masih dengan keadaan yang sama, tapi kali ini, zihao datang dengan membawa sebungkus rokok dikantong bajunya.
"rokok gak?" tawarnya.
"gue dong, satu." saut mingrui
"gue satu dong" teriak hanyu dan langsung dilempar satu batang rokok.
"gue dong" pinta xinlong
"gue satu" saut zeyu
"lo kaga yang?" tanya zihao
"jangan panggil yang anjir emang gua pacarlu," tukas shuyang "kaga dulu dah ntar gue mati repot mana masih muda blom nikah"
"lah iya masa gue manggilnya su, asu?" ledek zihao, semua ketawa.
"semua juga pasti bakalan mati lah yang" saut zeyu sambil membuang asap rokok dan menatap lurus kedepan.
"yaiya gue tau, tapikan seenggaknya memperlambat kematian" saut shuyang
"mati takdir Tuhan" saut zeyu lagi masih dengan tatapan kosong
"lo kenapa sih zey, asli aneh banget." sungut mingrui
"tau lu zey, lo sakit? cerita dong" kata hanyu penasaran
"kagak, gue gak papa" kata zeyu sambil menghisap rokoknya kembali
"lo masih bucinin park mina itu?" tanya xinlong
zeyu mengangguk-anggukan kepalanya, lalu ia menghisap lagi tembakau yang ada di jarinya.
"dulu nyokap gue mantan ayahnya mina" saut mingrui.
"emang siapa ayahnya?" tanya hanyu
"park woojin, mantan berandal sekolah ini juga" saut mingrui
"oh tau gue, rombongan ayah mertua gue itukan?" tanya xinlong
"sape?" tanya shuyang
"kang daniel" saut xinlong
"LAH LU SUKA SAMA KANG MIRAE?" teriak hanyu
"santai elah santai, iya gua suka dia" jelas xinlong
"kenapa dah ya, ayah ama anak cakep cakep" saut shuyang.
"gue cakep, bapak gue juga ganteng" saut zihao sambil ngebayangin muka ayahnya.
"iya ayahlo emang ganteng, tapi elonya-"
"BHAHAHAHAHAH" tawa mereka pecah akibat kata kata zeyu
zeyu yang periang, selalu tertawa, walaupun sikapnya dingin, tapi selalu berubah 180° saat lagi bersama teman-temannya.
"kelas yok" kata shuyang sambil berdiri dari tidurnya
"kui" saut zeyu ikut berdiri dan menginjak puntung rokok yang tersisa