Chapter 05 "FEAR"

439 66 6
                                    

Sohyun masih terduduk ketika murid-murid yang lainnya terburu-buru pulang, mereka tidak ingin berlama-lama atau nyawa yang akan menjadi taruhannya. Rasa penasarannya kian bertumbuh besar, rasa ingin tahunya sudah tidak dapat ia tahankan lagi. Jika makhluk itu bermaksud untuk melindunginya, maka itu artinya tak ada arti dari rasa takutnya. Ia tidak ingin berdiam diri tanpa tahu apa pun, jawabannya pasti ada di sekolah ini.

"Kau tidak pulang?" Tanya Yoongi penasaran, ia kemudian kembali duduk di bangkunya.

"Bu.. bukan urusanmu."

"Hey, lihatlah mata lawan bicaramu ketika kau berbicara."

Yoongi terlalu gemas, berlum pernah ia melihat perempuan yang mengabaikannya seperti Sohyun sebelumnya. Kemudian ia memegangi dagu Sohyun dan mengangkatnya agar menghadap kepadanya.

Sohyun membeku, ini pun kali pertamanya ia berhadapan dengan lelaki sedekat ini. Oh, Vampire tentu saja tidak termasuk dalam hitungan.

"A.. a.. apa yang kau lakukan?" gugup Sohyun.

"Kau cantik sekali.."

DEG! Jantungnya merespon, detaknya tidak normal. Sohyun tidak bisa berlama-lama sebelum semuanya semakin tak terkendali. Murid baru ini benar-benar aneh, ia harus segera pergi. Tidak, atau ini karena wangi yang dikeluarkan tubuhnya yang menarik perhatian lelaki pucat ini? Ah, sudahlah sekarang bukan saatnya untuk memikirkan hal lain yang tidak penting.

"Kenapa kau masih di sini?"

Sohyun menghela napasnya tatkala mendengar suara yang begitu dikenalnya itu. Kim Seokjin, kali ini apa yang akan dilakukannya.

Kemudian dengan begitu semena-mena ia menarik tangan Sohyun, menyeret gadis itu secara paksa. Bagaimana agar membuat lelaki yang terlampau egois ini agar sadar diri? Dia tidak pernah paham akan posisinya sendiri, menganggap dia berhak memperlakukan Sohyun sesuka hatinya dengan dalih ia adalah saudara kembarnya. Padahal Sohyun tak sudi, ia benar-benar tak ingin memiliki hubungan apa pun lagi dengannya.

"Lepaskan Kim Seokjin!" pekik Sohyun begitu kesal.

Seokjin kemudian mengedarkan pandangannya, memperhatikan segala sesuatu yang masih dalam jangkauan matanya. Ia terlihat begitu hati-hati.

"Sohyun-ah, caramu dengan menyendiri sudah sangat benar. Kau tak memerlukan teman!"

Sohyun melotot, menatap kedua iris coklat milik Seokjin tajam.

"Heh.." Sohyun menyeringai. "Kau sudah gila! Kau membuangku, menarikku sesuka hatimu, lalu sekarang kau puas akan kesendirian yang kumiliki?"

"Aku tahu ini terdengar gila, aku tak peduli jika kau memang menganggapku seperti itu. Tapi, jangan dekati atau bahkan merespon murid baru itu."

"Aku ingin pergi, lepaskan.."

Yah, Kim Seokjin sudah tidak waras, kekayaan yang membuatnya hidup nyaman seperti saat ini sudah membutakan akal sehatnya. Kalau begitu, ia tidak perlu mendengarkan satu patah kata pun darinya.

Sohyun membrontak, tetapi Seokjin kian erat memegangnya.

"Kenapa kau selalu berbuat seperti ini padaku? Apa maksudmu dengan sendiri lebih baik untukku? Apa kau tak tahu jika kesendirian itu yang membuat kehidupanku semakin buruk?" Suara Sohyun bergetar, hidungnya sudah mulai terasa perih. Apakah ia harus kembali menangis dihadapan orang yang sungguh tak mempedulikannya ini. Sungguh menyedihkan.

DANGEROUS LOVE - YG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang