Part 5

1K 111 28
                                    

Di rooftop, Bangchan yang tengah menikmati semilir angin malam pun tersentak dan menoleh begitu merasakan kehadiran seseorang di belakang tubuhnya.

Bangchan tersenyum begitu mengetahui bahwa orang yang ia tunggu telah berjalan kearahnya "Oh Seungmin! Kau sudah datang rupanya"

"Ya, baru saja" sahut Seungmin singkat.

"Ngomong-ngomong kenapa kau memanggil ku kesini Bangchan?" tanya Seungmin ketika sudah berdiri tepat di samping Bangchan.

Bangchan menadah kepalanya keatas menatap langit malam yang berhiaskan bintang, sedetik kemudian ia baru menoleh kearah Seungmin yang sedari tadi menatapnya dengan tatapan mengintimidasi khas Seungmin.

"Beritahu aku apa yang ada di dalam isi kepala mu saat ini!" ucap Chan namun terdengar seperti perintah bagi Seungmin.

Jujur saja Bangchan sangat mengetahui kelebihan Seungmin orang yang ia sudah anggap seperti saudaranya sendiri.

Seungmin diam, belum mengatakan apa-apa, lalu ia tersenyum. "Ah itu, aku pikir ada yang janggal pada kematian saudari Felix, seperti apa yang pemuda itu katakan...

...aku pikir ada yang memangsanya ketika ia masih menjadi manusia. Mungkin"

Bangchan menatap Seungmin lama. "Ada hal lain? Kau pasti sedang memikirkan sesuatu kan?" ujar Bangchan, sepertinya anggota tertua Tiger ini ingin mendapatkan informasi yang lebih jelas dari Seungmin.

Dan Seungmin tahu itu.

Seungmin menghirup oksigen disekitarnya, ia pikir mungkin mengatakan praduganya kepada Bangchan adalah hal yang bagus.

"Aku rasa, apa yang terjadi pada Chaewon adalah suatu kecerobohan yang clan mereka lakukan" ujar Seungmin.

Chan mengangkat sebelah alisnya. "Maksudmu mereka telah melakukan kesalahan?"

"Ya sepertinya" sahut Seungmin singkat.

"Coba kau fikir, untuk apa mereka memangsa Chaewon yang dalam keadaan manusia di depan pintu gerbang?"

"Bukankah itu adalah resiko yang sangat besar, bagaimana jika sampai ada yang melihat mereka. Aku tahu mereka itu clan yang sangat menjaga citra mereka, aku yakin mereka tidak akan melakukan hal sebodoh itu hanya untuk makanan"

Seketika Bangchan pun mengangguk-angguk mulai mengerti apa yang tengah Seungmin curigai.

"Jadi maksud mu Chaewon itu sebenarnya di serang ketika masih dalam keadaan Deer?"

Seungmin menoleh kearah Bangchan sebentar, sebelum akhirnya ia kembali menatap ke depan. "Mantra akan cepat bereaksi ketika di baca dalam keadaan fokus, dan lambat bereaksi ketika sedang tidak fokus"

Bangchan tersenyum kagum mendengar kepintaran otak Seungmin dalam berlogika dan memecahkan sesuatu.

Itulah Seungmin pria yang terlihat pendiam, namun punya segudang pemikiran yang luarbiasa yang ada di dalam otaknya, cerdas, dan mampu memecahkan teori-teori serta teka-teki konspirasi.

~~~

Satu hari berlalu setelah kematian Chaewon, Minjoo jadi sering menyendiri, bahkan sampai sekarang pun ia engan untuk berkumpul bersama teman-teman se-clan. Minjoo merasa bahwa ia seperti telah berkhianat dari clan nya sendiri, hanya demi seorang lelaki Minjoo rela berpisah dari teman-teman yang sudah menemani hidupnya selama 17 tahun.

Minjoo akui, dia memang egois, mementingkan diri sendiri dari pada teman-temannya. Tetapi Minjoo juga tidak ingin membenarkan apa yang Eunbi katakan semalam, itu semua salah, apa yang Eunbi pikirkan tentang clan Tiger itu semua tidak benar. Walaupun tidak terlalu dekat dengan teman-teman Hyunjin, Minjoo merasa bahwa mereka semua benar-benar menaati peraturan kota, rasanya sulit untuk di percaya mengingat dirinya sendiri tengah berpacaran dengan seorang lelaki yang berasal dari clan itu.

MIROHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang