Salahku,

4 0 0
                                    

Beberapa minggu yang lalu saat pertemuan singkat itu. Dia pamit dengan wajah datar. Biasanya, dia mudah sekali tersenyum tapi sejak saat aku menyatakan perasaan terkutuk itu, senyum tak lagi ada. Aku rindu.

Rindu dengan nya.

Salahku juga, kenapa mengutarakan rasa? Jelas-jelas sudah di ingatkan sebelum nya, bahwa 'sahabat jadi cinta' tak seindah didalam drama korea. Hari-hari kulalui seperti biasa, kesibukan demi kesibukan kulalui begitu saja. Hingga untuk sesaat aku lupa dengan nya.

"bagaimana kabar nya?" pikirku.

Seringkali ingin kuhubungi dia terlebih dulu. Tapi, rasa takut pesan tak berbalas membuatku mengurungkan niat itu. Ingin pula bertanya tentang nya pada teman yang lain. Tapi, bukan kah itu terlalu berlebihan? Maksud ku, menanyakan kabar seseorang yang jelas-jelas kecewa padaku. Ck, aku gila.

Kali ini aku coba melihat social media nya, dengan rasa rindu ku ketik namanya di panel pencarian. Instagram memang tempat yang pas untuk mengetahui keberadaan seseorang. Seperti saat ini, aku melihat story nya dua jam yang lalu, sepasang tiket nonton.

"dia baik-baik saja, rupanya." ada rasa kesal di hatiku

Ku lihat lagi story berikutnya. Dua gelas cappucino latte yang bersebrangan, "dia pergi dengan siapa?" pikirku. Sayang nya, hanya dua story itu saja yang dapat ku lihat. Rasa penasaran ku kian memuncak, tak perlu waktu lama hingga akhirnya aku menemukan jawaban nya. Salahku, yang membuatnya berharap. Salahku, yang membuatnya terluka. Salahku pula, yang membuatnya pergi. Salahku, iya salahku sampai-sampai aku merasakan luka sendiri. Luka, yang sebenarnya tak kupahami.

Jambi, 20 April 2019

About usWhere stories live. Discover now