Kala Senja

4 1 0
                                    

"El, Pergi bareng sama gua ya?"

Rael Ray yang dipanggil El oleh satu-satunya sahabat kecilnya. Masa liburnya sudah berakhir. Pagi ini ia wajib mengikuti kegiatan MPLS yang sebentar lagi akan dimulai. Setelah liburan panjang yang sangat terasa cepat, El dengan berat hati dan kaki berjalan menuju sekolah barunya. Untungnya jarak rumah dan sekolah dekat, ia bangun telat karena tadi malam El menonton anime. El bukan wibu, ia hanya menikmati alur cerita anime. Ditambah gadis yang sejak tadi mengomel karena kelambatannya, membuat El tambah malas.

Seperti ini. "Rael Ray! Cepat sedikit, kita sudah telat!"

Gadis itu menarik tangan El.

El melepas genggaman yang menariknya itu. "Sabar dikit dong, kaki gua males jalan."

"Gua nggak mau telat, El." Gadis itu memelankan suaranya.

El menghembuskan napasnya keras, lalu menarik tangan sahabatnya itu dan berjalan dengan cepat.

Mereka berjalan dengan cepat sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai di sekolah. El melepaskan genggamannya sebelum sampai gerbang. Ketika mereka memasuki sekolah, di sana berjejer rapi para panitia yang memberikan senyum pada setiap murid baru. Sepertinya mereka menunjukkan tempat kumpul dengan cara seperti itu. Namun, El tidak memiliki niat untuk menuju ke arah tempat kumpul yang sudah tertulis dalam surat. El berbelok ke arah lain. Ia sudah tahu tempat keluar yang aman dan tersembunyi di sekolah itu.

___


"Najwa, gua ke toilet dulu. Lo duluan aja." Ucap El sebelum berlalu meninggalkannya.

Najwa Neisha perempuan yang sudah sejak lama mengenal Rael. Ia pindah dari Kota Belitung menuju Kota Bandung karena ayahnya yang dipindah tugaskan. Tempat tinggal barunya kebetulan bersampingan dengan rumah Rael. Dengan balkon rumah yang berdekatan membuat mereka dekat dan terlihat seperti saudara. Bulan pertama ia mengenal Rael, sungguh membuatnya tidak nyaman. Setiap kali Rael bosan, Najwa lah yang akan diganggu.

Kini, gadis itu terduduk di bangku kantin sambil memakan ayam geprek yang dibelinya tadi, ia memandangi jalanan yang lengang. Hanya ada beberapa kendaraan yang melaju dan pejalan kaki yang berlalu-lalang di trotoar. Kantin itu tidak terlalu penuh, hanya ada beberapa kakak kelas yang sedang berkumpul di salah satu meja kantin. Juga karena sebagian peserta MPLS yang membawa bekal dari rumah. Harinya tidak terlalu baik, karena ia tidak memiliki kenalan, hanya El yang ia kenal. Sebentar lagi kegiatan selanjutnya akan dimulai. Ah, hanya satu kegiatan terakhir di hari ini, gua harus semangat. Katanya dalam hati.

Ketika ia hendak beranjak dari bangkunya, duduk seorang lelaki, yang membuatnya tidak jadi beranjak.

"Maaf, duduk sebentar disini dulu ya, temenin gua."

"Bentar lagi kan harus udah kumpul di aula."

"Iya, gua tau. Bareng ke aulanya ya? Laper nih nggak sempat makan."

"Mau kenalan?" Ucap Faiz memotong kalimat Naj. "Gua Faiz Fajar." Ia mengulur tangannya.

Naj hanya memandangi tangan yang terulur itu, ia tidak tahu harus bagaimana, karena ia sulit sekali untuk berkenalan. Lelaki itu cukup paham dengan kesulitan Naj.

"Biar akrab." lanjut Faiz.

Naj tersenyum lalu menjabat tangan Faiz. "Najwa Neisha."

"Bentar." Faiz beranjak untuk memesan makan siang.

Ia tersenyum memandangi jalanan yang mulai kembali ramai. El, sekarang gua udah dapet teman baru. Kata Naj dalam hati.

"Senyumya sendiri aja nih?" Faiz tertawa pelan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 01, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ENTAHWhere stories live. Discover now