SIXTEEN

24K 2K 253
                                    

WARNING : MATURE CONTENT (21+)

Minggu lalu di kasih tantangan, dan langsung di penuhi.
Padahal part-part sebelumnya, 1 part di baca sampe 6K, tapi vote nggak sampai 1K.

Tahu apa artinya?
Pada cemen takut ketahuan baca mature, padahal OMES 🤣🤣🤣🤣🤣

■■■■■


Darren terdiam ketika mendengarkan penjelasan dari Joel via telepon, mengenai adanya penyerangan dari pihak luar yang berniat untuk menghancurkan negerinya. Dia bahkan tidak berniat untuk menyela, atau sekedar bertanya. Yang jelas, saat ini dia sedang marah besar.

Estelle sudah sangat keterlaluan menjalin kerja sama yang berujung pada kehancuran Almauric. Wanita itu sudah jenuh dengan posisinya yang terperangkap dalam negerinya sendiri. Hanya karena Estelle merasa terbebani, maka wanita itu melakukan kesalahan yang berakibat fatal.

Dan yang lebih membuat Darren murka adalah Estelle menginginkannya kembali ke Almauric, dan menjalankan titah pamannya yang menginginkan mereka berdua untuk menikah. Wanita itu sudah benar-benar gila, batin Darren geram.

“Pihak Cobra yang melakukan penyerangan, sudah diamankan untuk dimintai keterangan. Kami akan membantumu sebisa mungkin, agar masalah ini bisa terpecahkan.” Ucap Joel pada akhirnya.

Darren bergeming dan masih belum bisa memberikan respon apapun sekarang. Pikirannya terbagi antara ayahnya yang jatuh sakit, dan Almauric yang sebentar lagi akan didatangi oleh pihak luar untuk mencari tahu. Penyerangan di tiga titik utama negerinya saja, sudah cukup membawa kerugian pada Almauric. Damn!

“Mungkin sudah saatnya aku harus menampakkan diri,” gumam Darren pelan.

Brant, Luke, dan Russell yang sedang berdiri di hadapannya itu, langsung mengangkat wajah mereka unruk memastikan kalau mereka tidak salah dengar. Ketiganya tampak heran namun tidak ada yang berkomentar.

“Kau akan muncul sebagai calon raja?” tanya Joel di sebrang sana.

“Hanya untuk memberi penjelasan bahwa Almauric sudah tidak ada,” Jawab Darren dengan hembusan napas berat. “Tapi yang pasti, aku ingin bertemu dengan pihak negara tetangga, untuk membantuku dalam menyembunyikan keberadaan Almauric.”

“Kurasa itu ide yang bagus. Pada intinya, kita harus segera bergerak cepat untuk mengejar pihak Cobra, sebab Domino Lourdes masih berkeliaran.” Tukas Joel dengan lugas.

Darren mengangguk. “Terima kasih untuk bantuanmu, sir.”

“No need to thank me.”

Dan telepon itu pun dimatikan. Darren menatap ponselnya dengan tatapan kosong, lalu mengangkat wajahnya untuk membalas tatapan ketiga temannya, yang sedari tadi melihat ke arahnya.

“Apakah kalian sudah mengamankan Patricia?” tanya Darren kemudian, dan ketiganya pun mengangguk.

Good. Terima kasih untuk bantuan kalian, tapi aku harus tetap berada di sini, atau sampai keadaan menjadi kondusif.” Ucap Darren kemudian.

“Kau tidak ikut bersama kami? Really?” tanya Luke dengan ekspresi jengkel.

“Masih banyak yang harus kuurus di sini. Aku juga tidak mungkin meninggalkan ayahku, dan aku masih harus menindaklanjuti wanita sialan itu.” Jawab Darren langsung.

The Controller (CH) - FINWhere stories live. Discover now