4

2.7K 174 5
                                    

Setelah makan, kami memutuskan menuju ke sebuah toko baju khusus untuk pria.

"apakah ini cocok untukku?" tanya Jimin padaku, sambil menunjuk, salah satu baju yang cukup aneh, bila sembarang orang yang memakainya.

"cocok!" jawab ku, karena tentu saja, tidak ada baju yang tidak cocok untuk seorang, Park Jimin.

Tanpa mencobanya, Jimin langsung saja membeli baju tersebut. Sehabis membayar, Jimin mengajakku menuju ke sebuah toko baju perempuan yang harganya, tidaklah murah.

"ambilah, baju yang kau suka" kata Jimin, yang membuatku sangat terkejut.

"hah!?!"

Melihat respon ku yang seperti itu, membuat Jimin pun turun tangan. Ia beranjak, dan mulai memilih beberapa baju.

"Yujin-ah "

Merasa terpanggil, akupun menoleh ke arah Jimin berada. Tetapi, yang mengejutkan adalah, ia telah membawa lima hingga tujuh pakaian perempuan di tangannya, saat ini.

"cobalah" ujarnya sambil menyodorkan, baju-baju tersebut, padaku.

"harus?"

"coba, atau aku akan membeli seluruh baju disini, untukmu." jawab Jimin yang tampak seperti sebuah ancaman untukku. Tetapi, karena hal itu, aku pun segera berjalan menuju fitting room.

"Yujin-ah"

"ya"

"kau sudah mencobanya? "

"hm"

"kalau begitu keluarlah, aku ingin melihatnya"

"baiklah"

Setelah itu, akupun keluar sambil menggunakan salah satu gaun yang dipilihkan oleh Jimin, untukku.

"wah! Itu sangatlah cocok untukmu" ucap Jimin dengan antusias, "cobalah yang lainnya" lanjut Jimin.

"baiklah" aku menjawabnya dengan singkat, untuk menutupi kegugupanku.

Setelah mencoba semuanya, Jimin berkata bahwa, semua pakaian yang dipilih nya tampak bagus saat dipakai olehku.

Karena itu, Jimin langsung membawa semua pakaian ke kasir dan membayarnya.

Sejujurnya, aku merasa tidak enak, karena, baju-baju tersebut, sangatlah mahal.

"oppa"

"hm?"

"kenapa oppa membelikan semua itu, untukku? aku tidak mungkin bisa membalas perbuatan oppa!" protesku

"tidak masalah kok" jawabnya sambil tersenyum

"hah? "

"iya, tidak masalah! Hanya saja, besok kamu temenin oppa lagi, ya"

"kemana?"

"liat saja besok"

"jadi, mau gak? " tanya nya, yang membuatku terdiam.

"kamu, tidak mau?" tanya nya, lagi.

"hah? Tentu, aku mau!" jawabku

"baiklah! besok oppa jemput lagi, ya?"

"hm"

"kajja!" ajak Jimin sambil menarik tanganku

"kemana lagi!?" ujarku, sambil menahan tarikan Jimin.

"ayo! Kamu gak mau pulang?"

"eohh, tentu saja mau!" jawab ku yang membuat jimin tertawa.

"yuk!" ujarnya sambil kembali menarik tanganku.

- M y  i d o l -

Di perjalanan pulang, aku hanya sibuk dengan ponsel dan Jimin fokus menyetir.

"Yujin-ah"

"ya?"

"kita sudah sampai.."

"eoh! Arraseo" jawabku yang langsung keluar dari mobil, sambil membawa beberapa plastik, yang berisi pakaian.

"Annyeong" ucap Jimin sembari melambaikan tangan, setelah membuka kacanya.

"annyeong oppa, hati-hati, ya?" jawabku sembari melambaikan tangan.

"iyaa" jawabnya sembari tersenyum.

Setelahnya, Jimin segera melajukan mobilnya, dan aku pun mulai memasuki lobby apartemenku.

- M y  i d o l - 

Saat aku membuka pintu apart, Yuri langsung menyambutku.

Sejenak, aku merasa asing dan kebingungan. Biasanya, bila seorang Yuri menyambutku, ia akan menampilkan eskpresi marah. Tidak seperti saat ini, ia menyambutku, dengan ekspresi memelas.

"Yujin-ah " panggil nya sembari menghampiriku

"ya?"

"aku juga mau.."

"mau apa?"

"mau ketemu Jungkook!" ujarnya, yang membuat ku bingung

"ada apa?" tanyaku

"ah, sudahlah, tak apa!"

"hm, itu apa?" tanya nya, saat melihat plastik-plastik yang berada di tanganku

"ah, ini pakaian yang Jimin oppa belikan untukku.."

"enaknyaa, aku mau juga!"

"sudahlah, jangan ngelantur! Aku mau bersih-bersih dulu" jawabku, lalu segera menaruh plastik yang kubawa, ke kamar dan bergegas, menuju kamar mandi. Tanpa mempedulikan, omongan Yuri.

- M y  i d o l -

Setelah bersih-bersih aku berniat menyusul Yuri ke alam mimpi, iya, dia sudah terlelap. Hanya saja, niatku terusik, katena, tiba-tiba saja ada notif masuk yang membuatku, mengeceknya. Tetapi, ternyata itu adalah Jimin.

Yujin-ah ~

Wae?

Kau belom tidur?

Belum..

Tidurlah..

Iya..

Seketika, aku teringat mengenai pakaian-pakian tadi. Oleh karena itu, aku kembali mengirim pesan kepada Jimin.

Hm, oppa?

Ne, wae?

Gomawo oppa

Buat apa?

Buat semuanya hari ini

ㅋㅋㅋㅋ
Ga masalah kok
Apakah, kau senang?

Tentu saja!

ㅋㅋㅋㅋ
Baiklah
Oppa juga senang hari ini >_<

Kalau begitu, oppa mau tidur dulu ya?
Kamu juga! Segera tidur ya!

Iya, oppaa

Goodnight! ♥

Goodnight too..

Pikiranku benar-benar lepas kendali, sepertinya, aku sudah tidak waras lagi.

-- bersambung --

My IDOL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang