Start

630 94 3
                                    

Warning typo!

Sehun, hanya tertawa melihat Joy yang masih bingung dengan situasi mereka. Dia turun dari ranjang dengan tubuh bagian atas tidak menggunakan baju. Dan masuk ke kamar mandi.

"Sunbae, kita tidak melakukan apapun kan?" Ucap Joy yang berjalan ke depan pintu kamar mandi.

"Sunbae? Kamu dengar aku tidak?" Ucap Joy kembali sambil mengetuk pintu

"Iya, ada apa. Kamu mau mandi bersama ku?" Ucap Sehun yang hanya menongolkan kepalanya dari balik pintu

"Ha? Ti..tidak" ucap Joy yang panik mendengar itu

"Kalau kamu ingin mandi bersama ku silahkan saja, aku tidak mengunci pintu kamar mandi ini Joy" goda Sehun sambil menutup pintu itu kembali dan akhirnya tertawa

Joy segera berlari keluar dari kamar tidur dengan raut wajah yang sudah memerah. Dia terkejut melihat rumah Sehun tanpa disadari terdapat senyum di bibirnya "dulu aku ingin  sekali kesini" joy menelusuri semua ruangan ini hingga kakinya Sampai di dapur.

"Lebih baik aku buat sarapan"

Joy mulai menyiapkan makanan yang sudah dimasaknya walau sandwich dan susu putih. Setidaknya dia merasa puas apa yang sudah dibuat nya.

"Sepertinya kamu puas dengan hasilnya" ucap Sehun yang dari tadi berdiri di dekat kulkas.

"Sejak kapan Sunbae disini?"

"Dari tadi" jawabnya sambil berjalan ke arah meja makan.

"Lebih baik Sunbae segera makan, ah maaf karena aku tidak izin menggunakan dapur Sunbae" ucap Joy yang menundukkan kepalanya

Sehun tersenyum saat melihat tingkah laku wanitanya ini.
Sehun menarik tangan Joy dan Joy duduk di pangkuan Sehun

"Ya" teriak Joy saat di perlakukan seperti ini

"Lakukan apa yang ingin kamu lakukan disini" ucap Sehun

"Ha?"
Pandangan mata mereka bertemu. Tidak ada yang bicara dan tidak tau siapa yang memulainya ciuman itu terjadi.

Chu

Joy melepaskan pelukan Sehun, bahkan wajahnya begitu merah. Dia berdiri dan segera berlari ke kamar mandi. Sedangkan Sehun, dia menikmatinya
.
.
.
.
"Jam berapa kamu pulang Joy?"

"Jam 2 siang" ucap Joy

"Makan siang dengan ku kalau begitu"

"Ah, aku ada janji dengan seulgi eonni siang ini, Sunbae" ucap Joy terburu buru

"Sekali lagi kamu panggi aku Sunbae, bibirmu akan aku kasih hukuman" ucap Sehun dengan senyumnya

"Ha? " Joy menatap tak percaya dengan ucapan Sehun

"Kamu gak mau turun joyyi?" Ucap Sehun saat tanganya mengelus puncak kepala Joy

Joy segera turun namun, cup~ sebuah kecupan mendarat sempurna di pipi Joy.

"Selamat bekerja, sayang"

Lagi lagi Joy mati rasa saat dia turun dari mobil. Dia menuju keruanganya dengan wajah bersemu merah tetapi pandangannya kosong.

"Nona Sooyoung"

"Noona park"

"Noona Park Sooyoung" ucap pria itu agak keras

"Ah iya" Joy tersentak kaget saat namanya di panggil

"Perkenalkan saya Yixing, penulis buku dari China. Maaf jika saya tadi teriak" ucapnya dengan senyuman lebar

"Ah maaf kan saya tuan Yi. Nama saya Park Sooyoung. Silahkan duduk" dalam hati Joy sedang menggerutu kelakuannya sendiri. "Semua ini karena Sehun oppa".

.
.
.
.
:Cafe

"Dari tadi eonni ?" Tanya Joy saat dia baru mendaratkan bokongnya dikursi

"Tidak Joy. Mungkin baru 5 menit"

"Mau pesen apa? Aku sudah lapar"

"Steak black paper dan milkshake banana." Ucap seulgi

"Aku sama kayak eonni"

"Oke"
.
.
"Eonni?"

"Iya"

"Hmmm. Eonni malam ini tidur dirumah ku ya?"

"Wae???"

"Eomma menemani appa di di rumah sakit. Aku sendirian dirumah tadi malam saja aku tidak pp..."ucap Joy yang langsung menutup mulutnya

"Kenapa kamu tadi malam?"

"Ah tadi malam tidak apa apa"ucap Joy yang agak panik

"Baiklah. Tapi kamu jam berapa dirumah?"

"Jam 7 aku akan segera pulang kerumah. Setelah pulang kantor aku kerumah sakit dulu eonni"

"Baiklah baiklah"

"Makasih eonni" ucap Joy yang menunjukan puppy eyes nya

.
.
.
.

:Di rumah sakit

Sehun menemui pasien Park yang merupakan orang tua dari wanitanya.

"Selamat sore tuan Park" ucap Sehun secara formal

"Selamat sore dokter Oh"

"Saya mau periksa kondisi tuan Park"

Selama Sehun berada diruangan tuan Park, diam diam Joy mengamati Sehun. "Dia sudah jadi dokter yang tampan" kini senyum nya muncul saat melihat Sehun tanpa disadari Joy.

"Sejak kapan kamu menunggu disini?" Tanya Sehun saat melihat Joy melamun berdiri di samping pintu kamar

"Ha?" Ucap Joy yang terkejut mendengar suara Sehun

"Kamu menunggu saya Joy?" Goda Sehun.

"Ah ti...tidak"

Joy segera masuk dan menutup pintu kamar appanya. Sehun yang melihat itu hanya tertawa. Namun ada seseorang yang memperhatikan tingkah laku Sehun dan merasa ini kesempatan langka "dia tertawa . Siapa wanita itu?"
.
.
.
.
Waktu sudah menunjukan pukul 8 malam. Dua wanita cantik ini sudah berada diatas kasur empuk yang lebih nyaman dan lebih enak dibanding kursi kantor mereka.

"Joyyi"

"Iya eonni"

"Kamu mau tidak berkenalan dengan temanku?"

"Siapa? Pria?"

"Iya. Dia temanya Jimin "

"Hanya kenalan saja?"

"Kalau kalian cocok kenapa tidak?" Ucap seulgi yang sudah memandang Joy yang sedang memakai masker wajah.

"Terserah eonni saja. Tapi jangan paksa aku ya"

"Kamu masih menyukai Sehun, Joy?" Tanya seulgi dengan suara pelan

Joy yang mendengar terdiam. Dia menatap langit langit kamarnya.

"Eonni. Aku pikir  aku akan susah menyukai pria untuk saat ini" ucap Joy dengan suara yang terdengar Serak

Seulgi mengelus tangan Joy dan melihat Joy yang dia yakini sekarang sedang menangis.
"Maafkan ku joyyi"
Suara tangisan Joy terdengar samar samar.
"Jika itu terlalu sakit, maka obati Joy. Jangan buat dirimu makin terluka"

"Eonni...hiks hiks"

"gwenchana sayang"
.
.
.
.

- beri aku satu petunjuk untuk menuju jalan yang terang. Atau aku akan tetap disini dalam kegelapan
.
.
.
..... To be continue.........
.
.

Untuk adegan kiss, aku belum profesional membuatnya. Semoga kedepannya memuaskan wkwkwkwk

Thanks yang sudah mau vote cerita aku. Buat yg sider terimakasih juga karena dirimu mengajariku untuk lebih percaya diri lagi dalam menulis . Buat yang komentar aku kasih love ya ❤️❤️❤️❤️❤️


LIE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang