04 - Best Friend

46 5 0
                                    

"Cinta adalah titipan, kita tidak bisa memilih pada siapa kita mencinta, pun tidak kuasa menolak cinta yang datang pada kita"

~~~•~~~•~~~•~~~•~~~•~~~

-beberapa hari telah berlalu-

Atha tak menyangka kalau hari itu adalah hari terakhir ia mengobrol dengan Farrel. Jujur, Atha masih kepikiran soal kejadian di lapangan basket. Gadis itu masih merasa bersalah sudah pernah membuat Farrel kesulitan sampai Rayhan memutuskan tali persahabatannya dengan Farrel.

Akhir-akhir ini Atha juga jarang mengunjungi kelasnya, bahkan hampir tidak pernah. Bukan karena gak ingin, hanya saja karena Amel udah duluan menemui Atha. Jadi, gak ada kesempatan untuk melihat Farrel.

"Tha, tumben kamu gak nanya-nanya tentang Farrel lagi? Kalian udah jarang ngobrol ya?"

"Mmm iyaa. Aku gak pernah ngobrol lagi sama Farrel. Jangankan ngobrol, ketemu aja gak pernah" jelas Atha.

"Kamu masih suka sama Farrel Tha?" Tanyanya dengan serius.

"Ihh kapan aku suka sama dia? Gak pernah tuh. Aku juga gak berharap ketemu atau ngobrol lagi sama dia"

"Aku tau kamu bohong" dia menekan kata 'bohong' nya.

"Huh.. nggak adaaa Amelya Ayu Legianti yang cantik jelita bak puteri soloo.." sahut Atha supaya Amel percaya.

"Hmm tapi tha, aku mau kasi tau sesuatu"

"Ini tentang Farrel" lanjutnya.

Apa ini? Raut wajah Amel serius sekali. Apa Atha harus dengarkan? Atau gak perlu tau? Tapi Atha yakin ini bukan kabar baik untuknya.   Entah apapun itu dia gak perduli. Atha gak ingin dengar apapun sebenarnya.

"Hadeuuhh apa lagi si mel? Gak usah lah"

"Ish dengerin dulu. Jadi gini. Farrel itu..." ucapnya sangat lambat dan pelan.

"Hm?" Jawab Atha malas.

"Masa kamu gak tau sih Tha? Bukannya cewek-cewek di kelasmu pada ngomongin ya dari seminggu yang lalu?"

"Aku kan ga punya temen cewek selain kamu Mel. Aku juga gak perduli mereka gosipin apa" jawab Atha sambil memutar bola matanya.

"Yaudah aku kasi tau"

"Tapi janji jangan kaget ya" lanjutnya mengingatkan Atha padahal Atha malas sekali mendengarnya.

"Iyaiya hm"

"Farrel... 2 hari yang lalu..."

"JADIAN SAMA PUTRI" Katanya pelan tapi sangat di tekan.

"Oh.. Putri siapa? Temen kelasmu?" Tanya Atha dengan wajah yang sama sekali tidak terkejut.

"Bukan, dia anak 11 IPA 5. Sebelah kelasmu Tha"

Ohh di kelas sebelah Atha. Jadi, selama ini dia sering jalan-jalan di dekat kelas Atha karena mau bertemu sama Putri? Pasti Putri itu gadis yang baik, cantik, pandai bergaul dengan gadis lain. Tidak seperti Atha yang judes dan gak bisa bergaul dengan sesamanya.

"Tha! Jangan ngelamun dong, kamu dengerin aku gak?"

"Iya aku denger kok Mel"

"Tapi.. tunggu dulu. Kok kamu gak kaget sih?"

"Ngapain kaget anjir, cowok sama cewek satu sekolah pacaran udah biasa kalik"

"Yaa.. kan kamu suka dia.. ekhem" lagi-lagi omong kosong gak berguna itu.

"Dahlah mel capek aku bilangnya, kamu juga gak bakal percaya" ucap Atha malas sambil mengecek ponselnya.

"Ihh iyaiya maaf. Trus nih ya tha..."

FantharTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang