Chapter 7 : Done?

61 0 0
                                    

" maafin aku. serius, maafin aku. "

...

Author's POV :

Kamu udah mau berangkat nih. Kamu buka pintu. Tapi ternyata, didepan pintu sudah ada satu cowo yang dari tadi nungguin kamu. Jaket yang dipakainya basah kuyup. Badannya menggigil karena menahan dingin hujan saat itu. Rambutnya sudah acak-acakan karena basah. Detik itu juga jantung kamu berdebar begitu kencang karena melihat orang yang sangat kamu sayangi menggigil basah kuyup menunggu kamu di depan pintu apart kamu.

"Eunwoo? Kamu kok disini?" tanya kamu yg kaget karna tiba-tiba ada Eunwoo di depan pintu apart kamu.

Tanpa mengeluarkan satu kata pun dia langsung memeluk tubuh mungilmu. Kepala kamu tepat di dada dia. Kamu merasakan detak jantungnya yg tak normal. Detak jantung yg berdebar.

"Cha-chagiya. Neo waegerae? (Yang. Kamu kenapa?)" tanya kamu.

"Mianhae.. Jinjja mianhae."

Kata-kata maaf dari dia yang sangat tulus membuat tubuhmu yang tadinya terpaku menjadi lebih rileks. Kamu perlahan mulai tersenyum. Dengan tubuh yg dingin, menggigil, dia mengucapkan kata maaf. Perlahan kamu merasakan tetesan air mata jatuh ke bahu kamu.

"Nado mianhae."

Tak terasa, air mata yang sejak tadi kamu tahan pun ikut berjatuhan.

...

Kamu membawa Eunwoo masuk ke apart kamu. Kamu langsung ambil segelas air putih buat Eunwoo sekaligus buat kamu yg capek karna abis nangis.

"Nih. Minum air putihnya."

Kamu menyodorkan segelas air putih ke Eunwoo. Eunwoo meminum air yg kamu kasih. Lalu Eunwoo nepuk-nepuk bahunya. Ngasih signal ke kamu untuk nyender di bahunya. Sekarang kamu lg nyender di bahu Eunwoo. Kalian duduk di sofa kesayangan karna emang sofa nya empuk banget. Cocok buat kalian yg sering nyantai di rumah ketimbang nyantai di luar.

Kepala kamu nyender ke bahunya Eunwoo dan tangan kamu meluk pinggang Eunwoo. Eunwoo ngelus-ngelus kepala kamu dengan sangat lembut. Kamu cuma bisa senyum lebar-lebar karna tingkah laku Eunwoo.

"Aku mau cerita deh." Kata Eunwoo dengan lembut.

"Yaudah cerita aja."

"Kamu tau gak kenapa aku gamau nemenin kamu ke sirkus?"

"Emm.."

"Dulu, pas aku masih kecil.. aku suka banget pergi ke sirkus. Suatu hari aku pergi ke sirkus sama sahabat aku. Sahabat terdekat aku. Kami.. diculik sama salah satu pelatih hewan sirkus."

Suasana menjadi sangat melow. Kamu kaget dengan masa lalu Eunwoo yg kelam itu.

"Kami berdua deket banget. Sangking deketnya, temen sekelas kami pada ngira kalo kami pacaran. Trus, karna kami sama-sama anak yg bisa dibilang pinter..kami iyain. Padahal, kita cuma bercanda. Tapi.. banyak yg percaya."

Setelah diam sejenak, dia pun melanjutkan ceritanya.

"Kami berdua sangat suka hewan. Apalagi hewan sirkus. Bagi kami, kami yg selalu dipuji sama seluruh penghuni sekolah karna kepinteran kami itu gak lebih dari hewan yg ada di sirkus. Kami sering nonton sirkus. Tapi hari itu, kami diajak salah satu pelatih hewan sirkus ke backstage. Kami diiming-imingi kalo kita mau ikut sama dia, kita bakal dikasih tau gimana cara ngalatih hewan sirkus."

Raut wajah Eunwoo berubah. Dia rada sedih karna mengingat masa lalunya. Kamu mengelus punggung Eunwoo.

"Kami dengan polosnya tergiur dengan ajakannya. Singkat cerita, kami disekap. Ortu kami ditelpon untuk dimintain uang yg super melimpah. Ortu aku langsung ngirim uangnya. Sementara, ortu dia tidak. Tapi, ayah aku ngasih uang dua kali lipat supaya kami dibebasin dua-duanya. Kami emang dibebasin. Tapi semenjak itu kami jd gk dekat. Ortu dia merasa bersalah karna ayah aku rela ngebebasin dia. Kami pisah. Dia pindah sekolah. Sampai sekarang, aku masih nyari dia."

Cha Eunwoo : 101 Reasons I Love YouWhere stories live. Discover now