10 - (Masih) Anak Ilang dan Hutang

2.7K 312 71
                                    

"Bur, kok lu dari tadi nyengir-nyegir doang sih? Nanti gigi lu kering tuh."

Baru juga mulai tapi si kakak berponi belah tengah yang satu ini udah menunjukkan kebangsatannya.

Saburo masih nyengir polos tak berdosa ke Jiro yang lama-lama risih. Secara kan ya, Saburo ini ga pernah senyum ke Jiro. Pernahnya cuma sinisin kakaknya itu, lebih sering lagi menghina harga dirinya.

Makanya kejadian seperti ini sangat jarang. Kalau diibaratkan, bisa kaya kamu pas ngegacha game yang ada husbu dan dapet kartu husbu kamu yang SSSSSSSSSSSSR pas sekali tekan.

Kebayang 'kan?

Gimana? Pasti seneng 'kan?

Nah, Jiro juga seneng atuh. Adeknya yang biasanya jutek tiba-tiba tebar senyum ke abangnya sendiri yang statusnya sebagai teman berantemnya juga.

Saburo pun tertawa lebar dan mengulurkan kedua tangannya.

"Gendong~"

"Ga. Lu berat."

Wajah ceria Saburo tiba-tiba berubah total. Bocah 3 SMP itu mulai menangis meraung-raung, membuat orang-orang memerhatikannya keheranan.

Jiro yang panik langsung membungkam mulut Saburo dan menarik adiknya menjauh.

"Ett, ini bocah kerasukan apa sih," gumam Jiro. Untung udah deket kosan, jadi adeknya yang satu itu langsung diseret masuk ke kamar 1 untuk diinterogasi lebih lanjut.

Saburo pun duduk di atas kasur dengan tampang watadosㅡwajah tanpa dosa. Kedip-kedip beberapa kali melihat kakaknya mondar-mandir ga jelas.

Tangan Jiro pun ditempelkan ke kening Saburo.

Hamdalah bocahnya sehat.

Tapi kayanya mentalnya agak terguncang.

Jiro pun mengambil hapenya dan menelpon abang tercinta, abang Ichiro.

Tuuuutt.....

Klik.

"Halo, bang Ichi?" Jiro mulai berbicara. Tapi karna sinyalnya ampas, suara tampan dan berani Ichiro jadi putus-putus. Jiro pun keluar kamar untuk mencari sinyal.

Kalobisasihsekaliannyarijodoh ehe~

Mari tinggalkan kesibukan Jiro dan beralih pada dedeq Saburo yang entah masih sehat atau engga.

Saburo cuma melihat sekitar, terus kedap-kedip syantique kebingungan.

Bosan menunggu, Saburo pun bangkit dan keluar kamar. Tengok kanan, kosong. Tengok kiri, ada gembel bonyok terkapar tak berdaya di depan kamar 3 sehabis di-BDSM mbak Tohoten.

Saburo pun mendekati gembel tersebut dan berjongkok di hadapannya.

"Da..."

Daisu menoleh. "Kenapa? Mau nagih utang ya?"

Saburo tidak menjawab. Dia menunjuk Daisu. "Daa...! Daa..!"

"Kayanya Ichiro keseringan manjain Saburo nih jadi bocahnya mendadak kaya bayi lagi," gumam Daisu. Dia pun mengubah posisinya menjadi duduk, padahal pantatnya masih sakit abis digetokin mbak Tohoten pake sepatu wedges.

"Daa... Daa!"

"Iya, kenapa? Mau nagih utang? Atau ngajak taruhan lagi?"

"Daa... daa...

"Da.... Daddy!"

JDER JDER.

Jiro yang melihat adegan tersebut langsung menjatuhkan hapenya dan berlari ke arah Saburo.

Asrama HM [HYPMIC Indo!AU]Where stories live. Discover now