat dia mengancam mengambil kartu kredit nya

Entah knp kartu kredit itu sangat berharga bagi Tasya.

"Mama Tasya berangkat ya, udh telat nih," Teriak Tasya berlari ke mobil nya

"Udh bangun?" tanya sang sopir, Tasya hanya mengangguk

"Cepetan pak," ucap Tasya

***

Mobil itu sampai di depan gerbang sekolah Smansa sekolah elit yg hanya berisi dengan ank² org kaya

Gerbang sekolah sudah tertutup rapat dengan pak Udin si satpam mesum menjaganya, terlihat beberapa ank juga terlambat dan berdiri di depan gerbang

Tasya turun dari mobil dan menuju gerbang "Pak bukain dong," ucap Tasya dengan suara yg sengaja di imut²kan dan jgn lupa wajah yg memasang puppy eyes andalannya

Sang satpam langsung membukakan pintu untuknya "dasar satpam mesum," guman Tasya "mau ikut ngk?" tanya Tasya ke beberapa ank laki² yg juga terlambat sama dengan Tasya

Mereka lantas berhamburan masuk ke gerbang sekolah "Makasih pak." ucap Tasya, sambil mengedipkan matanya

"Sae lu sya satpam aja di godain," ucap salah satu laki² yg merupakan sahabat Tasya "ehh denger ya vit kalau bukan karena gw lu..lu..pada ngk akan bisa masuk." ucap Tasya memang benar yg di katakan Tasya, jika saja Tasya tak ada di sana mungkin mereka akan di jemur seperti ikan kering oleh satpam tua itu

Vito menggaruk kepalanya "hehe maap, eh btw lu knp bisa telat, biasanya juga lu sma Lita udh di lapangan basket nge godain ank² pada latihan." ucap Vito, kebiasaan Tasya yg suka nge godain laki² itu sudah jadi hal yg biasa bagi Vito sahabat Tasya dari kecil

"Telat bangun gw," ucap Tasya, "heee?" Vito berhenti dan memasang wajah sedang berpikir

"Gw semalam main Pubg sama Lita, tapi siapa yg tau gw ketagihan main nya yaa gw main sampai jam 4 subuh, dan berakhir begini," ucap Tasya "Pantes aja lu telat." guman Vito

Mereka berjalan ke arah Mading untuk melihat mereka berada di kls mana dan beruntung nya mereka satu kls 12 IPS 2, sedangkan Lita berada di kls 12 IPA 1 ank yg pintar

Akhirnya mereka berdua menuju lantai 3 tempat di mana kls mereka berada "Bangsat knp kls kita selalu paling jauh sih, kemarin lantai 2 sekarang 3, pegel kaki gw naik tangga." kesal Vito

"Ngk usah bacot deh Vit, jalan aja tinggal dikit lagi," ucap Tasya, padahal dia sendiri yg berhenti dan duduk di tangga "Ehh kutil anoa, lu sendiri ngapain duduk di situ?" tanya Vito, "Capek Vit." jawab Tasya

Vito memutar matanya malas "Ayoo...lu ngk mau telat masuk kls nya bu.wihara kan." mendengar nama salah satu guru killer di sekolah nya Tasya langsung berdiri dan berlari meninggalkan Vito

"Tungguin Sya," teriak Vito, "Cepetan napa, lelet bgt sih jadi cowok." teriak Tasya

Sampailah mereka di depan kls yg sudah di penuhi oleh murid² dan guru killer yg amat killer "Anastasya, Alvito, kalian di kls ini?" tanya Bu.Wihara, yg di tanya sibuk saling senggol² tangan "Jawab!" teriak sang guru

"Iya Bu kls kita di...," belum sempat melanjutkan perkataannya, langsung di potong oleh sang guru "Kalian berdiri dan angkat kaki kalian di depan kls sampai kls saya selesai," kata² penuh penekanan membuat mereka berdua tak bisa berkutik "Mampus." guman mereka

Hampir 1 jam mereka berdua berdiri di depan kls, itu sukses membuat kaki mereka lemas "Kalian berdua masuk." ucap Bu.Wihara dan melewati mereka

"Gw pojok," ucap Tasya "siapa cepat dia dapat," jawab Vito "ngk ada gw pojok," mereka berdua sibuk berebutan tempat duduk "Enk aja lu udh 2 tahun pojok mulu, sekali² gw napa," Tasya menggeleng "ngalah sma cewek minggir." Tasya menarik Vito

Kegiatan mereka itu di perhatikan oleh ank² di kls mereka, keberuntungan karena mereka selalu satu kls jadi mereka tak perlu susah² untuk berinteraksi dengan ank² yg duduk di samping mereka

"Apa liat² gw emg ganteng tapi ngeliatin nya ngk gitu juga kali," ucap Vito berdiri dari duduknya di lantai "tingkat ke PD an elu meningkat ya Vit?" tanya Tasya "gitu kali Sya." jawab Vito, dan mereka tertawa

Vito memang salah satu ank laki² yg paling byk di sukai oleh gadis² di sekolah ini selain menjadi ank pengusaha terbesar ke 5 di dunia wajah yg rupawan juga menjadi daya tarik dari seorang Alvito Evendy

Tidak heran jika byk gadis² yg mengejar nya "eh Sya lu tau ngk katanya Lita di jodohin," ucap Vito, Tasya yg sedang minum tersedak air dan kesialan menimpa Vito untuk ke dua kali nya, wajah nya di semprot air oleh Tasya "Haa masa, gw kok ngk tau?" jawab Tasya, "kaget sih kaget tapi ngk usah semburin ke gw juga monyet." kesal Vito

"Hehe, ehh beneran Lita mau di jodohin?apa akal² lan lu aja?" tanya Tasya

"Ngk gw serius kemarin Lita nelfon gw dan ceritain itu," ucap Vito "tapi kok dia ngk blg ke gw?" ucap Tasya

"Ya elu sih liburan nya kurang jauh, knp ngk sekalian ke Pluto aja sana." canda Vito, Tasya memanyumkan bibir nya

Tasya berdiri "Mau ke mana?" tanya Vito "kls Lita." jawab Tasya, Vito juga berdiri dan di sini lah mereka lantai 2 kls 12 IPA 1 kls Lita

Tanpa aba² Tasya masuk dan menggebrak meja di dekat nya "Lita Altezza." teriak Tasya

Anak² di kls itupun menatap sinis ke arah Tasya yg masuk seenak nya dan menggebrak meja berteriak ngk jelas pula

"Tasya," teriak Lita tak kalah besar dari Tasya "apa haa, lu utang penjelasan sma gw," ucap Tasya, Lita menatap Vito horor "bukan gw sumpah," elak Vito "siapa lagi kalau bukan elu," Lita menarik telinga ke dua sahabatnya itu agar keluar dari kls nya

💣💣💣

It's about youWhere stories live. Discover now