0.5

351 5 0
                                    

BONJOUR!
MAAF MENGOTORI NOTIF KAMU.

SAYA BAWA CERITA BARU NIH,

JUDUL: FRIENDSWEET
GENRE: TEENFIC, HUMOR
STATUS: ON-GOING
AUTHOR: mandaaee_
CUPLIKAN CERITA:

"Ta, lo mau nggak nunggu gue sukses?" -Ernan

"Buat apa?" -Anjaneta

"Biar anak kita bangga punya Papa yang sukses." -Ernan

Sahabatan kok baper-baperan sih?
Mau tau kisah permen Ernan dan Anjaneta yang diatasnamakan sahabat?

Siapkan hati, author gak mau tanggungjawab kalau kamu baper.

PENAMPAKAN COVER:

CUPLIKAN PROLOG:"Kenapa sih, lo suka banget jahili gue? Lo gak suka ya kalau gue tenang?" cemberut Neta

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

CUPLIKAN PROLOG:
"Kenapa sih, lo suka banget jahili gue? Lo gak suka ya kalau gue tenang?" cemberut Neta.

Suasana semakin seru saja ketika Anjaneta menempelkan kepalanya ke dada bidang Ernan. Banyak bisikan atau siulan yang menggoda mereka. Tapi baik Neta maupun Ernan tidak peduli akan hal itu.

Seakan dunia milik mereka berdua. Yah lain mah, cuma ngekos!

"Gue lebih gak suka kalau lo sedih, Neta." Ernan tersenyum. Lelaki itu mengelus surai hitam milik sahabat yang merangkap sebagai tetangganya.

"Woi, adegan ini tak ditampilkan untuk para jomlo kaya kami!" seorang cowok yang bersender di etalase menyelutuk. Tak lama kemudian, sorak-sorai menambah keributan di koridor.

Tapi mereka tak peduli. Prisip mereka: buatlah sesuka hati. Biarkan mereka dibelakang.

"Ernan, lo itu jahat," Neta memukul dada bidang Ernan dengan sebelah tangan. Ernan hanya tertawa. "Lo gue kutuk!"

"Kutuk Mak'e. Kutuk saja mereka jadi manekin di rumah bolon*." sahut lelaki bertubuh pendek, dengan nada khas Indonesia Timur.

Bunyi bel terdengar, membuat yang menonton adegan Neta-Ernan bersiap meninggalkan koridor. Beberapa orang telah berlalu, namun ada sebagian yang masih menunggu kelanjutan adegan mereka.

"Udah bel. Masuk lo pada! Adegannya dipending dulu. Cuuuut...!"

"Mereka berisik, ya," ucap Ernan. Lelaki itu belum berhenti mengelus surai lembut Neta. "Gue sedia kalau lo kutuk. Apalagi kalau kutukannya hidup bersama lo selamanya."

"Adegan receeeh..."
"Badhaaaii..."
"Jomlo bisa apa?"

Neta tak peduli akan keadaan. Meski manusia yang ada di koridor tinggal sedikit, namun keributan semakin menjadi saja.

Neta mendongak menatap senyum Ernan. "Lo nyebelin! Tapi lo juga lucu, hehe..."

"Need you too, Anjaneta Rusnaeghy."

"Ih, gue enggak bilang gitu!" Neta melepaskan pelukannya. Menyedekap dan memandang Ernan sengit.

"Iya tau, sayang."

"ERNAN!"

*Rumah Bolon: rumah khas Sumatera Utara.

Penampakan Rumah Bolon:

Penampakan Rumah Bolon:

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

UDAH TERTARIK BELUM?

AYO CEK AKUNKU SEKARANG JUGA!

Story Quotes Where stories live. Discover now