•5•

9K 1.1K 134
                                    

Taehyung berjalan dengan malas ke arah pintu kamar saat pintunya di ketuk sedari tadi. Jujur saja Taehyung masih mengantuk. Kan, jarang sekali dia memiliki waktu santai seperti ini. Jadi, rasanya Taehyung ingin tidur saja. Karena tidak mungkin kalau dia harus bertemu Jeongguk dengan wajah yang kurang segar, mata berkantung dan akan seringkali menguap. Ya, meskipun di kantor tidak berbeda jauh karena Taehyung yang sering lembur. Tapi, sekarang dan beberapa hari ke depan kan bukan di kantor.

Pintu kamar terbuka dan menampilkan wajah Jimin Wicaksana yang tidak ada bersahabatnya sama sekali.

"Ada apa?"

"Ada apa? jam berapa sekarang? lu tau ga, pak Jeongguk nyariin lu karena pagi tadi lu ga ikutan sarapan bareng. Sekarang lu mau ninggalin makan siang juga?" cecar Jimin dengan sekali tarikan nafas.

"Gue ngantuk banget Jim. janji deh gue nyusul ntar, tapi biarin gue lanjutin tidur dulu."

"Ga ada!"

Jimin menarik paksa Taehyung keluar kamar dan menyeretnya untuk menemui teman-temannya yang sudah berkumpul. Taehyung mau tidak mau pasrah dan ikut saja di bawa ke lantai 3 di belakang kafetaria di mana hanya ada lantai terbuka di sana.

"Taehyung!" panggil Seokjin sambil menepuk sisi sebelahnya yang kosong. "sini, duduk sini! makan dulu!"

Taehyung mengangguk dan mengambil tempat di samping Seokjin. Dia melirik ke arah depan dan ternyata berhadapan dengan Jeongguk. Kalau begini Taehyung memilih duduk di tempat lain saja. Karena tidak nyaman berada di dekat orang yang di sukai dengan keadaan seperti ini. Ya, mau gimana, Taehyung kan belum mandi sejak kemarin.

Meskipun Taehyung berkata berhenti untuk melihat Jeongguk diam-diam tapi tetap saja di sela makan, mata nya seringkali melirik ke arah depan.

Melihat bagaimana Jeongguk tersenyum pada yang lain.

Melihat bagaimana Jeongguk tertawa.

Melihat bagaimana Jeongguk menyuapkan makanan dan mengunyahnya.

Lalu Jeongguk yang mengedipkan mata seraya tersenyum menggoda ketika menangkap basah mata Taehyung yang mengarah padanya.

Ah, sial. Taehyung malu sekali.

Taehyung mengeratkan genggamannya pada sendok yang di pegang. Tekad Taehyung sudah bulat kalau setelah ini dia harus membersihkan diri dan berbaur dengan yang lain. Mungkin, lebih tepatnya agar permohonannya sebelum tidur tadi terkabul.

Namun keinginannya itu harus tertahan karena setelah acara makan selesei, mereka melanjutkannya dengan berbincang ringan. Ingin undur diri lebih dulu rasanya tidak enak.

"kak Seokjin," bisik Taehyung sepelan mungkin. "lu udah mandi?"

"udah, lu belum ya jangan-jangan?"

Taehyung mengangguk lemah. "udah engga enak banget nih badannya."

"bentar ya..." Seokjin menegakkan tubuhnya yang tadinya miring karena kegiatan bisik-bisik nya dengan Taehyung. "pak Jeongguk, ada yang mau ijin balik ke kamar."

Taehyung menepuk jidatnya dan enggan sekali untuk menatap ke depan.

"iya balik aja, ini juga bukan acara resmi kok."

Mendengar perkataan Jeongguk barusan, Taehyung jadi enggan untuk pergi. Taehyung mengurungkan niat. Dia menopang dagunya dan memainkan jari-jemari lentiknya di lantai seperti sedang menggambar atau menulis sesuatu.

Taehyung sampai tidak sadar kalau ada orang lain yang memang selalu memperhatikannya.

"Kalian udah ke lantai paling atas? atau ke deck bagian depan?"

Tour In Love || KookV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang