01

3.9K 174 10
                                    

A/n:

Harap tidak promosi cerita lain di buku ini, tolong hargai pemilik cerita/akun, kalau mau promosi di wall (rules berlaku), terima kasih.

.

.

.

.

.

ーLondon, UKー

Seorang gadis keturunan JepangーBritish sedang asyik menyesap kopi panasnya di beranda kamar barunya saat seorang gadis 'tampan' mendekatinya dan duduk di sebuah kursi panjang di sebelahnya.

"Setelah 6 bulan ini, bagaimana perasaanmu?" tanya gadis itu pada sepupunya yang tengah memakai kacamata hitam miliknya.

Yang ditanya menjauhkan bibirnya dari cangkir, hendak menjawab pertanyaan sang sepupu yang kini tinggal satu atap dengannya. "Perasaanku? Tentu saja sangat senang, akhirnya aku bisa tenang setelah semua kesulitan yang kualami." jawabnya, matanya menatap lurus dengan kosong.

Sera memeluk kedua kakinya, memandangi orang-orang yang berlalu-lalang di bawah apartemennya dari beranda tempat mereka berada sekarang. "Apa kamu tidak merasa kesepian?" tanyanya lagi, membuat gadis bernama Haibara Ai, tidak, Miyano Shiho itu memandanginya dengan heran.

"Bagiku, aku merasakan kesepian dan tidak. Kesepian karena keluargaku tidak ada lagi di sisiku, dan juga aku tidak kesepian karena aku memiliki kalian." jawabnya sembari memandangi langit yang tengah menurunkan butiran-butiran salju lembut.

Sera mengangguk pelan, memainkan ujung sweater yang sewarna dengan bola mata hijaunya. Tiga detik kemudian, muncul pikiran jahilnya untuk mengambil kacamata hitam yang sedang dipakai nona Miyano.

"Hei!" seru Shiho saat Sera mengambil kacamata hitamnya secepat kilat.

"Sekarang bukan musim panas!" ujar Sera tersenyum jahil.

Shiho hanya bisa cemberut, sebenarnya ia punya alasan tersendiri penyebab dirinya selalu memakai kacamata hitam dalam rutinitas sehari-harinya sekarang, kecuali aktivitas tertentu.

"Kau seperti Shuu-nii saja, waktu aku kecil ia juga selalu memakai kacamata hitam untuk menutupi luka tembak di dekat matanya." ucap Sera, ia tersenyum lebar hingga salah satu gigi taringnya terlihat oleh Shiho.

"Yah, aku tidak ingin orang-orang melihatku sebagai penjahat yang habis ditembaki oleh polisi." balas Shiho santai seraya mengambil cangkir kopinya kembali, ia begitu menikmati hari libur ini, karena biasanya ia memiliki jadwal padat sebagai orang yang menyandang predikat ilmuwan termuda di sebuah pusat penelitian yang ada di jantung kota London.

"Meskipun itu memang ada benarnya... aku ini penjahat, bahkan pembunuh.." lanjutnya setelah meminum dua kali tegukan, cangkir kopinya tidak ia letakkan lagi di atas meja di sampingnya.

Sera terdiam, dalam hatinya ia membantah perkataan Shiho, ia bukanlah pembunuh, ia hanya wanita polos yang dituntut melanjutkan penelitian kedua orangtuanya yang telah wafat karena kecelakaan di tengah pekerjaan menumpuk yang dituntut oleh organisasi.

"Kau tahu? Sejak kau pindah ke sini, Shinichi-kun selalu bertanya tentangmu padaku di sekolah, ia selalu menanyakan hal yang sama, 'di mana ia berada sekarang?'." ucap Sera meniru gaya bicara Shinichi.

"Kau tidak menjawabnya kan?" tanya Shiho tidak peduli, sebenarnya ia kesal jika seseorang mulai membahas tentang teman senasibnya dulu.

"Tentu saja aku menjawabnya!" jawab Sera tanpa ragu, matanya menangkap Shiho yang tengah mengambil sebuah pot bunga yang memang sengaja diletakkan di sana dan hendak melemparkannya ke arahnya.

Zettai Kimi wo Ikasenai || 絶対君を行かせない Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang