Menunggu Takdir Yang Sempurna [Revisi]

11. Di Setiap Mimpiku Hanya Ada Kamu

Terima kasih telah mengembalikan duniaku, terima kasih telah hadir,  Cause when I'm dreaming always about you"Karena di dalam setiap mimpiku hanya ada kamu."

Al-Rasya Sidqi Firmansyah

Aku menatap foto yang terbingkai apik yang terletak di atas nakas, foto yang di ambil beberapa bulan yang lalu bersama intan, lantas aku jadi teringat akan ucapannya saat itu.

" Sya, apa alasan kamu mencintai aku?" Tanya intan kala itu.

" Apa dalam mencintai harus selalu membutuhkan alasan? " tanyaku membuatnya terdiam seraya menatap bola mataku.

" Aku mencintaimu tulus karena Allah, kamu selalu membuat hidupku berwarna, penuh canda tawa, kamu adalah perempuan kedua yang aku cintai setelah ibuku."

" Aku juga sangat mencintaimu sya." Balas intan seraya tersenyum.

" Namamu Intan kan?" Tanyaku padanya membuat dia mengangguk.

" Layaknya namamu Intan, kamu ibaratkan sebuah berlian, kamu berharga dan harus senantiasa selalu aku jaga, kamu bermakna dan di dalam setiap mimpiku akan selalu ku ukirkan namamu."

" Tapi, Bagaimana jika kita ehm... " Ucap gadis tersebut seraya menggantungkan kalimatnya.

" Jika kita apa Tan?" Tanyaku sangat penasaran dengan kata yang akan dia lontarkan selanjutnya.

" Bagaimana Jika kita tidak di takdirkan tuhan untuk bersatu?"

Degggg

" Ma..maka aku akan berusaha ikhlas untuk melepasmu Tan." Gumamku dengan nada keraguan.

" Bagaimana jika aku egois ingin terus bersama denganmu? Sya, there is always you in my heart." Ucapnya.
" Kita Pasti akan terus bersama kan sya?" Tanya gadis tersebut.

" Insya Allah jika Allah berkehendak, namun jika tidak , akupun tidak bisa menolak. Jika takdir tidak menjadikan kita sepasang kekasih halal nantinya, maka mungkin kita hanya ditakdirkan untuk menjadi sebuah kenangan yang indah dan sahabat selamanya Tan. Untuk saat ini hatiku masih untukmu, tapi aku tidak tahu bagaimana kedepannya nanti."

" Maka aku akan egois sya, hanya aku yang boleh memilikimu tidak dengan wanita lain. Aku yang selalu berjuang untukmu saat ini namun mengapa wanita lain yang akan mendampingiku di masa depan?"

" Sudah, tidak usah di fikirkan nanti. Kita jalani saja yang sekarang. Sekarang kamu untukku dan aku hanya untukmu, oke?" Ucapku menenangkannya.

" Kamu janji kan sya, akan selalu ada di sampingku selamanya?" Ucapnya sontak aku mengangguk.

" Iya insya Allah."

Aku terdiam memikirkan sesuatu, aku dan intan saling mencintai, takdir seakan selalu membersamai kami di setiap langkah, kami selalu berada di sekolah dan kampus yang sama, hati kami pun memiliki rasa yang sama, akankah garis takdir juga akan mempersatukan kami untuk menjadi pasangan selamanya?

Atau justru akan ada takdir cinta lain yang sedang menanti untuk aku jemput kehadirannya?, Takdir cinta yang akan selalu membuat hidupku lebih berwarna? Takdir cinta yang akan selalu aku bahagiakan setiap langkahnya? Jika memang iya, aku berharap dia bersabar sampai aku menjemputnya dengan kesuksesan dan masa depanku yang cemerlang.

" Siapapun kamu wahai wanita di masa depanku nanti, aku berharap kita sama-sama saling memperbaiki diri sampai nanti di pertemukan dengan cara yang tak pernah kita duga, cara terindah yang sudah disusun Allah sedemikian rupa, hingga kelak kebahagiaan akan selalu datang menyapa, Aamiin." Batinku.

Pikiranku tiba-tiba teringat pertemuanku dengan gadis berhijab biru beberapa waktu lalu.

Gadis itu, gadis dengan wajah cantik dan akhlak yang baik.

" Naura."

" Ada apa denganku, mengapa aku jadi memikirkan dia?" Gumamku lantas mengacak rambutku dengan kasar.