Prolog

565 25 0
                                    

Keluarga yang sangat hangat.  Memiliki anak-anak yang sangat tampan,  imut dan juga cantik.  Ayah mereka yang sangat tampan dan kaya raya.  Pemimpin kerajaan.  Raja bisnis korea selatan.  Itulah gelar sang kepala keluarga ini.

Jangan lupakan nyonya besar keluarga ini.  Seorang model dan juga artis cantik.  Dewi iklan korea selatan.  Bukankah sungguh luar biasa sumber bibit keluarga ini?

Semua yang mereka inginkan terpenuhi.  Anak-anak yang tampan dan putri cantik.  Tidak ada kepalsuan dalam keluarga ini seperti di drama kebanyakan.  Keluarga ini murni terbentuk karena cinta sang raja kepada sang dewi.

Di suatu hari,  saat anak tertua mereka berusia 10 tahun dan anak terkecilnya berusia 7 tahun,  sang ayah bertanya kepada satu persatu anaknya.

" sayang,  papa mau menanyakan sesuatu.  Jawab dengan penuh kepercayaan diri ya" tanya papa

"Appa mau bertanya apa?  Jika apa bertanya soal pelajaran sekolah aku angkat tangan" jawabku yang notabenenya satu-satunya anak perempuannya.  Sang ayah dan ibu beserta saudara-saudaranya tertawa keras mendengar jawabanku itu.

"Appa mau bertanya,  apa cita-cita anak papa saat kalian dewasa nanti?" tanya sang appa.  Kedelapan anaknya terlihat berpikir keras mengenai pertanyaan itu.

"Ayo sayang,  jawab pertanyaan appa. Kalian ingin jadi apa saat sudah dewasa nanti? " tanya sang ibu karena anaknya belum juga memberi jawaban.

"Kenapa harus dipikirkan sekarang? Aku bahkan masih 10 tahun pa" jawab yoongi,  anak kedua keluarga kim itu. Sang ayah hanya bisa menghela nafas mendengar jawaban santai sang putra.  Ia selalu kalah jika adu bicara dengan putranya yang satu itu. 

"Maksud papa,  pasti ada sesuatu yang ingin kamu lakukan pada saat dewasa nanti kan?  Nah cerita kan pada appa.  Apa ingin tahu Isi pikiran anak-anak papa.  Apa kamu paham wahai than muda Kim yoongi? " tanya sang appa penuh penekanan.  Sang ibu tertawa terbahak-bahak melihat tingkah anak dan ayah yang tak jarang beradu argument yang tak berguna.

"Aku mau jadi orang yang bisa membahagiakan semua orang melalui perutnya" jawab Kim seokjin dengan semangat.  Inilah sang putra pertama.

"Membahagiakan lewat perutnya?  Apa maksudnya bang? " tanyaku,  satu-satunya tuan putri di kerajaan keluarga kim.

Pletak!

Satu bocah disampingku menjitak kepalaku hingga membuatku meringis.

"Ya!  kau bodoh ya?  Masa hal itu saja kau tidak tau? " kata bocah yang dengan kurang ajar melayangkan tangannya ke kepalaku. 

"Ya!  Kim taehyung!  Kurang ajar kau pada noonamu sendiri!!!  Sini kau!  Aku hajar kau bocah gila!!! " teriakku kesal dan langsung menjabak rambut taehyung.  Seketika taman tempat kami piknik heboh karena keluarga ini.

"Hei hentikan sayang.  Kenapa malah jadi berkelahi sih? Nah lanjutkan ceritamu seokjin" perintah sang ayah saat ia telah berhasil menahan taehyung dalam pangkuannya dan aku di pangkuan ibu.

"Aku ingin menjadi seorang chef pa.  Aku ingin jadi orang yang bisa menggantikan mama memasak disaat mama sedang bekerja. " jelas seokjin dengan bangga.  Perkataannya membuat sang ibu terharu dan bangga mendengar perkataan putra sulungnya.

"Benarkah?  Wah kamu sangat hebat hyung!  Sejahtera dan bahagialah wahai perutku dimasa depan.  Hehhehe" kekeh jungkook si anak bungsu.  Ia terkekeh dengan wajah penuh belepotan dengan selai coklat.

"Nah sekarang giliran anda tuan muda kim yoongi.  Silahkan jawab pertanyaannya dengan jelas dan singkat. " kata papa dengan nada bicara seperti berbicara dengan rekan bisnisnya.  Seolah-olah yoongi adalah oramg dewasa yang harus dihormati.  Ada-ada saja tingkah ayah satu ini yang tidak pernah berhenti menggoda putranya itu.

My Crazy Brothers (BTS) Where stories live. Discover now