Love Letter - Keo

126 12 11
                                    

Jung Taekwoon, seorang musisi terkenal seantero Korea, tengah berdo'a di gereja, menundukkan kepalanya dalam-dalam dengan air mata menetes dikedua bola matanya. Kedua bola mata yang biasa menatap tajam, kini terlihat sayu. Yang dulu terlihat dingin, kini terlihat begitu lelah.

Kedua tangan yang mengatup di depan dadanya, mulutnya tak bergerak tetapi hatinya merapalkan do'a. Untuk siapa? Untuk siapa dia merapalkan do'a?

Flashback

"Kau yakin tak mau aku antar?" Itu Taekwoon, dia terlihat tengah bertanya pada seseorang. Seorang pria manis dengan bola mata yang cantik seperti rusa, rambut berwarna brunette yang lembut dan bibir merah muda berisi yang sangat menggoda untuk dicium.

"Mhmm~ aku bisa pulang sendiri hyung, kau tidak perlu khawatir! Nanti setelah sampai rumah akan aku kabari. Hyung lebih baik bergegas. Maaf ya hyung aku tak bisa datang menonton." Lelaki manis itu bernama Lee Jaehwan, dia seorang aktor musikal yang cukup terkenal. Suaranya yang lembut bagai sutra dan manis semanis madu, dia maskot di dunia drama musikal.

Ada hubungan apa Lee Jaehwan, si aktor musikal dengan seorang musisi bernama Jung Taekwoon? Rumor mengatakan mereka menjalin sebuah hubungan percintaan. Rumor juga mengatakan bahwa mereka sudah bertunangan. Dan ada juga rumor mengatakan mereka hanyalah sahabat masa kecil yang lama tidak bertemu. Tak ada yang tau. Hanya Taekwoon, Jaehwan dan Tuhan yang tau.

Sebenarnya Taekwoon ingin sekali mengantar Jaehwan pulang sampai ke apartemennya, tapi Jaehwan terus menolak. Taekwoon ingin sekali memaksa, entah kenapa hatinya mengatakan untuk mengantar pria manis itu sampai rumah atau dia akan menyesal. Tapi dia berusaha menepisnya.

Keduanya berpisah di depan pintu cafe, Taekwoon menuju mobilnya hendak pergi ke orkestra dan Jaehwan yang hendak berjalan kaki ke rumah, karena rumahnya memang berada di dekat situ. Taekwoon masih memperhatikan Jaehwan dari dalam mobilnya sampai Jaehwan sudah cukup jauh, Taekwoon keluar dari dalam mobil. Dia membuntuti Jaehwan, Taekwoon dengan sifat overprotektifnya.

Dari kejauhan dia melihat Jaehwan yang masih baik-baik saja, Taekwoon sedikit bernafas lega. Saat Jaehwan hendak menyeberang, dari kejauhan terlihat sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi menuju Jaehwan. Taekwoon lari mendekat dan berteriak memanggil Jaehwan, tapi terlambat. Jaehwan tertabrak dan terpental cukup jauh, Taekwoon berlari mendekati tubuh Jaehwan yang terluka parah. Mobil yang menabrak Jaehwan kabur dengan kecepatan tinggi, dia kabur tanpa ada niat untuk menolong korban yang ia tabrak, tanpa mau bertanggung jawab.

Tangan Taekwoon bergetar meraih ponsel dan berusaha menelfon ambulans, suaranya bergetar. Saat panggilan selesai dia berteriak meminta tolong. Taekwoon ingin sekali berlari membawa Jaehwan ke klinik terdekat untuk sementara, tapi kakinya terlalu lemas dan tak sanggup untuk bergerak. Tubuhnya pun bergetar hebat, air matanya mengalir deras.

Dia marah, sedih, sakit dan kecewa. Dia marah pada orang yang menabrak Jaehwan, entah itu sengaja atau tidak, dia sedih kenapa harus Jaehwan yang mengalaminya? Sakit dia rasakan karena orang yang sangat dia cintai, orang yang telah mengisi separuh dari jiwanya yang kosong itu terluka, dan kecewa pada dirinya sendiri karena tak bisa melindungi Jaehwan.

"W-woonie hyung... Hahh... " Bergerak, tangan Jaehwan bergerak berusaha meraih sesuatu. Taekwoon menggenggamnya erat dan menatap dalam mata Jaehwan yang menatapnya sayu. Jaehwan tersenyum, senyum sedih yang menyakitkan di mata Taekwoon.

"J-jaga dirimu, h-hyung... Hahh... A-aku mencintai.. mu..."

"Jaehwan! Bertahanlah, ambulans akan segera datang. Kumohon bertahanlah untukku. A-aku juga mencintaimu! Sangat mencintaimu! Jaehwan... " Kalimat terakhir dia selesaikan begitu lemah, karena...

All x Ken (uke) [short story]Where stories live. Discover now