Helm bermotif bebek

499 96 8
                                    

Keesokan paginya, Sinb tak seperti biasanya. Biasanya buku pelajaran atau sebatas novel yang ia peluk menggunakan kedua tangannya ketika berangkat ke sekolah, namun kali ini ia terlihat menenteng sebuah tas raket yang membuatnya terlihat berbeda.

Sesampainya di sekolah, Ha Na menyambut kedatangan Sinb dengan kesumringahannya. Entah kenapa Ha Na merasa senang ketika melihat interaksi antara Sinb dan Jungkook. Padahal ia yang menyarankan sendiri kepada Sinb untuk tak mendekati pria itu.

"Selamat pagi. Apa benar ini dengan Sinb ?" Goda Ha Na ketika Sinb sudah menaruh tas nya di samping Ha Na.

Sedangkan Sinb hanya membalasnya dengan tatapan tajamnya.

"Maaf maaf. Engga lagi." Ketika Ha Na menyadari bahwa Sinb sudah memberikan kode yang tak baik baginya.

"Semangat Hwang Sinb. Semoga ada kejadian yang bisa bikin kamu cerita ke aku nanti." Lanjut Ha Na.

"Contohnya ?" Tanya Sinb sambil sibuk membuka catatan hariannya.

"Kamu pas lagi main kepeleset, terus Jungkook nahan badan kamu gitu." Ucap Ha Na begitu senangnya.

Lagi-lagi Ha Na mendapatkan tatapan yang sungguh mematikan dari sahabatnya itu. "Jadi kamu doain aku kepeleset gitu ? Terus Jungkook nahan aku ? kebanyakan nonton drama kamu." Jawab Sinb.

"Ya siapa tau aja. Hidup itu kadang kan gak bisa ditebak dan emang gak bisa ditebak sih kalau dipikir-pikir."

"Masih mending ya kalo aku kepeleset terus ada yang nahan. Kalo aku kepeleset beneran gimana ? Kalo aku cedera gimana ? Kan sia-sia usaha aku." Celoteh Sinb pada Ha Na.

Oke Ha Na harus berhenti sebelum gadis Hwang itu akan mengabaikan dirinya jika Ha Na terus menerus menimpali kata-katanya.

Moving on

Sepulang sekolah, seluruh siswa sudah meninggalkan ruang kelasnya, kecuali Sinb yang masih sibuk menyiapkan peralatan untuk latihannya dan membereskan buku-bukunya yang masih berserakan di meja.

Sosok Jangkung dan tegap yang sedang berdiri diambang pintu, memperhatikan Sinb dengan intens. Hatinya masih ragu, tapi loyalitas harus tetap diutamakan. Ia dan gadis itu, hanya berlatih sebagai tim kelas bukan urusan pribadi. Begitulah pikir Jungkook.

"Udah siap ?" Tanya Jungkook.

Sinb dibuat kaget dengan adanya sosok Jungkook disana, padahal sudah dari tadi Jungkook memperhatikannya disana, hanya saja Sinb tak menyadarinya.

"E-eh udah nih."

"Ya udah ayo ikut aku."

Sinb langsung bergegas mengikuti Jungkook dengan menggendong tas sekolahnya dan sebuah tas berisi raket yang sudah ia bawa dari rumahnya tadi.

Sinb mengekori Jungkook sampai parkiran Sekolah. Namun tak seperti biasa, Jungkook yang selalu menjahili atau mengoceh apapun ketika berada didekat Sinb, tapi sekarang lelaki itu hanya bungkam dan berbicara seadanya, dan justru hal itulah yang membuat Sinb merasa semakin bersalah.

"Sini Tas nya aku bawain satu. Helmnya pake !" Ujar Jungkook sambil mengambil tas gendong Sinb dan memberikan helm bermotif bebek kuning.

"Gak usah biar tasnya aku aja yang bawa." Kata Sinb sambil berusaha merebut tasnya yang sudah Jungkook ambil.

"Udah nurut aja. Tasnya gak bakal dibawa kabur."

Mendengar perkataan Jungkook yang terkesan begitu dingin, Sinb memutuskan untuk menurut saja. Pasalnya bukan apa-apa, hanya saja ia tak ingin merepotkan Jungkook, ketua kelasnya.

Jungkook melajukan motornya, Membelah padatnya jalan raya di jam-jam saat ini, jam pulang sekolah dan pulang kerja.

Selama perjalanan, mereka seperti tak berminat untuk membuka percakapan di sore hari ini. Dan Sinb lebih tertarik untuk melihat spion motor Jungkook, dimana terdapat pantulan dirinya dengan sebuah helm yang unik. Helm berwarna kuning yang bermotif anak bebek dan diatas helmnya terdapat anak bebek mainan yang menempel diatas helm. Lalu Sinb tersenyum melihat dirinya dengan helm itu.

Jungkook yang sekilas melihat kearah spion pun ikut tersenyum ketika mendapati Sinb terlihat begitu senang dengan helm bebek milik adiknya.


Moving on


"Kamu pemanasan dulu !" suruh Jungkook pada Sinb.

Bukannya melakukan pemanasan, Sinb malah melihat kearah Jungkook yang sedang bersiap untuk mengganti bajunya.

"Jungkook!!!!!" seru Sinb.

"Kenapa sih ? Bikin kaget aja."

"Kamu ko mesum sih. Kalo ganti baju disana di ruang ganti."

"cuma ganti baju aja kenapa dibilang mesum. Nikmatin aja kamu liat pemandangan tubuh atletis ini."

"Ih apaan sih." kesal Sinb sambil berjalan keluar ruangan untuk menunggu Jungkook mengganti bajunya.

Lima menit berlalu, Jungkook sudah siap untuk berlatih, hingga Sinb kembali masuk menghampirinya.

"Kamu udah pernah main badminton sebelumnya ?" Tanya Jungkook.

Lalu Sinb mengangguk.

"Bagus dong. Berarti udah tau tekniknya, dan tinggal lancarin."

"Cuma aku belom tau satu teknik." ujar Sinb.

"Teknik yang mana ?"

"Teknik membuatmu jatuh hati kepadaku." Jawab Sinb.

Dan jawabannya membuat Jungkook termenung. Mencerna kata-kata gadis itu.

"Biasa aja kali, aku bercanda gak usah dibawa serius. Jangan terlalu serius, gak seru."

Dan saat itu juga Jungkook Speechless.

Bersambung

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 13, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Moving Onㅡ SINKOOKWhere stories live. Discover now