BAGIAN 5

2.8K 68 0
                                    

Happy reading :)

kini alana sedang berada di taman belakang sekolah tempat yang sepi dan damai

tempat di mana dia bisa menenangin dirinya dari semua masalahnya

"lo bolos? "

mendengar suara itu alana melihat ke belakang dan mendapati salah satu teman reyhan kalau tak salah namanya alvian

" kenapa? " tanya alvian dan duduk di sebelah alana

alana menaikkan kedua alisnya karena alana tak bisa jika menaikkan sebelah alisnya "kenapa apanya"

"ck, bolos "

mendengus sebal dia menatap alvian yang duduk di samping kanannya, sungguh kenapa ada manusia seperti alvian di muka bumi ini

merasa di perhatikan alvian menatap alana dengan datar"gue tau gue ganteng"

ck ingat kan alana selain berwajah datar, berbicara irit, ternyata alvian juga orang yang pede

"gue gak bilang lo ganteng"

bibir alvian tertarik sedikit seperti sedang tersenyum devil "tapi dari tadi lo liatin gue"

"pede" gumam alana pelan tetapi tak dihiraukan oleh alvian

"lo belum jawab pertanyaan gue"

kerutan tercetak jelas di wajah cantik alana dia menatap alvian dengan heran"pertanyaan lo yang mana"

alvian berdecak kesal "bolos, lo boloskan?"

seketika pandangan alana jatuh ke pada bunga mawar putih yang tumbuh di taman sekolah ini " iya gue bolos"

kini alvian pun menatap ke arah mawar putih yang di tatap alana "kenapa? "

alana tersenyum tipis "lo banyak nanyak "

alvian tersentak dengan tuturan alana tapi dengan cepat dia merubah ekpresi wajahnya menjadi datar kembali

"setidak nya gue punya alasan untuk gak ngelaporin lo ke guru bk" bohong, bukan karena itu alvian pun bingung dengan sikap nya ,entah kenapa dirinya kepo dengan kehidupan alana

" oh iya gue sampai lupa lo ketua osis kan?" kini alana menatap alvian dengan alis terangkat yang hanya di balas anggukan oleh alvian

"terus kenapa lo disini, seharusnya kan lo gak boleh bolos"

"tadi gue di suruh sama pak tomi buat patroli, sapa tau ada murid yang bolos kayak lo"

alana terkekeh dan meenatap alvian dengan senyuman nya "gue kira lo orangnya dingin gak tersentuh tapi gue salah lo asik juga terkadang walaupun berwajah datar "

"lo muji atau jelekin gue sih"

dengan senyum manisnya alana menatap ke arah alvia "dua duanya"

alvian tersenyum tipis sangat tipis bahkan tak terlihat hanya dirinya dan tuhanlah yang tau

"yaudah kalau gitu gue pergi dulu udah mau bel istirahat kayaknya" ungkap alvian dan langsung pergi ke kelasnya

senyum alana masih mereka pikirannya yang mengatakan harus jauh jauh dari cowok bernama alvian harus segera dihapus

karena alvian sudah membantunya merubah mood nya pagi ini yah walau pun hanya perbincangan kecil tetapi setidak nya alana bisa tersenyum .

"lo dari tadi ke mana aja sih al?,lo gak tau gimana khawatirnya gue sama lo dan ditambah lagi buk asma nanyain lo tau gak?" cerca sofia dengan muka kesal

"lo ngomong apa sih sof? kalau nayak satu satu dong kan gue jadi bingung" tutur alana yang kebingungan dengan pertanyaan yang di lontarkan sofia

"lo berdua kalau mau debat nanti aja ya, kasian perut gue minta di isi" sambil mengusap perutnya amel melihat kedua temannya dengan bibir mengerucut

My husband is my ketosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang