Author pov
Baekhyun bangun begitu awal pagi ini. Dia bahkan membangunkan Jesper karena dia akan memberitahukan semua hal tentang Jesper kepada Chanyeol. Dia telah memikirkan ucapan Luhan semalam. Baekhyun sungguh tidak ingin dipisahkan dengan Jesper.
"Selamat pagi, Eomma!" ucap Jesper masih menguap dan memeluk Baekhyun. Baekhyun tersenyum dan memeluk balik putranya.
"Jesper.. Apakah kau ingin mengetahui siapa ayahmu?" tanya Baekhyun dijawab anggukan kepala Jesper.
Baekhyun akan memberitahu Chanyeol walau sebenarnya dia tidak ingin melakukannya hanya karena Baekhyun tidak ingin Chanyeol memisahkan dia dengan Jesper.
"Apakah aku akan tahu siapa ayahku?" Jesper menanyakannya dengan ceria dibalas anggukan kepala Baekhyun dan Baekhyun menggendong Jesper ke meja makan untuk sarapan. Kyungsoo memasak dan Hunhan membereskan meja.
"Selamat pagi baby Jesjes" ucap Kyungsoo dibalas senyuman Jesper, setelahnya mereka memulai sarapan.
"Baekhyun Hyung, Aku yakin bahwa Chanyeol Hyung pasti akan sangat bahagia." ucap Sehun membuat kening Baekhyun berkerut.
"Ah benarkah? Hal yang aku ingat adalah semalam dia memanggilku Jalang. Satu-satunya alasan aku melakukan ini adalah Jesper dan juga aku tidak ingin dia memisahkan Jesper dariku." jelas Baekhyun sambil menyuapi Jesper.
"Jadi, apakah kau berminat menemuinya?" tanya Kyungsoo. Baekhyun menggerakan kepalanya dan menatap Sehun.
"Apa alamat Chanyeol?" tanya Baekhyun
Sehun berseringai ketika memberikan alamat Chanyeol kepadanya.
"Ini alamat Chanyeol Hyung. Akan lebih baik jika kau kesana secepatnya Hyung, karena Chanyeol hyung tidak mempunyai kegiatan apapun hari ini. Lantai 4, kamar nomor 614 dan pasword kamarnya adalah 0416. Nomor favoritmu Hyung." jelas Sehun membuat Baekhyun merasa ada sesuatu yang mengganjal tenggorokannya lalu mengambil kartu alamat tersebut.
Seperti yang dikatakan oleh Sehun, Baekhyun dan Jesper pergi ke apartemen Chanyeol.
Baekhyun dan Jesper sudah berada didepan kamar Chanyeol. Baekhyun menarik napas panjang sebelum memasukan kode password tersebut.
Baekhyub Pov
0461
*Pintu terbuka*
Aku menatap Jesper ketika pintu terbuka. Aku terkejut ketika Jesper berjalan masuk terlebih dahulu tapi aku segera mengendongnya.
Aku melihat ke sekeliling tempat itu. Sangat indah dan rapi walau didominasi warna hitam dan putih.
"C-chanyeol?"
Aku memanggil namanya namun tidak ada yang menjawab. Aku berkeliling mencarinya diapartemen tersebut dan kemudian aku melihat sebuah pintu yang terbuka sedikit. Aku mendekati pintu itu perlahan dan mengintip kedalamnya.
Aku melihat Chanyeol tertidur dengan mulut terbuka. Aku menganggukan kepalaku dan menyuruh Jesper untuk membangunkan ayahnya.
" Jesper, bangunkan Ayahmu."
"Tapi Eomma, dia adalah Paman Rilakkuma." Aku tersenyum kepada Jesper.
"Bangun dia Jesper. Paman Rilakkuma adalah Appa Jesper." Jesper mengangguk
Jesper dengan segera memanjat kearah ranjang dan melompat berkali-kali untuk membangunkan Ayahnya.
"Paman Rilakkuma ehh bukan. Appa! Bangun! Eomma dan aku sudah disini." Jesper masih melompat diranjang sesekali memeluk dan mencium Chanyeol. Aku melihat keduanya sambil bersandar dipintu.
Chanyeol terbangun dan menatap Jesper. Matanya membesar ketika menatapku. Chanyeol tiba-tiba berdiri dan kembali menatap Jesper.
"Kau memanggilku apa?" Chanyeol bertanya kepada Jesper dan Jesper tersenyum sambil memeluknya.
"APPA! Eomma bilang kau adalah ayahku." Chanyeol kembali menatapku dengan muka kebingungan dan aku hanya membalas dengan menganggukkan kepalaku.
"Kau adalah Ayahnya, Chanyeol." Aku melihat kebawah ketika mengucapkannya. Aku menggendong Jesper dan membawanya ke ranjang dan menyalakan TV. Jesper menonton pororo diranjang sedangkan Chanyeol dan aku berada diluar. Di ruang tamu.
"Baekhyun?" panggil Chanyeol sambil menghela napas.
"Kau membutuhkan penjelasan bukan? Aku akan menjelaskan semuanya." ucapku.
"Dihari ketika kau memutuskan aku, merupakan hari yang sama aku mengetahui bahwa aku hamil. Aku tidak memberitahumu karena aku tidak ingin kau kehilangan karirmu. Heechul, pria yang kau lihat di China, hanyalah seorang pria yang kebetulan aku ketemui disana dan membantuku mencari Jesper ketika aku kehilangannya. Aku tidak pernah berhubungan dengan siapapun karena kau masih disini." Aku menangis dan menekan jantungku. Chanyeol terlihat gamang dan terdiam.
"Aku melahirkan diChina. Aku tinggal disana sementara waktu karena Aku tidak ingin melihatmu. Aku tidak memberitahumu karena ada kemungkinan kau tidak akan menerima kami. Aku sangat menderita Chanyeol."
" Aku mencari seseorang untuk menemeniku melewati semua ini. Aku sangat berterima kasih kepada Kyungsoo dan Luhan yang selalu bersamaku. Ini sangat menyakitkan ketika kau lebih memilih karirmu dibanding aku, dibanding kami, Chanyeol. Kami membutuhkanmu Chanyeol tapi apa yang kau pikirkan hanya karirmu dan mimpimu. Aku tidak ingin Jesper tumbuh tanpa ayahnya. Jadi, Kumohon jadilah seorang Ayah untuknya." ucapku sambil terisak.
Aku terkejut ketika Chanyeol memelukku.
"B-Baek, kenapa kau tidak memberitahuku? Jika kau memberitahuku bahwa aku akan menjadi ayah untuk anak kita, Aku akan memilihmu dan anak kita dibanding karirku. Aku tahu aku mempunyai banyak kekurangan, tapi Aku ingin menjadi ayah untuk Jesper. Aku meminta maaf atas segala kesalahanku karena telah menyakitimu. Aku berjanji aku akan menebusnya untukmu dan Jesper. Aku berjanji kita akan menjadi sebuah keluarga besar yang bahagia." Aku melihat air mata yang mengalir dimata Chanyeol ketika menciumku.
Apakah kami akan menjadi sebuah keluarga bahagia?
Haruskah aku memberi Chanyeol kesempatan?
Apakah Chanyeol layak mendapat kesempatan kedua?
....
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Park Chanyeol's Hidden Son (Indonesian Trans)
RomanceCerita ini bukan milik gue, gue cma ngetranslatin aja ke bahasa indonesia. jd buat yg ingin membaca versi inggris cekidot aja kesini https://my.w.tt/RLVhzOX8eM