(2019) Pagi diawal Mei

277 50 2
                                    


Ada yang masih ingat cerita ini? Hehehe.
Kupersembahkan chapt baru untuk cerita yang sudah tamat 1tahun yg lalu :)







Ah, aku ingat. Ini terjadi saat umurnya masih enam tahun dan aku tujuh tahun.


Hari itu permulaan Bulan Mei. Hari masih pagi sekali, matahari bahkan baru belum menyembul dan warna langit masih gelap. Aku turun dari taxi dengan ransel biru yang menempel di punggung, sementara tangan kananku membawa secontong es krim kerucut rasa vanilla yang sudah kujilati. Jangan tanya mengapa aku memakan es krim di pagi buta ya.


"Jihoon hyung!!!!"

Entah dari mana ia menunggu, namun sekarang ia sudah menghambur ke arahku. Memelukku sangat erat. "Aku sangat merindukan hyung." lanjutnya.

Masih dalam keadaan berpelukan, aku menjawabnya dengan riang, "Aku juga merindukanmu, Jinyoungie."

"Aku takut Hyung tidak pulang saat ulang tahunku." Suaranya dari belakangku terkena angin.

"Mana mungkin itu terjadi. Aku kan sudah berjanji akan pulang di awal Mei. Lihat! Ini masih pagi dan aku sudah kembali." Mendengar penjelasanku, ia pun mengangguk lalu melepas pelukan kami.


Dan saat itu barulah aku sadar bahwa, "Jinyoungie, kau menjatuhkannya..." Aku menatap sedih pada es krim yang tergeletak dan sudah meleleh terkena aspal.

"A-ah ma-maaf, hyung..." Mulutnya terbuka. "Aku--aku tidak sengaja. sungguh. hiks hiks." Tak ada hujan tak ada apa-apa, Jinyoung tiba-tiba menangis dan langsung berjongkok memeluk lututnya.

"Eh? Lhoo.. kok Jinyoungie yang menangis?" Aku ikut berjongkok menatapnya. Kutepuk pundaknya dan berkata, "Tidak apa-apa kok. Nanti bisa beli es krim yang baru sama-sama."

"Hiks. Hiks. Hyung..." Jinyoung mendongak dengan air mata dan ingus yang menempel di wajah mungilnya, "Aku-hiks-tidak senga-hiks-ja menjatuhkan es klimmu, hyung... aku hanya-hiks-merindukan-mu. Kau pergi la-lama sekali. Aku tidak ingin-hiks-merayakan ulang tahun tanpamu. Hiks. Maaf kan aku-hyung.. Aku-aku hanya sangat merindukanmu. Huaaaaaa..."




Aku tersenyum sendiri mengingat peristiwa tepat tiga belas tahun itu. Sudah terjadi lama sekali. Namun uniknya aku benar-benar masih ingat bagaimana detail kejadiannya. Jinyoung terus menangis dan mengatakan, 'maaf dan aku sangat merindukanmu.'

"Maaf hyung.. Aku-aku hanya sangat merindukanmu. Huaaaaaa..."

Ah, ya...
Perlahan air mata menggenang di pelupuk penglihatanku. Terasa ada sesuatu yang, ah bagaimana ya.
Mungkin begini...

Bagaimana mungkin aku sanggup menerima maafmu, saat kamu sendiri tidak melakukan kesalahan apapun.
Tolong, jangan meminta maaf atas rindu yang hadir dalam hatimu.
Karena jika merindukan adalah sebuah kesalahan, maka aku-pun juga sedang bersalah sekarang.

Iya. Aku ingin mengatakan hal itu. Aku ingin mengungkapkannya di hari itu dan menenangkan Jinyoung. Namun mau bagaimana lagi. Jihoon di umur tujuh tahun otaknya masihlah sangat dangkal. Jadi kata-kata mutiara seperti itu belum muncul dalam pikirannya sama sekali.

Namun sekarang sudah berbeda. Aku yang sekarang adalah Park Jihoon yang tentunya sudah dewasa. Park Jihoon yang sudah bisa memilah hal benar dan salah. Park Jihoon yang sudah belajar banyak tentang kehidupan. Park Jihoon yang sudah tahu rasanya ditinggalkan. Dan Park Jihoon yang sudah mengerti perihal paham dari mengikhlaskan.

Bahwasannya mengikhlaskan bukanlah melupakan atau menolak rasa rindu. Mengikhlaskan berarti menyimpan rasa rindu di ruang khusus dalam hati. Menyimpannya dengan baik sebagai pengingat peristiwa senang dan pilu. Seperti sosok Bae Jinyoung dalam hidupku. Punya ruang tersendiri yang tak terjamah oleh siapapun.

Bae Jinyoung.
Aku sudah mengikhlaskan Bae Jinyoung.
Semoga ia bahagia di dunia barunya.

-Park Jihoon; sahabatnya dari embrio.





Sekali lagi. Dan untuk kalian semua di seluruh dunia...

Jika seseorang meminta maaf karena terlalu merindukanmu. Maka jawablah...

Bagaimana mungkin aku sanggup menerima maafmu, saat kamu sendiri tidak melakukan kesalahan apapun.
Tolong, jangan meminta maaf atas rindu yang hadir dalam hatimu.
Karena jika merindukan adalah sebuah kesalahan, maka aku-pun juga sedang bersalah sekarang.

Karena rindu itu hadir tanpa diharapkan.



Karena rindu itu hadir tanpa diharapkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apakah ini mengejutkan? Wkwkwk😆.
Makasih sudah mampir atau mengecek saat notif terbaru cerita ini muncul😊.

Btw, aku suka banget sama mv nya Jinyoung😢. Mv, lagu, suara, Jinyoung-nya aku suka semuaaa😢😢😢.
Dan kebanyakan streaming takut bikin banjir. Gimana uuu 😭. ggg. Lanjut streaming kuyy


DEEP HEART •bjy pjh•✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang