o. an ultimate happiness, an achieved dream; our family

3.5K 312 62
                                    

First of all, im so sorry karena baru update. I've been thru alot... I mean... Skripsian bikin ga mood nulis (halah alesan bat kau, Yumi) but... lets get it over with haha. I just finished it and August 15 became the last day I will ever complain about college anymore, bc now Yumi sudah bebas dan udah sidang. Alhamdulillah. Lega banget. Dan karena itulah bonus ini baru muncul. Mon maap ya? Maap banget. But--I would like to thank everyone who read this fic and keep hitting votes or writing comments. Yall gold.

Sooo, this is it. The real last pieces of Fateful Truth. I'm sorry for its lacking. I'm really bad at it and I know that. Yet, I do hope... You guys enjoy reading this.

Ciaooo!!







Fateful Truth
o. an ultimate happiness, an achieved dream; our family
Pjm.Myg fanfiction
©Fujimoto Yumi, 2019




Tap tap tap tap!!!

"Yoongi, please jangan lari. Nanti kamu jatuh, loh."

Suara Jimin menggema mengisi rumah sederhananya yang dia tempati bersama Yoongi. Dirinya menyusul sang terkasih dari belakang ketika melihat pria yang dicintainya begitu semangat menyambut boba dan cheesecake yang dia pesan.

Jimin tidak bisa marah melihat bagaimana bahagianya Yoongi saat melihat bungkusan di kedua tangannya. Ia berdiri membelakangi lukisan mereka di koridor pintu rumah.

Saat Yoongi menghampirinya, Jimin hanya menatapnya dengan pandangan meneduhkannya itu.

"Makasih, Jiminie boba dan cheesecakenyaaa!!! Baby sayang daddy, mwaaa!" Pekikan lucu dan kecupan di pipinya dengan Yoongi yang langsung lari ke dalam sungguh membuat Jimin gemas.

Ah... Yoonginya memang selalu semenggemaskan ini, bukan?

Persekon kemudian Jimin menyusul pasangannya yang sudah duduk nyaman menyandar di sofa ruang tamu dengan boba di atas meja dan sepotong cheesecake di tangannya.

"Jangan makan banyak-banyak, ok? You just promise me, baby."

"Uhm... Dua potong nanti aku berenti."

"Sayang..."

"Janjinya kan gitu..." Yoongi cemberut dengan sendok kecil yang masih ada dimulutnya.

Jimin mau tak mau mengiyakan lalu duduk di samping sang tercinta. "Yaudah iya. 2 potong. Abis itu jangan lagi, ya? Inget kata dokter, kamu harus jaga pola makan."

"Bawel ih. Kan harusnya seneng kalo Jiyoo-nya mbul."

"Kamunya nanti capek bawa-bawanya."

Yoongi hanya nyengir lalu menyuapkan Jimin sesendok cheesecake. "Love you, daddy."

"Love you too, babies."

Ah... How do everything end up like this?

Jimin bahkan tak pernah berani bermimpi, membayangkan pun ia takut. Namun nyatanya, 7 tahun telah berlalu sejak pertunangan itu.

Dan 3 tahun kemudian di tanggal yang sama dimana mereka bertunangan, Jimin resmi mengambil Yoongi sebagai miliknya.

Hubungan mereka... Jika semua orang mengira hubungan keduanya berjalan lancar-lancar saja, nyatanya keduanya tak pernah benar-benar lepas dari argumen.

Ada saja hal-hal sepele yang membuat pertengkaran mereka terasa lebih menakutkan dibanding masalah-masalah besar yang ditimbulkan haters mereka.

Jimin ingat hari itu, tepat setengah tahun setelah mereka bertunangan, pertengkaran hebat pertama mereka terjadi.

Dan semua terjadi hanya karena mood Yoongi.

Fateful TruthDonde viven las historias. Descúbrelo ahora