13

1.4K 236 9
                                    

Saat pulang sekolah, Yeonjun sebenarnya ingin sekali pulang bersama Soobin, tapi apalah daya Yeonjun, dia harus mengatar Yuri.

Yuri sengaja menempeli Yeonjun terus disekolah agar Soobin tidak dapat menghabiskan waktunya bersama Yeonjun. Padahal kan Soobin itu satu meja, satu lokasi apartemen jadi Soobin punya banyak waktu bersama Yeonjun. Ya begitu lah jika terlahir dengan otak udang.

Saat Soobin sampai dirumah dia langsung masuk ke kamar mengganti seragamnya dan langsung menuju dapur. Entah kenapa dia sangat lapar sekarang padahal biasanya pulang sekolah dia langsung tidur. Jadi dia memutuskan untuk masak.

Setelah mengantar Yuri pulang sebenarnya Yuri memaksa Yeonjun untuk tinggal. Tapi Yeonjun menolak dengan beribu-ribu alasan, karena yang saat ini Yeonjun pikirkan adalah Soobin. Entahlah yang ada dipikiran Yeonjun hanya Soobin Soobin dan Soobin.

Sebelum pulang Yeonjun menyempatkan diri untuk membeli beberapa makanan. Dia ingin makan berdua lagi dengan Soobin, Yeonjun merasa sangat senang kalau bisa berduaan dengan Soobin.

Soobin baru memulai acara memasaknya dengan memotong beberapa sayuran. Belum selesai dia memotong sayuran tiba-tiba ia dikejutkan dengan ketukan pintu. Soobin langsung bergegas membukakan pintunya.

"Oh Yeonjun kau baru pulang?" Tanya Soobin

"Iya baru saja, boleh aku masuk?" Yeonjun mengangkat tangannya dan mengayunkannya didepan Soobin.

"Makanan?" Seketika wajah Soobin jadi cerah melihat makanan.

Yeonjun hanya mengangguk sebagai jawabannya.

"Ayo masuk, untung kau datang jadi aku tak perlu repot-repot masak lagi." Soobin langsung mengambil makanannya dan pergi ke dapur.

"Kalau aku tau kau masak aku tak akan membeli itu. Aku akan makan masakanmu saja." Yeonjun merasa sedikit menyesal. Kalau Soobin jadi memasak kan Yeonjun bisa menemaninya.

"Sudah tutup mulut mu, dipikir masak itu gak capek apa." Soobin menyiapkan makanannya di atas meja.

"Baiklah baiklah."

"Makanlah tapi jangan banyak bicara aku sedang malas mendengar ocehan mu. Padahal dulu kau itu kalau bicara hanya seperlunya tapi sekarang semua hal di dunia kau bahas, aku heran jangan-jangan mulutmu tertukar atau salah makan atau...." Mulut Soobin langsung disumpal dengan makanan.

"Kau menyuruhku jangan banyak bicara tapi lihat kau yang banyak bicara." Ucap Yeonjun sambil terkekeh

"Aku hanya bingung kau jadi banyak bicara akhir-akhir ini." Soobin masih asik memasukkan makanan ke mulutnya.

"Mungkin karena aku nyaman denganmu."

"Uhukk uhukk." Ucapan Yeonjun sukses membuat Soobin tersedak.

Yeonjun langsung memberikan air ketika Soobin tersedak. Dia tertawa gemas melihat wajah Soobin yang mulai memerah.

"Hati-hati makannya, lihat sudah sebesar ini makan masih belepotan." Yeonjun langsung membersihkan mulut Soobin dengan ibu jarinya.

Soobin mematung. Dia benar-benar terkejut. Soobin masih belum mengerti situasi ini. Soobin memegang dadanya jantungnya serasa mau meledak, wajahnya merah semerah tomat. Kuatkanlah Soobin Tuhan, cobaan macam apa lagi yang kau beri padanya.

Yeonjun yang melihat Soobin seperti itu tidak bisa menahan tawanya. Soobin terlihat sangat menggemaskan sekarang.

"YAK.. KAU PIKIR INI LUCU." Tawa Yeonjun menyadarkan Soobin.

"Hahahaha maaf maaf. Wajahmu terlihat sangat mengemas kan." Yeonjun masih tertawa, saking gemasnya Yeonjun menarik pipi Soobin.

"Dasar gila. Tertawa saja sana sampai mati." Soobin langsung berlari masuk ke kamarnya.

l i m e r e n c e Where stories live. Discover now