1

10 0 0
                                    

"Hei, lihat... Ada kupu-kupu." kata seorang perempuan bersama anaknya yang masih kecil.

"Kenapa ngga ditolong sih, kak?" satu perempuan lagi berjongkok mencari sesuatu.

"Kamu tahu kalau aku sedang gandeng anakku, kan?" ujar sang perempuan yang membawa anaknya itu.

Perempuan yang berjongkok itu mengambil daun kering dan menggiring kupu-kupu itu menjauhi genangan air hujan yang turun hari itu.

Sang kakak hanya bergidik geli karena dia tidak terlalu suka dengan serangga.

"Kenapa dia ngga terbang?" tanya anak dari sang perempuan itu.

"Sayapnya basah... Jadi ngga bisa terbang." jawab sang ibu.

Perempuan yang menolong kupu-kupu itu kembali mengulurkan daun kering di tangannya.

Kupu-kupu itu seolah tahu bahwa dia sedang diselamatkan, menaiki daun kering itu.

Sang perempuan penolong itu sebenarnya juga tidak menyukai serangga tetapi ia tak tega melihat sang kupu-kupu menggelepar di genangan air.

Bagi sang kupu-kupu, air adalah musuh terbesarnya.

"Kamu disini saja, ya... Sayapmu biar kering." kata sang perempuan penolong sambil meletakkan sang kupu ke pot yang sudah agak kering di dekat tempat itu.

"Ayo, Hikari... Nanti kamu ketinggalan!" kata sang kakak yang sudah agak jauh dengan sang adik, Hikari.

"Iya~! Bye-bye, Chouchou-san." bisik Hikari. 

Hikari berlari menjauhi sang kupu-kupu biru itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Blue ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang