6

102 18 0
                                    

Hari ini Suho sedang ada rapat besar, jadi ia menyuruh Soobin-adiknya-yang baru saja kembali dari Jepang untuk menjemput Naeun di sekolah. "Samchon!" Naeun berlari kecil ke arah Soobin, membuat namja itu tersenyum.
"Anyeong."
"Samchon wasseo?" Gadis kecil itu tersenyum manis ke arah pamannya yang masih berusia 21 tahun itu.
Soobin mengangguk. "Em. Mau makan bersama samchon tampan?" Namja itu menggandeng tangan keponakannya. Naeun mengangguk.
"Bulgogi."
"Kajja."
Akhirnya keduanya memutuskan untuk pergi ke salah satu restoran bulgogi yang tak jauh dari rumah Suho. Soobin memilih tempat duduk yang agak jauh dari kerumunan beberapa pengunjung, Soobin tak terlalu suka keramaian, apalagi jika bersama keponakan manisnya, pokoknya Naeun itu hanya miliknya.
"Jadi, bagaimana rasanya sekolah?" Soobin menatap tingkah menggemaskan Naeun. Anak itu sedang memainkan sumpit, seolah-olah itu adalah stick drum dan memukulkannya ke ujung meja.
"Not bad." Ucap gadis kecil itu.
"Really?"
Naeun mengangguk. "Paman."
"Wae?" Soobin tersenyum ke arah pelayan yang mengantarkan daging, membuat si pelayan wanita tersipu. Oh ayolah...itu hanya senyum kecil, tapi memang dasar Soobin, namja itu sengaja melakukannya.
"Dont do that." Naeun mengacungkan satu sumpitnya ke arah Soobin, membuat pamannya itu terkekeh.
"Arasseo." Kekeh Soobin. Namja itu kini memilih memanggangkan daging untuk si keponakan cantik. "Naeun-aa"
Naeun hanya menurut, kapan lagi dia bisa menikmati daging banyak kecuali dengan paman tampannya. Sampai akhirnya, gadis kecil itu berlari meninggalkan tempat duduknya ke arah meja pesanan. "Eomma!"
--
Soobin menatap wanita cantik di depannya. "Yeppeo."
"Ya! Kenapa kau menatap nunaku seperti itu?!" Itu suara Mark. Ya. Wanita yang dipeluk Naeun tadi adalah Suzy yang kebetulan datang ke tempat itu untuk makan siang dengan Mark. Dan pada akhirnya keempat orang itu makan bersama. Suzy yang bersebelahan dengan Naeun dan Mark, sedangkan Soobin ada di depannya.
"Huh? A-aniya..geunyang.."
"Paman, jangan telpon appa ya, aku ingin bersama eomma."
Suzy hanya tersenyum kecil. Untung gadis kecil di depannya ini menggemaskan, coba kalau seperti ayahnya, pasti akan dia- ahh..sudahlah, lagipula dia juga penyuka anak kecil, jadi tak masalah.
"Ne?" Soobin termenung. Tidak boleh menelpon kakaknya?
Mark menaikkan satu alisnya, "Hey, kau ini kenapa?"
Soobin beralih menatap Mark. Heii, tunggu, dia baru sadar kalau namja di depannya itu masih berseragam SMA. "Aku lebih tua darimu, jadi panggil aku hyeong." Senyum Soobin penuh kemenangan, sedangkan Mark melotot. Dan sejak saat itu, hubungan Tom and Jerry mereka dimulai.
***

Suzy menghela nafas panjang. Naeun tadi merengek meminta ikut dengannya, padahal Soobin sudah membujuk segala cara agar keponakannya itu kembali ke rumah. Tapi itu semua tak berhasil. Keponakannya itu justru meraung di restoran, menjadikan Soobin seolah sebagai sosok yang ingin memisahkan seorang anak dengan ibunya. Sedangkan Mark, lebih mirip sebagai pemeran pendukung yang memperjelas suasana drama di sana. Suzy? Jangan tanyakan lagi, dia adalah tokoh utama dalam drama itu.

"Dia sudah tidur?" Mark mengintip pelan dari celah pintu kamar Suzy yang terbuka.
"Iya, baru saja. Soobin, apa dia sudah datang?" Suzy berjalan ke ruang makan diikuti Mark. Namja itu menggeleng.
"Tadi dia hanya menelpon, katanya kakaknya yang akan datang."
Suzy berbalik, menatap heran ke arah Mark. "Kakaknya?"
Mark mengangguk. "Ya, Naeun anak kakak Soobin hyeong."
"APA?! Jadi-maksudmu, Soobin adik Kim Suho?"
Mark mengedikkan bahu. "Yang jelas, Naeun adalah keponakan Soobin."
Suzy mendesah panjang. Itu artinya dia akan berteemu Suho lagi. Benar. Dia tidak berpikir sejauh itu.

**Tbc

Pick MeWhere stories live. Discover now