hogwarts ◈ treasure 13

sorting hat • choi hyunsuk

"KAK HYUNSUK!!"

Hyunsuk yang saat itu sedang asik berbincang dan berbagi cerita cerita kecil kepada Yoonbinㅡsaudara barunya terkejut. Bagaimana tidak, ia sedang asik asik mengunyah makanannya, ia malah tersedak karena mendengar suara nyaring itu, untung saja ia tidak memiliki riwayat penyakit jantung, kalau tidak, mungkin ia sudah berada di unit kesehatan sekarang.

"Oh, yaampun, aku lupa ia datang hari ini" ujarnya dalam hati, lantas ia melambaikan tangannya serta memberi senyum manisnya itu. Choi Hyunsuk atau biasa dipanggil Hyunsuk itu memang memiliki predikat 'anak Slytherin dengan senyum termanis' selama seabad di sekolah sihir tersebut.

Baiklah, kita lakukan kilas balik tentang Hyunsuk yang mendapat predikat tersebut.

▒▒▒

"Ayah! Ibu! Ayo kita berangkat sekarang! Aku tidak sabar bertemu tongkat sihirku!" Anak kecil berumur 14 tahun waktu itu sangat besemangat saat diajak oleh pamannya ke Diagon Alley setelah menerima surat undangan dari Hogwarts.

"Baiklah, jangan lupa apa yang ayah katakan oke? Hanya membeli tongkat, buku 'Magical Theory by Adalbert Waffling', dan bebas memilih hewan yang kau mau oke? Paman akan menemanimu, ayah dan ibu akan membelikan yang lainnya, paham?" perintah ayahnya, Hyunsuk menganguk paham, ia akan sangat menyukai hal ini, selain penyortiran topi yang sangat ditunggu tunggu olehnya, membeli perlengkapan juga merupakan hal yang menakjubkan.

Ia dengan semangat melangkahkan kakinya ke arah toko Ollivander. "Ayo paman! Aku sudah tidak sabar bertemu dengan tongkatku!" ia menarik tangan pamannya itu. "Ahaha, baiklah baiklah, kau terlihat begitu semangat huh?" Tanya pamanya. "Tentu saja! Aku sudah sangat menginginkan sebuah tongkat ajaib!"

■■■

Setelah selesai membeli sebuah tongkat dengan kombinasi kayu alder dan heartstring naga yang panjangnya 8 ¼ dan juga membeli buku yang disuruh oleh ayahnya itu, sekarang ia berada didepan toko Eeylops Owl Emporium. Ia memutuskan membeli seekor Barn owl dengan seharga 10 galleon.

Setelah selesai sudah acara beli membeli perlengkapannya, Hyunsuk menghampiri kedua orang tuanya yang sudah menunggu di dalam mobil.

"Bagaimana tongkatmu Hyunsuk?" Tanya ayahnya begitu ia mendudukan dirinya di jok mobil.

"Bagus yah! Aku sangat suka, ukurannya tidak terlalu panjang, pas ditanganku, aku rasa tongkat ini memang ditakdirkan untukku hehehe" Setelahnya, Hyunsuk memberikan tongkat itu pada ayahnya. "Tongkat itu terbuat dari gabungan kayu alder dan naga, sangat keren bukan yah?" Lanjutnya lagi.

Lalu keadaan hening sejenak.

"Kau tahu kan? Tongkat yang berasal dari kayu alder sangat keras kepala, kau harus bijak menggunakannya, jika tidak tongkat ini akan jadi musuhmu, Hyunsuk." Ibunya menjelaskan maksud dari keheningan itu.

"A-ah begitukah? Baiklah Hyunsuk berjanji akan menggunakan tongkat ini dengan baik! Kau mau kan berteman denganku?" Ucapan diakhir katanya ditujukan untuk sang tongkat

■■■

Esoknya, pagi pagi sekali Hyunsuk sudah berpakaian rapi dan siap untuk berangkat, padahal ia akan berangkat sekitar 3 jam lagi.

"Yaampun Hyunsuk, ini masih pukul 6 pagi, bahkan ibu belum membuat sarapan, tidak usah terburu buru" ucap Ibu Hyunsuk yang terkejut melihat anaknya sudah menggendong tas besarnya. Sementara ia masih terbaring diatas kasur