27. Before the day

2.2K 339 61
                                    

VOTE-- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE --FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
.
.

🌕🌕🌕

Author pov.

Saat yang sangat ditunggu-tunggu bagi kawanan werewolf pun akhirnya tiba. Tidak ada setiap dari mereka yang tidak sibuk, tidak ada satupun sudut wilayah yang tidak ramai.

Mereka saling bergotong royong, membangun tenda, membuat panggung, menata bunga, menata kursi hingga menyajikan makanan. Raut wajah mereka sangat bahagia dan melakukannya dengan sepenuh hati.

Mereka menikmati persiayapan yang akan digunakan untuk perayaan hari besar. Perayaan yang telah lama mereka nantikan. Perayaan yang membuat diri mereka akan terbebas dari sangkar abadi ini.

Yaitu perayaan pernikahan sang alpha tertinggi dimana itu artinya, sang alpha akan melakukan mating dengan lunanya dan melengkapi syarat terakhir agar mereka bisa kembali hidup normal.

Di house pack keluarga Kang sangat sibuk dan tak henti-hentinya orang berdatangan, ada yang hanya mengucapkan selamat, dan ada juga membantu persiapan pernikahan. Para pria menata ruangan layaknya menjadi rumah pengantin, sedangkan para gadis-gadis muda berkumpul di kamar sang calon pengantin.

Seungwan duduk di depan cermin riasnya yang memantulkan penampilan dirinya. Senyumannya terpancar indah di bibirnya. Ia terlihat menikmati setiap detik yang ia lewatkan. Bahkan ia membiarkan Seulgi dan juga Jikyung meriasnya layaknya boneka percobaan.

"Yang ini lebih bagus!" seru Seulgi sambil menempelkan sebuah anting-anting di salah satu telinga Seungwan.

"Tapi ini yang lebih cocok!" sahut Jikyung yang juga menempelkan anting lainnya di sisi telinga yang lain.

"Tidak! Itu terlalu glamor," ucap Seulgi tak setuju.

"Yang ini!" paksa Jikyung tak mau kalah.

Perdebatan kecil itu membuat Seungwan tertawa kecil. Ia tetap berdiam diri dan membiarkan mereka beradu mulut untuk memilih aksesoris yang cocok untuknya.

Tok tok tok

Bunyi ketukan pintu mengintrupsi orang-orang yang ada di dalam kamar Seungwan. Pintu kamar Seungwan pun terbuka dan munculah Moora di baliknya.

"Kita lakukan sekarang!" seru Moora. "Kalian semua pergilah lebih dulu."

"Tidak bisakah kami membantu?" harap Seulgi.

"Keluar!" balas Moora telak.

Tanpa banyak bicara lagi. Moora melepaskan sandalnya asal dan berjalan cepat memasuki kamar mandi. Ia langsung menutup lubang bak mandi dan memutar kerannya.

Sssss.. Sssss....

Suara air keran yang keluar mengisi bak mandi menggema di seluruh kamar mandi. Moora mengambil botol kristal bening sebesar telunjuk jari dari dalam sakunya. Ia pun menuangkan keseluruhN isinya kedalam bak mandi dan mengaduknya hingga bercampur rata.

Ditempat Seungwan, Seulgi dan juga Jikyung pun akhirnya pergi dengan berat hati. Mereka memeluk Seungwan seraya menguatkannya.

Setelah pitu kamar Seungwan tertutup rapat, Seungwan pun pergi ke kamar mandi menyusul Moora yang sudah berada dalam sana. Raut wajahnya berubah drastis, tanpa ada senyum dan kebahagiaan yang terlihat dalam dirinya. Dibalik ketegarannya yang ia tunjukkan, tersembunyi ketakutan di dalam hatinya.

Kau pasti bisa Wan! Pasti! - batin Seungwan.

Seungwan membuka satu persatu kancing bajunya. Ia pun menanggalkan bajunya dan memperlihatkan tubuh polosnya.

[✔] MOONLIGHT || WENGAWhere stories live. Discover now