✧
「𝙇𝙚𝙫𝙞 𝙭 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙚𝙧」
Apakah kalian pernah berkhayal tentang ingin pergi ke dunia isekai? Ke dunia isekai mana kalian akan pergi?
Nah, pada kali ini saya akan menceritakan tentang seorang gadis SMA berumur 16 tahun yang sedang kemping...
Okay, okay, Reader siap? *siap selalu thor!/reader/ Semangat amat, eum.. Levi siap? *lu blum lahir w dah siap/Levi/ Sadis amat-_- *Mkanya jan terlalu bikin chara w OOC! Bikin malu aj lu thor/Levi/ Oke deh, oke.
Krna ini permintaan ny babank Levi, ap boleh buat dah..
Siaaap, cut, action!
---
(y/n) Pov
Pagi ini aku bangun lebih awal, jadi aku langsung bergegas mandi. Ketika sudah mandi, aku membuka lemari Heichou. Mengambil sebuah pakaian lengkap Chousa Heidan berlambang sayap kebebasan.
Misalnya kalian nanya, -Darimana dapetin nya tuh baju?- Saya bakal jawab ; 'Ya Heichou yg kasihlah, lu mana punya kan??'
Trus klo ad lagi yg nanya kyak gini, -Trus baju keseharian si reader gimna?- Maka jawabannya ad di tangan si Author. Dah jelas?? Silahkan tanya.
Aku menutup kembali lemari Heichou. Harus hati-hati dulu nih, kalo mau pake baju. Ntar kalo Heichou ngintip gimana? Is, is, is.. Jangan so uzon dulu deh.
Sembari memakai baju, sesekali kulirik Heichou yang sedang tidur di kursi kesukaan nya itu.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Ga ngelirik ternyata. Untung. Selesai memakai baju, aku duduk di tempat tidur. Menunggu Heichou bangun. Aku menatap nya dari tempat tidur, apa yang dipikirkan Heichou malam tadi ya? Ah.. Aku jadi ingat kejadian kemarin.
Flashback
"Sudah Heichou, cukup! Jangan pukul dia! Ini salahku...!" kataku pada Heichou yang tiada henti nya memukul laki-laki itu dengan keras.
Ntar kalo orang itu mati gimana? Aku gamau tanggung jawab, ya.
"Ya benar, ini salahmu, gara-gara kau aku harus menghabisinya sekarang juga!" balas Heichou dengan suara meninggi.
Aku harus melihat kejadian memilukan ini. Heichou marah sekali. Aku tidak tau betapa Heichou menghawatirkanku seperti ini.
Dari kejauhan, kudengar suara hentakan kuda yang sedang menuju kemari. Ternyata itu adalah paman kang endus! Aku kaget melihat kedatangan Mike yang secara tiba-tiba kesini bersama rekan-rekan nya. Aku langsung berlari menuju Mike, dan meminta tolong padanya agar dia menghentikan Heichou.
"Kumohon.., hentikan Heichou! Hiks!" pintaku pada Mike sambil menyeka air mata. Mendengar itu, Mike melihat Heichou yang tengah memukul---tepatnya menghabisi laki-laki itu.
"Baiklah, tunggu disini." balasnya. Lalu Mike turun dari kuda nya, hendak menghenti kan Heichou. Aku melihat dari jauh. Heichou menolak untuk dihentikan, dan malah berbalik memukul Mike.
Untungnya, Mike menangkisnya. "Sudah, Levi. Menghabisinya bukanlah jalan keluar."
"Atas dasar apa kau bicara seperti itu, hah?! Jika saja kau berada diposisiku, apa yang akan kau lakukan?! Diam saja, huh?!"