Part 3

22.6K 4.4K 673
                                    

TUBUH Taeyong benar-benar di bungkus menggunakan kain sehingga kini mungkin lelaki bermata besar itu tidak bisa menggerakan kedua tangan. Belum lagi kedua kaki Taeyong juga diikat menggunakan permukaan yang lembut agar tidak meninggalkan bekas atau memberi rasa sakit pada Taeyong. Beberapa suster sudah membersihkan tubuhnya ketika lelaki cantik itu tidak sadarkan diri.

Yang jelasㅡseorang Lee Taeyong sudah terlihat lebih baik dari sebelumnya. Dengan rambut hitam yang kini terlihat lembut dan tubuh bersih, bahkan kuku Taeyong yang terlihat panjang pun sudah di potong.

Jaehyun menatap Taeyong dari layar monitor; pasien nya itu masih terlelap karena obat bius. Jari telunjuknya benar-benar patah! Dokter sudah membalut jari tersebut dengan mika agar tidak menimbulkan bengkak dan infeksi. Walaupun Taeyong tidak bisa menggerakan kedua tangan, tapi siapa yang bisa menebak jika nanti Taeyong melakukan sesuatu yang mengerikan lagi?

Setelah Taeyong bangun nanti, Jaehyun harus mulai mengajaknya bicara dan memecahkan masalah agar bisa menemukan solusi untuk menyembuhkan Taeyong. Ia tidak bisa membiarkan pasien nya terus menerus seperti itu karena terlalu berbahayaㅡTaeyong bisa terbunuh kapan saja jika terus memiliki penyakit ini.

Bukan hanya Masokis yang senang akan rasa sakit. Tapi juga self harm dan percobaan bunuh diri berkali-kali. Taeyong benar-benar membutuhkan seseorang untuk menyadarkannya. Trauma berat di masa lalu tidak bisa di sembuhkan semudah apa yang Jaehyun pikirkan.

"Apa yang harus aku lakukan padamu?" gumam Jaehyun sembari menatap Taeyong dengan gusar.

Tubuh yang sedang berbaring itu perlahan bergerak; Jaehyun melihat Taeyong membuka mata dan sadarkan diri. Tanpa menunggu lama ia bergegas menuju ruangan Taeyong, namun sebelum itu ia pergi ke dapur untuk mengambil makanan milik Taeyong.

.
.

"LEPASKAN AKU BAJINGAN!!" Taeyong berteriak; mencoba menggerakan kedua tangannya. Namun tidak berhasil sama sekali!

Kedua kakinya menendang udara; ia mencoba untuk duduk dan kembali berteriak frustasi saat tidak bisa menggerakan anggota tubuhnya secara leluasa. Di sekitar paha sampai betisnya di lapisi oleh kain yang terbuat dari karet sehingga Taeyong tidak bisa mengigit bagian itu.

"SIALAN!! LEPASKAN AKU! LEPASSSS!!!" Taeyong tersungkur dan membenturkan kepala pada permukaan empuk; ia menggeram saat tidak bisa merasakan sakit.

Pintu ruangannya terbuka; menampilkan Jaehyun yang meringis sembari membawa tempat makan yang terbuat dari plastik. Ia menaruh makanan di ujung ruangan dan membantu Taeyong untuk kembali duduk; namun lelaki cantik itu malah berteriak di depan wajahnya.

"LEPASKAN AKU!"

"Hey shh, tenanglah oke?" Jaehyun menepuk bahu Taeyong; mencoba menenangkan pasiennya agar tidak berteriak minta di lepaskan.

Kedua bola mata Taeyong menatap nyalang ke arah Jaehyun. "Lepaskan aku sialan!! Kau menyakitiku!"

"Aku membantumu. Kau yang menyakiti dirimu sendiri." Jaehyun menatap Taeyong dengan tatapan tak percaya.

Mana mungkin ia menyakiti pasien nya sendiri? Lagi pula di pertemuan pertama mereka Taeyong sudah pernah bilang bahwa kesenangan di dapat dari rasa sakit. Melarang Taeyong menyakiti dirinya sendiri sama saja seperti menyakitinya; itu menurut Taeyong.

Kepala Taeyong di penuhi oleh suara-suara yang membuatnya kembali tersungkur dan mencoba membenturkan kepala pada permukaan empuk. Semua suara itu menganggu! Menyuruh Taeyong untuk mencari benda apapun agar bisa melukai dirinya sendiri.

"KUBILANG LEPASKAN AKU!"

"Taeyong." Jaehyun tidak tahu harus melakukan apa, namun karena tidak tega melihat Taeyong seperti itu. Akhirnya ia menarik tubuh Taeyong dan memeluknya; berusaha menenangkan sang pasien.

LEE TAEYONG《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang