Prologue

3.1K 300 34
                                    

It all started, the story begin

🎬

Dari bawah payung hitam yang melindunginya dari deras hujan yang turun membasahi dedaunan, ranting pohon, serta tanah yang memunculkan sebuah aroma petrikor. Gadis berpakaian serba hitam dengan mata sembab itu berhenti pada sebuah makam dengan nisan marmer berwarna hitam. Tanah sekitar pemakanan yang basah akibat hujan membuat alas kakinya agak kotor.

Senyum lemah terpatri di bibirnya, hatinya bergemuruh dan bibirnya bergetar menahan tangis. Perlahan tangannya terulur untuk memegang nisan tersebut.

"Maaf dan terimakasih," kalimat pertama yang begitu menyayat hatinya sendiri. Membuat air mata yang sedari awal ia tahan akhirnya keluar dengan derasnya, membasahi kedua pipinya dan memunculkan sebuah aliran sungai kecil disana.

Sebuket bunga edelweis ia letakan di atas makam, membiarkan air hujan jatuh membasahi bunga tersebut hingga akhirnya lama kelamaan menyatu dengan tanah kuburan. Gadis bersurai panjang itu menyentuh wajahnya, tepatnya pada bagian mata. Mengelus kedua matanya lembut dengan senyum miris di bibir plumnya.

Mau mencoba setegar apapun dirinya, ia tak bisa. Pada akhirnya isak tangis itu semakin kencang terdengar. Betapa penyesalan begitu besar ada pada dirinya. Ia mencoba untuk ikhlas, namun rasa bersalah itu tetaplah ada. Dengan bibir bergetar ia berkata. "Akan gue jaga apa yang udah lo beri, gue janji."

Gadis itu menundukan kepalanya dalam-dalam, meremas tanah kuburan dengan begitu pilu. Membiarkan air hujan membasahi seluruh tubuhnya. Kendati merasa tubuhnya yang basah kuyup, ia malah sama sekali tak merasakan tetesan air hujan pada tubuhnya.

"Jisoo..."

Siapa?

Merasa bahwa dirinya dipanggil, akhirnya gadis yang dipanggil Jisoo tersebut menengadahkan kepalanya. Menatap sendu pria yang tengah berdiri di hadapannya seraya memegangi payung untuk melindungi tubuhnya dari guyuran hujan. Sementara pria itu sendiri membiarkan tubuhnya basah ditimpah derasnya air.

Jisoo bangun dari tempatnya, kemudian memeluk pria itu erat. Isak tangis itu keluar lagi, bahkan kini terdengar lebih menyayat hati. "It's oke, kita harus mencoba mengikhlaskan dia." ujar pria itu seraya menepuk-nepuk punggung Jisoo.

Gadis itu menganggukan kepalanya, pria itu menampilkan eye smile dengan senyum kotak khasnya. Mencoba untuk membuat gadisnya menjadi jauh lebih tenang. "Ini udah jadi takdirnya, dan takdir kita berdua."

Maka setelah itu, dua pasangan tersebut menjauh meninggalkan area pemakaman.

🎬

Hallo semua, kali ini aku membawakan sebuah sequel versi Jisoo dari Oh Sh*t. Bagi kalian yang sudah membacanya pasti sudah tau bagaimana jalan cerita sebelumnya. Dan untuk kalian yang belum membaca Oh Sh*t, kalian bisa membaca ini tampa membaca OS terlebih dahulu. Tapi kalau mau baca juga gak apa-apa, biar kalian bisa tau aja jalan cerita sebelumnya.

New story with Vsoo as main character. Hope u guys enjoy this story :)

Every Year Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang