Part 20

5.1K 202 14
                                    

Update!!

Selamat membaca...  😍

---------

Sepanjang perjalanan menuju lobby hotel, Xena terseok mengikuti langkah besar Lex. Gadis itu mengumpat dalam hati. Sungguh saat ini ia ingin memuntahkan makanannya. Rasa kenyang yang menghinggapinya beberapa waktu lalu, kini menimbulkan sensasi tak nyaman di perut.

Benar, gadis itu teramat syok melihat perkelahian di depan matanya. Terlebih, suara dentuman dari revolver yang ditembakkan Lex pada ujung sepatu Aaron. Jika Xena sangat menikmati adegan demi adegan dalam film-film action yang sering ditontonnya, tidak kali ini.

Sesampainya di lobby, Lex menghentikan langkah saat merasa bahwa gadis itu semakin kesulitan mengimbangi langkahnya, padahal Lex sudah memperlambat jalannya.
Pemilik wajah tampan itu terkejut saat pandangannya menyorot wajah gadis itu, memucat. Baru saja Lex akan membuka mulut untuk bertanya, Xena celingukan mencari tempat untuk membuat perutnya terasa lebih baik dan berlari kecil ke arah samping tangga.

"Sorry, Lexus. Aku ke toilet sebentar. Kau tunggu saja di sini." Ujarnya sebelum berlari pergi.

Bayangan wajah Xena yang terkejut saat di pesta tadi terlintas begitu saja di kepalanya. Sekarang Lex menghembuskan nafas gusar, cemas saat menyadari ketakutan gadis itu.

Dua orang pria berjas hitam baru saja memasuki tempat itu. Seorang dari mereka, melihat keberadaan Lex hingga keduanya menghampiri.

"Apa kau sedang berburu wanita di sini? Ataukah, sedang menunggu teman kencanmu datang? Di dalam ada pesta, tapi kau memilih duduk sendirian di sini?" David mengernyit heran melihat Lex duduk sendirian di lobby sambil memainkan ponselnya. Sedangkan pria di sampingnya, hanya tersenyum kecil dan menunggu reaksi Lex.

"Kalau kalian kembali ke sini untuk pesta di dalam, kalian terlambat. Aku yakin sebentar lagi mereka bubar." Ujar Lex tenang. Manik birunya berkali-kali mengamati ke arah samping tangga.

"Apa kami melewatkan sesuatu?" Tanya pria di samping David, bingung. David terkekeh pelan. "Aku yakin dialah yang menghancurkan pesta Maxim Hodge malam ini, Nate." Ujar David sambil menunjuk Lex menggunakan dagunya. Pria itu mendengus kesal.

"Enyahlah kalian dari hadapanku. Tanganku rasanya terlalu malas untuk memukul orang, sekarang." Ucap Lex santai. Hal itu membuat Nate merapat ke David. David nyengir.

"Dimana Xena?"

Lex tersentak menyadari sesuatu. Diliriknya benda yang melingkar di pergelangan tangannya.  "Sudah setengah jam yang lalu gadis itu ke toilet." Ujarnya pelan.

David maupun Nate mengernyit, lalu saling berpandangan saat pria jangkung itu bergegas untuk pergi.

"What the hell." Umpat David yang diiringi tatapan bingung dari Nate.

Lex mengedarkan pandangan sesampainya di toilet. Nihil, gadis yang dicarinya tak ada. Dengan cepat, tangan kanannya merogoh benda pipih di saku celana, mencari sebuah kontak dan menghubunginya.

Tidak aktif.

David dan Nate terkejut mendapati Lex kembali dengan raut wajah tak biasa.

"Gadis itu tak ada. Ponselnya juga tidak aktif." Ucap Lex sambil jemarinya terus berselancar pada benda pipih yang digenggamnya.

"Kau sedang tidak bercanda, bukan?" David membelalakkan matanya. Tak ada jawaban dari Lex. Pria itu masih serius dengan kegiatannya.

"Aku akan mencarinya."

LOVE YOU, BASTARD (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang