40.

2.7K 103 23
                                    

Author up, lama nunggu vote kalian mau unpub rasanya!!
Nggak ah. Udah sampai sini yakali.
Author tau kok, gimana rasanya menghormati tulisan orang. Dengan memberikan respon positif kaya vote kalau nggak komen. Untuk menghargai tulisan orang.
Author kali ini juga nggak bakalan maksa juga buat kalian, kalau mau vote Alhamdulillah, kalau nggak yaudah mau gimana. Author tau yang baca ini pasti juga udah pada ngerti. Dari arti menghargai.

HAPPY READING ❤
--

"Vero!"

Ya Vero lah yang kini sedang berada di mini panggung kafe milik Papa Lano.

"Vero ngapain?" tanya Kesya bingung.

"Lo liat aja nanti." balas Emma sambil tersenyum dan juga Darla. Kesya hanya bingung menatap kedua sahabat nya, lalu ia beralih melihat Vero.

"Hai semuanya." sapa Vero menggunakan mic.

"HAAIII."

"Disini gue mau bawa satu lagu buat seseorang yang selama ini gue cintai. Dan gue nggak tau, tingkah gue ini romantis atau malah nggak. Semoga aja ya disuka. Ini lagu buat cewek yang ada disana. Kesya." Vero langsung menunjuk Kesya, dan teriakan orang-orang dikafe langsung menggema, membuat Kesya kaget sekaligus deg-deg an.

"Buat gue?" Kesya menunjuk diri nya sendiri, ia masih syok. Lalu kafe senyap dengan lentunan gitar yang dipetik Vero.

There goes my heart beating
'Cause you are the reason
I'm losing my sleep
Please come back now

There goes my mind racing
And you are the reason
That I'm still breathing
I'm hopeless now

I'd climb every mountain
And swim every ocean
Just to be with you
And fix what I've broken
Oh, 'cause I need you to see
That you are the reason


Wajah Kesya sudah dibanjiri oleh air mata, kejuatan apakah ini? Kesya tidak bisa menyembunyikan isakan tangis nya. Emma dan Darla mengusap punggung Kesya.

"Ini dari Vero buat lo, Sya." lirih Darla.

"Kalian tau semua ini?" Emma dan Darla mengangguk. Lalu Kesya memeluk kedua sahabat nya.

"Makasih."

"Iya Sya." Kesya melepas pelukannya, dan langsung mengusap air mata yang diwajah nya.

I'd climb every mountain
And swim every ocean
Just to be with you
And fix what I've broken
'Cause I need you to see
That you are the reason

Akhirnya Vero menyelesaikan lagunya, lalu ia menaruh gitarnya. Lalu turun dari panggung.

Kesya pula tidak bisa berkata-kata lagi saat Vero turun dari panggung dan  menghampirinya.

"Kesya." Vero mulai mendekat kearah Kesya, adegan mereka pun tak luput dari pandangan orang-orang yang berada dikafe. Mereka masih penasaran, adegan apa lagi yang akan dilakukan oleh Vero sekarang.

"Gue tau pasti lo bingung, kenapa tiba-tiba tadi gue nyanyi buat lo. Dari awal gue udah bilang kalo lagu itu buat orang gue cintai, so, lo adalah orang nya. Gue nggak tau perasaan gue ini muncul sejak kapan, Sya."

"I don't no, why i want you. My heart beat always fast, and i know, because its you. Mencintai tidak selalu dengan alasan bukan? Kalo gue punya alasan, dan alasan gue itu hilang, sama aja gue bohong dong sama perasaan gue ke elo. Kesya, right now, i want you in stay my heart. So, will you be mine?"

Kesya menutup mulutnya dengan tangan, ia tak bisa apa-apa sekarang ini. Terlalu banyak kejutan. Orang-orang dikafe langsung memberi sorakan yang sangat ramai.

"Terimaa... Terimaa... Terima....."

"Sya?" Vero menunggu jawab an dari Kesya, takut jika gadis didepannya ini akan menolaknya.

"Yes i will." jawab Kesya, Vero langsung memeluk Kesya dengan erat yang dibalas juga oleh Kesya.

"Makasih Sya. Udah jangan nangis lagi." Vero mengusap wajah Kesya yang basah karena air mata.

"Cieee sekarang jadian." goda Darla dengan senyum jailnya.

"Yes, pj dong." timpal Emma.

"Ciieee cieee yang udah jadian." ledek Bisma dan Lano yang tiba-tiba datang ke meja mereka.

Kesya sendiri hanya malu dengan pipi yang bersemu merah. Ia sangat malu sekaligus gugup.

***

Pukul tujuh malam Kesya dan teman-teman nya baru saja selesai dengan acara traktiran atau PJ a.k.a 'Pajak Jadian' dari Kesya dan juga Vero, sekarang Kesya sudah dalam perjalanan pulang, ia diantar oleh Vero menggunakan mobilnya.

Kesya masih canggung saja dengan kondisi saat ini, apalagi dari tadi Vero juga meliriknya terus, ia menjadi salting sendiri. Tak lama akhirnya sampai didepan rumah Kesya.

"Makasih ya, Ver. Gue masuk dulu." sebelum Kesya benar-benar keluar. Vero lebih dulu mencegah dengan memegang lengan Kesya, lalu Kesya melihat kearah Vero.

"Kenapa?"

"Mulai sekarang nggak ada kata 'gue-lo', sekarang 'aku-kamu'." jelas Vero membuat Kesya kaget.

"Harus banget?" Kesya menaikan sebelah alisnya.

"Iya, kita kan udah jadian." perkataan Vero membuat pipi Kesya bersemu merah, malu.

"Hhmmm. Oke." balas Kesya dengan anggukan.

"Yaudah sana masuk, Good Night." Vero mengacak rambut Kesya gemas, yang membuat Kesya kembali bersemu merah.

"Itu kenapa pipi kamu merah?" sontak Kesya menutup pipinya dengan kedua tangan.

"Nggak apa-apa." ujar Kesya sambil menggeleng. "Aku masuk dulu ya, Good Night too."

Kesya langsung keluar dari mobil Vero, kalau tidak bisa-bisa nanti Kesya pingsan karena menahan malu dan juga deg-deg an dijantungnya.

"Huft, untung nih jantung nggak copot." Kesya mengatur napasnya sambil menutup pintu rumahnya.

"Kamu dari mana?" Kesya terkejut dengan pertanyaan tiba-tiba dari Diana.

"Mama ihh, kaget tau." dengus Kesya.

"Kamu dianterin siapa?" tanya Diana kepada Kesya yang sekarang sedang berjalan kearah ruang tamu.

"Sama Vero, Ma." balas Kesya sambil mendudukan dirinya disofa.

"Hmm, makin dekat nih kamu sama dia? Kok sekarang udah nggak sama Recka lagi?!" Diana memincingkan matanya sambil melihat kearah Kesya.

"Ya nggak apa-apa sih, Ma. Aku kan cuman teman sama Recka."

"Kalo Vero?" Diana menaikan turun alisnya.

"Mama kok kepo sih." dengus Kesya.

"Kan Mama tanya. Gimana sih." dengsu Diana.

"Terserah deh, aku keatas duluan ya." Kesya mencium pipi Diana cepat lalu langsung berjalan menuju kamarnya sambil tersenyum. Diana pula hanya menggeleng melihat putri nya itu.

Seperti dimabuk asmara.

«»

Next or Unpub?

Author kesel kalau kalian cuman sinders aja..

Jangan lupa vote dan komen ya sayangg 💞 🤩

Cold Boy Vs Crazy Girl. (VERO & KESYA)Where stories live. Discover now