14. Sunrise

3K 308 14
                                    

Tzuyu POV..

Aku dan Sana berjalan disepanjang terotoar di suasana yang masih remang dan udara yang dingin, jam menunjukkan pukul 5:30 pagi.

Sana berjalan disampingku, dia terus memeluk lenganku dengan erat. Aku berulangkali bertanya padanya tentang apa yang sebenarnya terjadi tapi dia tidak mau menceritakannya. Dan aku merasa tidak tega melihat wajah murungnya.

Apa yang harus aku lakukan supaya dia tidak bersedih lagi?

"Sana..apa kau mau kepantai?" Menurutku mungkin melihat sunrise bisa meningkatkan mood nya yang buruk.

"Pantai?"

"Iya, sudah lama aku tidak kesana. Apa kau mau?"

"Tapi ini kan masih pagi, udaranya juga dingin"

"Tidak apa2 , aku ingin melihat sunrise!"

"Baiklah..tumben kau mau mengajakku pergi, ada apa?"

"Bukan apa2, ayolah cepat nanti keburu siang. Pantainya juga dekat dari sini!" Kupercepat langkahku sambil menarik tangan Sana.

~~~~~~~~~~

Lalu kami pun sampai di pantai yang kami tuju. Tidak perlu waktu lama untuk sampai disini karena jaraknya yang cukup dekat.

"WAAHH...INDAHNYAA..!!" Baru saja sampai Sana sudah berteriak dengan kencang. Udaranya sangat segar dan suasananya juga sepi karena hari masih pagi.

Sedikit demi sedikit terlihat cahaya berwarna oranye dari belahan bumi timur, aku melihatnya seolah matahari itu muncul dari dalam lautan.

"Apa kau senang?"

"Tentu saja aku senang, apalagi pergi bersamamu begini.." Senyuman mulai tersungging di wajahnya. Aku sudah tidak melihat lagi kesedihan terpancar dari dirinya.

Dan entah kenapa aku juga ikut senang ketika melihat dia bahagia.
Apa secepat itu diriku berubah?

"Kita duduk di pasir saja sambil melihat matahari terbit..!" Ajakku.

Kita berdua duduk di pasir yang agak jauh dari bibir pantai agar tidak terkena deburan ombak yang dingin.

"Apa kau masih tidak mau cerita apa yang terjadi? Dan bagaimana kau bisa berada disana?" Kuharap dia mau mengatakan semuanya.

"Itu..sebenarnya tadi aku ingin membeli makanan tapi tiba2 saja orang itu menarikku dan mendekap mulutku dari belakang.." Dia peluk lututnya yang ia tekuk di depan dadanya.

"Makanan? Kenapa kau tidak cari di kulkas saja kan masih ada..!"

"Apa kau lupa kalau kau mengunciku diluar?" Dia malah menatap diriku dengan tajam. Aku lupa kalau kemarin dia berada diluar semalaman.

"Aku sampai tidak bisa tidur tau..!!" Sambungnya sambil memanyunkan bibir.

"Itukan salahmu sendiri yang sudah mempermainkanku!" Kutatap balik matanya dengan tajam.

"Aku hanya menggodamu sedikit saja kok, kau saja yang baperan.." Ia julurkan lidahnya padaku.

"Hahh...terserah..!" Kutatap lagi matahari yang mulai menampakkan dirinya.

"Tapi Tzuyu aku senang karena kau ternyata sangat mengkhawatirkan diriku.." Dia ulas kembali senyuman diwajahnya.

"Mana mungkin aku begitu, kau saja yang baperan!" Kuketuskan nada bicaraku agar dia tidak tahu perasaanku yang sebenarnya bahwa aku memang mencemaskan dirinya.

"Kau mau mengelak lagi rupanya ya.." Sana yang duduk tidak jauh dariku mendorong bahuku dengan bahunya.

"Ahhh...sudahlah..!!" Aku bangun dari dudukku dan berniat meninggalkan Sana.

Forgive Me [SaTzu] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang