Misunderstanding

1.9K 190 188
                                    

Penasaran ya gimana kelanjutannya... Yuk ah, kita lanjutin lagi. klo nemu typo abaikan aja ya soalnya aku ga periksa lagi.
Enjoy the story na...
Oh iya, yang mau hujat dipersilahkan loh... aku kasih kalian kesempatan hari ini😐

*
*
*

Perth berlari menuju ruang kesehatan begitu mendengar Saint tidak sadarkan diri di sana. Dengan wajah super panik ia melihat Saint yang masih belum sadar terbaring di ranjang pasien itu dengan selang oksigen terpasang dihidungnya. Ada Phana dan Earth diruangan itu.

"Apa yang terjadi?" tanya Perth.

Phana memandang tajam pada Perth dengan sorot mata penuh emosi. "Seharusnya aku yang tanya padamu. Apa yang sudah kau lakukan padanya?"

Perth membalas tatapan Phana dengan sama tajamnya. "Apa maksud pertanyaanmu, Pha? Memangnya apa yang sudah kulakukan?" Perth merasa bingung tapi ia tidak suka melihat Phana seperti begitu mempedulikan Saint.

"Er... Aku melihat Saint di sini sendirian sedang menangis. Entah apa yang membuatnya menangis karena Saint tidak mau mengatakannya. Ia terus menangis hingga akhirnya tidak sadarkan diri karena sesak nafas." jawab Earth takut-takut karena melihat Perth yang melotot pada Phana.

"Asmanya kambuh." kata Perth pelan.

"Saint punya penyakit asma dan ya, itu yang membuatnya tidak sadarkan diri karena kesulitan bernafas. Tapi pertanyaannya adalah apa yang menyebabkan dia menangis histeris seperti itu?" kata Phana kesal.

Earth sedikit bingung dengan kedua laki-laki didepannya ini, mereka terlihat sangat mempedulikan dan memperhatikan Saint. Keduanya memasang wajah panik ketika melihat MABA ini pingsan. Earth yang baru selesai mengambil obat-obatan dari ruang dosen kembali ke ruang kesehatan untuk menyimpan obat itu di ruangan ini dan menemukan Saint yang tengah menangis sendirian. Dan ketika Saint pingsan Earth segera memanggil Phana dengan ponselnya. Untung saja Phana belum jauh dari gedung ini jadi ia segera memutar balik mobilnya dan kembali ke sini.

Dan untungnya lagi mereka punya tabung oksigen di sini, jika tidak itu bisa sangat membahayakan Saint. Phana memberi instruksi pada Earth melalui telepon untuk segera memakaikan selang oksigen itu pada Saint setelah menerima penjelasan dari Earth soal kondisinya yang mendadak mengalami sesak nafas. Setelah memeriksa keadaan Saint, Phana sudah bisa menduga jika Saint memiliki riwayat sakit asma.

Perth berjalan mendekati Saint dan menggenggam tangan itu dengan erat, "Cepatlah sadar, Baby. Apa yang terjadi padamu?" kata Perth pelan sambil mengecup punggung tangan Saint.

Earth melongo melihat hal itu dan menoleh pada Phana tapi ternyata Phana juga sedang memandangi Saint dengan wajah sendu. Oke, ada yang bisa jelaskan pada Earth apa yang sedang ia lihat sekarang. Earth tidak bodoh pastinya (iyalah, klo bodoh mana bisa masuk kedokteran) dan ia mulai memahami jika kedua pria itu sama-sama mencintai MABA manis ini.

Mereka masih menunggu Saint sadar dengan sabar, Perth bahkan tidak beranjak sedikitpun dari sisi tempat tidur Saint. Phana sudah menyuntikkan obat pada Saint setelah mendapat konfirmasi bahwa Saint memang menderita asma dari Perth. Karena sebelumnya ia takut jika salah mendiagnosa dan salah memberikan obat.

Beberapa menit berlalu, Perth melihat Saint mulai sadar. Laki-laki manis itu mengerang lemah dan mulai membuka matanya tapi Saint langsung memejamkan matanya lagi karena merasa sakit pada matanya akibat cahaya yang terlalu terang.

SOTUSDonde viven las historias. Descúbrelo ahora