Audition

264 51 17
                                    

When the cherry blossom bloom, is the first time i met with you. We meet and miracle happens.
.
.
.

Seoul, April 2017

"BrandNew Music, Park Woojin. Kelas A." sang juri audisi yang sangat disegani itu mengumumkan.

Seluruh peserta yang kini duduk berjejer dikursi yang disusun menyerupai piramid dibelakang sang juri--menampilkan ekspresi tidak percaya dan decak kagum. Pasalnya, sudah separuh peserta dari 101 orang yang tampil, terhitung baru 4 peserta saja yang lolos ke kelas A. Tak jarang diantara sesama peserta mulai berbisik-bisik kagum, termasuk seorang pemuda yang bernama Park Jihoon. Sejak grup Woojin tampil menunjukan aksinya dipanggung, tak sedetikpun Jihoon melepas pandangan kagumnya.

Sementara si pemuda yang disebut namanya, hanya mematung dengan sebuah ekspresi tidak percaya tercetak diwajahnya. Dia sendiri tidak menyangka, hanya dua orang dalam grupnya yang diputuskan juri untuk masuk ke kelas A, yaitu dirinya dan Lee Daehwi, sementara dua anggota grupnya yang lain masuk kelas B. Meski untuk masuk ke kelas B saja adalah sebuah keberuntungan, mengingat rata-rata peserta yang sudah tampil tidak bisa memasuki kelas yang lebih tinggi dari kelas C. Bahkan seingat Woojin, pemuda manis yang berasal dari Maroo ent. yang disebut-sebut sebagai anak berbakat saja hanya memasuki kelas C.

Kim Donghyun dan Im Youngmin yang merupakan teman satu grup Woojin sontak menoleh pada dua pemuda yang lebih muda disamping mereka, terutama pada Woojin. Keduanya memberikan senyuman bangga sebagai ganti selamat. Memangnya siapa yang tidak? Rapp skill Woojin lebih bagus dari Youngmin. Kemampuan dancenya juga patut diperhitungkan. Meski pancaran kecewa tak luput dari mata keduanya, karena bagaimanapun juga, itu sedikit melukai harga diri mereka. Mereka mau tidak mau harus menerima fakta bahwa diri mereka belum lebih baik dibanding Woojin dan Daehwi yang lebih muda.

Audisi yang disorot oleh kamera dan disiarkan secara nasional itupun berakhir pukul 7 malam. Tidak ada sistem gugur, segment kali ini hanya untuk membagi para peserta yang berjumlah 101 orang tersebut, ke dalam kelas yang terdiri dari enam tingkatan. Kelas A adalah yang tertinggi dan kelas F adalah yang terendah. Setelahnya para peserta dipersilahkan kembali ke asrama dan menempati kamar sesuai dengan urutan dan kelas masing-masing.

"Woojin-ah!" seru Youngmin melambaikan tangan pada pemuda bersurai merah maroon tersebut. Woojin yang baru saja kembali dari toilet berlari kecil menghampiri hyungnya itu.

"Congratulation bro!"  ucap Youngmin sambil merangkul Woojin. Woojin hanya tersenyum sendu.

Dirinya bahagia tentu saja, tapi tak dipungkiri sedikit rasa sedih juga hinggap dihatinya. Woojin pernah memgalami hal seperti ini. Dirinya paham bagaimana rasanya tertinggal oleh teman satu team, padahal mereka telah sama-sama berlatih keras. Apalagi Woojin sangat tahu bagaimana sulitnya masa trainee ketika di agency mereka, sebelum ikut audisi ini.

Pletak

Sebuah jitakan mendarat di kepala Woojin. Jitakan yang sukses membuatnya mengaduh dan meringis memegangi kepalanya. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Kim Donghyun.

"Apa yang kau pikirkan, huh? Jangan berani-berani kasihan padaku atau Youngminie. Kau pikir aku akan sedih?! Ini masih belum berakhir. Jika kau tidak hati-hati, aku dan Youngminie bisa berlari didepanmu nanti."  ucap Donghyun seakan tau apa yang sedang dipikirkan oleh Woojin.

"Yak! Donghyun-ah. Aku ini hyung bagimu, kenapa kau hanya menyebut namaku tanpa embel-embel Hyung, eoh?"  sewot Youngmin yang menyadari ucapan rekan segrupnya itu saat menceramahi Woojin. Sementara Donghyun hanya cengengesan tanpa merasa berdosa sedikitpun.

"Aku tidak merasa kasihan, hyung. Aku hanya sedikit sedih kita tidak bisa masuk dikelas yang sama."

"Hei, Woojin-ah. Bukankah aku sudah bilang, ini belum berakhir? Kita masih akan terus bertemu. Kelas itu hanyalah formalitas. Jadi jangan terlalu memikirkan hal sepele seperti itu."  ucap Donghyun merangkul pundak Woojin, namun malah berubah dengan mengapit leher pemuda bermarga Park tersebut.

"Yak! Hyung lepaskan aku."  ucap Woojin berusaha melepaskan diri dari lengan Donghyun.

Sedikit catatan, meski Kim Donghyun ini tidak memiliki tubuh seperti Kang Dong Ho, tetapi kekuatan yang dimilikinya sangat besar. Woojin belum pernah menang untuk beradu panco dengannya. Dari dua puluh empat kali pertandingan, dua puluh tiga kalah dan terakhir mereka berakhir seri.

"Yak! Kalian berdua berhentilah bermain-main. Kita harus buru-buru ke aula untuk diberi pengarahan tambahan. Apa kalian tidak dengar tadi BoA Sunbaenim menyuruh kita kesana."  Ucap Youngmin mulai kesal melihat kelakuan dua rekan segrupnya tersebut.

Donghyun pun akhirnya melepaskan Woojin sambil tersenyum, sementara Woojin mendengus kesal karena rambutnya acak-acakan.

"Hyung, ngomong-ngomong dimana Daehwi?"  tanya Woojin setelah merapikan rambutnya. Sejak kembali dari toilet Woojin tidak melihat sosok Daehwi disekitar mereka.

"Tadi katanya ke toilet. Apa kau tidak bertemu dia?"  tanya Youngmin kembali pada pemuda berkulit tan itu.

"Tidak."  jawab Woojin. Dirinya memang tidak sedetail itu untuk memperhatikan siapa saja yang masuk toilet.

"Aiiissh.. Anak itu. Padahal kita tidak punya banyak waktu. BoA sunbae hanya memberi kita waktu lima belas menit free sebelum berkumpul di aula. Sekarang dia malah keluyuran entah kemana."   gerutu Youngmin yang sedikit khawatir sambil melirik arlojinya.

"Biar aku yang mencarinya."  ucap Donghyun. Baru saja Donghyun hendak melangkah pergi, lengan Donghyun malah ditahan oleh Woojin.

"Biar aku saja hyung. Lariku lebih cepat. Sebaiknya hyung tunggu di Aula bersama Youngminie hyung."

"Baiklah. Aku serahkan urusan Daehwi kepadamu."  Woojin pun mengangguk dan berlari mencari Daehwi.

Woojin kembali keruangan audisi sambil terus mengedarkan pandangannya kesetiap sudut, namun tak ada tanda-tanda Daehwi disekitar sana. Dia kemudian berlari dan memutuskan mencari ke toilet, siapa tau Daehwi memang benar ada disana. Woojin mempercepat larinya dan..

Dukk

Woojin terjatuh bersama dengan seseorang yang tiba-tiba muncul dari belokan arah toilet.

"Aah.."  orang itu meringis.

Woojin yang menyadari dirinya telah menabrak seseorang, mendongak pada si pemilik suara. Dia adalah si anak berbakat dan si populer Park Jihoon.

.
.
.

TBC-







Chapter I is out!
Silahkan mampir, dibaca, dikomen dan divote kalau suka.

FYI, ini adalah challenge, makanya aku up secepatnya dan menyelesaikan cerita ini juga secepatnya!

*Dua cerita kesayangku masih terbengkalai soalnya.. ㅠㅠ

Sekali lagi,
Thank You~ 🤗



BEAUTIFUL FAREWELLOnde histórias criam vida. Descubra agora