Chapter 17

2.3K 369 394
                                    

HappyReading^^

HappyReading^^

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

#Seokjin pov.

Sebulan kemudian....

Tak terasa, aku dan Joohyun sudah tinggal serumah selama sebulan lamanya. Solbin selalu memintaku untuk membiarkan Joohyun keluar dari rumah tapi aku selalu beralasan kalau Jiwoo akan mengamuk nantinya.

Seperti kali ini, Solbin yang tengah sibuk mengelus-elus perutnya menghampiriku dan mulai memberiku perhatian layaknya istri pada suaminya.

"Sampai kapan Joohyun eonni akan tinggal disini?" tanyanya membuatku yang sibuk berkutat dengan laptopku mendongkak merasa keberatan dengan pertanyaannya. Entah sudah berapa kali ia terus bertanya soal itu?

Aku menggelengkan kepala lalu kembali berfokus pada laptopku. "Dia tidak akan pergi dan akan tetap tinggal disini." jawabku datar, tak perduli jika Solbin merasa tidak keberatan dengan keputusanku.

"Tapi aku tidak mau sampai kau dan Joohyun eonni kembali lagi berselingkuh---"

"Hei! Siapa yang kau maksud berselingkuh? Kau lupa berkaca huh? Perutmu mulai membesar dan itu sudah membuktikan bahwa kau lah yang berselingkuh, jelas bayimu itu bukan milikku." potongku dengan penuh penekanan, tidak terima Solbin mengungkit hubunganku dengan Joohyun sementara dia juga tengah mengandung anak dari namja lain.

Solbin terdiam, alhasil aku mendongkak padanya untuk mendengar apa yang akan dia katakan lagi. "Maafkan aku karena terlalu cemburu pada Joohyun eonni." ungkapnya dengan linangan airmata.

"Tidak perlu minta maaf padaku, harusnya kau meminta maaf pada Joohyun karena kau sudah berpikiran buruk padanya." timpalku lalu kembali sibuk dengan pekerjaanku di laptop.

Solbin melenggang pergi lalu tak lama kemudian kembali. "Dimana obat penenangmu?" tanyanya yang sukses saja membuatku terdiam.

Obat?

"Aku sudah lama tidak meminum obat itu, biasanya aku simpan di dalam nakas." jawabku sembari beranjak dari atas ranjang untuk melihat obat penenang yang di berikan Solbin sejak dulu.

Dia terlihat kalut sembari terus mencari obat tersebut. Aku juga tidak tau kemana perginya obat itu, sudah lama sejak aku bertemu dengan Joohyun aku tidak lagi meminumnya.

"Bagaimana bisa oppa tidak minum obatnya?" tanyanya kesal dan terus sibuk mencari obat penenang itu.

Aku terdiam beberapa saat untuk mencerna ucapan Solbin. "Kenapa? Kenapa aku harus selalu meminum obat itu? Atau jangan-jangan obat pemberianmu itu bukan hanya sekedar obat penenang." dugaku mengingat Joohyun pernah bicara soal obat yang selama ini ku konsumsi. 

Fake Love to Bad Boys (Tersedia Ebook)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt